Custos

1.9K 171 19
                                    

Author : AkaAika

Genre : Sci-Fi

Type : YAOI

Rate : T

This ff is dedicated for OngNielNation OS Project.

Warning! Latar hanya untuk penunjang cerita!

A quite long chapter 7.5k+ words so, nyamankan posisi:)


Prolog

Napasnya tersengal-sengal, ia memandang refleksi dirinya di cermin. Wajahnya pucat, netranya tidak fokus, bibirnya gemetar dan terlihat jejak air liur, dengan kasar ia usap air liurnya. Napasnya terputus-putus, suaranya tercekat, ia memukul-mukul wastafel guna menyalurkan rasa sakit yang menjalar. Ia tak bisa berteriak, tak bisa mengerang, dan hanya bisa memandang dalam diam dirinya. Secara perlahan ia kehilangan kesadaran dan akal sehatnya.

Bandung, 22 Januari 2216

“Tim Delta sudah berada di tempat, copy.” ujar seorang pria bertubuh tegap tinggi pada in-ear bluetoothnya. Mata tajamnya menelisik setiap sudut ruangan, ia memperhatikan pergerakan pemuda lainnya yang menyusuri ruangan-ruangan di flying-house itu.

Ia berhenti tatkala seseorang dengan seragam putih menutupi seluruh tubuhnya mendatanginya. “Pak Dongho, kami telah menemukan petunjuk dari jenazah korban.” ujar figur tersebut, suaranya tersamarkan karena helm yang dipakainya menaikkan satu oktaf suara siapapun yang memakainya. Pria bertubuh tegap dengan rambut yang terkesan acak—salahkan siapapun yang membangunkannya pada tengah malam—menganggukkan kepalanya dan meminta agar orang berpakaian tertutup tersebut menunjukkan jalannya.

Orang berpakaian tertutup tersebut menuntun Dongho ke arah dapur rumah, lalu membuka sebuah pintu mahogany kecil yang terselip di antara kulkas dan juga tumpukan kardus-kardus yang memiliki tanda peringatan barang pecah-belah. Terdapat tangga kecil curam yang diapit oleh dinding putih, lampu kecil dimatikan dan figur tersebut berjalan terlebih dahulu. Dongho memperhatikan dengan hati-hati anak tangga yang ia pijaki.

Figur tersebut menyadari tingkah laku ketua penyelidikan kasus ini. “Kami sudah mengecek tangga, tidak ada tanda-tanda khusus, hanya jejak kaki korban. Dari jejak kakinya kami menyimpulkan bahwa ia terseok, walau tangga tidak memperlihatkan petunjuk khusus, dinding memiliki satu petunjuk.” figur tersebut menyorot sinar ultraviolet ke arah dinding. “Jejak tangannya berantakan, tapi bukan itu. Jejak telunjuknya menutupi sesuatu yang kami sendiri tidak dapat memastikannya.”

Dongho memicingkan matanya, ia meminta sarung tangan elastis dan memakainya. Ia mendekati dinding putih tersebut dan perlahan memperhatikan tanda yang ditutupi telunjuk korban. Nampak seperti bentuk yang familiar, ia tersenyum kecil. “Ini, radioaktif bukan?” si figur sedikit terkejut, namun ia menyadari bahwa ini adalah salah satu kemampuan Dongho yang telah dipercayai sebagai kepala penyelidikan.

“Anda memang jeli.”

Dongho tertawa kecil, ia menarik jarinya kembali. “Kemampuan dasar. Tapi, apa maksud dari tanda radioaktif ini?” figur tersebut kembali berjalan, meninggalkan pertanyaan Dongho mengambang. Figur tersebut terus berjalan dan Dongho mengikutinya hingga mereka sampai di sebuah ruangan berdinding putih dengan peralatan bengkel. Sedikit ganjil, karena tak biasanya seseorang bisa menjaga garasinya sebersih ini. ‘Ah, mungkin ini karena pengaruh dunia.’ pikirnya.

SCIENTIST LIBRARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang