SCIENTIST LIBRARY

End Game

Author: curhatdetected

Genre: Sad/Angst

Rated: Teen

This ff is dedicated for OngNielNation OS Project.

**

Kadang apa yang kalian bayangkan tentang kisah manis percintaan pada masa SMA akan terasa manis bukan? Cinta? Ya aku merasakan cinta itu, cinta pada masa SMA. Merasakan setiap getaran yang dirasakan oleh jantung ini dan memenuhi pikiran ini dengan objek yang aku cintai. Mereka dengan bebas mengekspresikan cinta mereka didepan khalayak ramai. Bergandengan tangan, berpelukan, merangkul, dan ya mungkin berciuman. Sedangkan diriku? Aku hanya bisa menyembunyikan perasaanku. Rasa yang telah kumiliki sejak aku mengenalnya.

Kang Daniel nama itu sudah memenuhi isi pikiranku dan hatiku. Dia bagai pusat duniaku, dia bagai jantung diriku, dia bagai oksigen yang aku butuhkan. Dia bagaikan matahari dan bulan yang selalu mengitariku. Anggap aku gila karena mencintai pria, bahkan kalian bisa menggapku lebih gila lagi dengan mempunya perasaan kepada pangeran sekolah. Sedangkan aku? untuk bersekolah di sekolah ini saja aku harus memperebutkan beasiswa yang sekolah ini adakan.

"Hey, dirimu melamun?."

Ah, itu suara seorang sahabatku. Dia memang dari kalangan atas, tapi aku masih kagum pada orang tua yang mendidik anaknya untuk tak membedakan manusia berdasarkan kasta sosialnya. Ia biasa di panggil Minhyun, lengkapnya Hwang Minhyun. Aku? namaku Ong Seongwoo.

"Ah, kau membuatku kaget Minhyun-ah."

"Sedari tadi kau selalu melamun."

"Itu hanya perasaanmu saja."

"Hey, aku sudah mengenalmu sejak kita masuk sekolah ini bukan? Aku tau sekali kebiasaanmu."

"Ya oke aku melamun."

"Kau melamun tentang apa?"

"Tidak, hanya bingung bagaimana aku melanjutkan studi ku setelah lulus dari Produce Academy."

"Aku sudah memberikan kau pilihan bukan? Ayahku bersedia untuk menyekolahkanmu di New York University."

"Ah, aku tak ingin merepotkanmu Minhyun-ah. Kau sudah terlalu baik. Bahkan saat rumahku akan digusur ayah dan ibumu membantu aku dan ibuku untuk membeli sebuah apartement kecil."

"Ayahku sudah bilang itu tak merepoktaknya. Oh ya, ayahku ingin bertemu denganmu."

"Untuk apa?"

"Kau tahu, Ayahku bahkan tak ingin ada penolakan darimu."

"Bukan maksud-."

"Sudahlah, kau datang saja kerumahku malam ini. Ayahku akan menunggumu."

Aku menimbang permintaan Minhyun untuk datang kerumahnya. Aku sungkan menolak undanga, apalagi tuan Hwang adalah orang yang sangat baik padaku dan keluargaku.

"Baiklah, aku akan datang."

"Yeay, aku akan menunggumu nanti malam."

"Oke - oke Minhyun-ah. Kau sangant berlebihan saat ini."

Aku memperhatikan Minhyun seperti orang yang mendapatkan Lotre 10Juta Won saja.

"Dan aku masih tidak habis pikir, kau masih saja memikirkan seorang Daniel."