A Little Too not Over You

2.3K 325 69
                                    

Author : LSA_Solace

Genre : the fluffy things and scifi stuffs is just excuse ... semua kemanisan ini fana :')

Type : YAOI

Warn : first pov

This fanfiction is dedicated for OngNiel Nation

.

.

.

Dimana ?

Ini dimana ?

Kenapa semua putih ?

Kenapa komputer itu terus berbunyi ?

Sialan, kepalaku pening, tanganku tidak bisa bergerak

Siapapun tolong !!

Kenapa semuanya dikelilingi kaca ?

Ini bukan apartement ku !

Dimana ?

Kenapa aku tidak bisa bergerak ?

Tanganku nyeri

Kenapa tengkukku kaku ?

Berapa lama aku disini ?

Apa yang mereka lakukan padaku ?

"Hey tenang... jangan bergerak dulu. Ototmu masih kaku... tarik nafas pelan..."

Siapa kau ?

Sialan ! dimana suaraku ?!

"Hey hey tenang !! Jangan panik, tenggorokanmu mungkin sedikit bermasalah. Kubilang ambil nafas pelan dulu...pelan-pelan..."

Tangannya mengusap rambutku pelan, suaranya tegas.

"Seongwu-ssi, tenanglah...kau aman disini. Bernafaslah pelan-pelan dan jangan bergerak tiba-tiba..."

Bibirnya melengkung—tersenyum padaku.

Ia sekali lagi mengusap kepalaku lalu sedikit menjauh. Ia tampak menekan sesuatu dibawah ranjang tempatku berbaring, dan tiba-tiba ranjangku menaik.

Aku ingin memekik—tapi sekali lagi suaraku tak bisa keluar. Jariku menarik ujung kemeja lengannya refleks. Mungkin ia tahu bagaimana paniknya aku karena pergerakan barusan. Karena itu ia kembali menyondong kearahku dan berucap pelan,

"Tenanglah... semua baik-baik saja"

Suaranya berat namun enak didengar dan tak mengintimidasi sama sekali.

"Akan kuambilkan minum. Cobalah untuk menggerakan tanganmu dulu..."

Ia berbalik dan keluar ruangan. Aku mencoba menolehkan kepala, leherku terasa kaku—berapa lama aku tidur ?

"Ugh—"

Aku mengambil nafas panjang saat merasa suaraku masih tercekat. Aku mencoba menggerakan tanganku seperti kata pria tadi.

Jariku sudah mulai lemas tapi tidak dengan lenganku.

Rasanya nyeri saat aku berusaha bersendekap, bahuku seperti tertarik.

"Akh!"

Tenggorokanku terasa perih saat aku memekik karena tanganku tertahan kabel-kabel yang menyambung ketubuhku.

"Astaga ! Seongwu! Kau baik-baik saja ?"

Pria itu kembali dengan panik, aku menggangguk pelan untuk memberitahunya jika aku hanya terkejut—tapi lagi-lagi aku tak bisa mengeluarkan suara yang jelas meski mulutku bisa bergerak bebas.

SCIENTIST LIBRARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang