Time For The Moon Night

1.9K 260 74
                                    

Author : LSA_Solace

Genre : Fantasy,  Angst, Forbidden Love

Type : YAOI

Warn : Greek God AU! , sedikit MATURE, typos

This fanfiction is dedicated for OngNiel Nation

.

.

.

It’s already been a few days since I’ve cried
But where are you going?
I want to follow you right away

.

.

.

Ini bukan pertama kalinya Daniel keluar rumah saat tengah malam.  Sejak beberapa bulan lalu dia memang kerap melakukan hal ini.

Tujuannya tidak muluk-muluk,  bukan gudang anggur milik kepala suku. 

Melainkan tebing tinggi disebelah barat pantai.

Jika sedang tidak bulan purnama,  dia akan datang saat pukul 3 pagi.  Namun jika bulan purnama muncul,  Daniel akan siap disana saat tengah malam.

" Daniel? "

Suara lembut yang sejak tadi Daniel tunggu akhirnya terdengar juga.  Genggaman tangan Daniel di keranjang rotan berisi buah segar, roti dan susu melonggar.

"Selamat malam Tuan" jawab Daniel,  di berdiri dan menggelar sebuah kain besar yang dia siapkan sebagai alas duduk.

Tentu Daniel tidak ingin kain putih bersih yang membalut tubuh semampai sang Tuan kotor terkena tanah.

"Terima kasih. Kau sangat perhatian pada hal kecil Daniel. " sang Tuan menyibakan ujung kain putih yang melilit badannya--memamerkan kaki jenjangnya pada Daniel.

Si Pemuda tanggung berbahu lebar itu menelan ludah melihat apa yang tersuguh didepan matanya.  Terlebih dengan kurang ajarnya matanya menelusuri kaki jenjang itu hingga keatas dimana pinggul ramping itu menonjol indah tertutupi ikat pinggang berhias ornamen bulan dan bintang berwarna putih berkilau.

Tak jarang memang sang Tuan ini memberikan suguhan indah dan menggiurkan pada mata jelata Daniel.

Seperti,  bagaimana dia berbaring menyamping dengan tangan menumpu kepala bertahtakan mahkota rasi bintang.

Membuat bahu indahnya terekspos dibelai angin malam, belum lagi kakinya yang menumpuk indah satu sama lain.

Daniel segera menunduk saat sang Tuan memergokinya menikmati keindahan kaki itu.

Bagaimana pun,  sebagai balasan atas semua makanan yang selalu Daniel persembahkan untuknya sang Tuan akan menawari Daniel untuk memegang salah satu bagian yang Daniel suka.

Namun,  bak rakyat jelata yang tahu diri Daniel akan menolak halus lalu mengganti pembicaraan ke topik bagaimana perekonomian penduduk desa dan hasil ikan para nelayan.

"Apa di desa atas tidak ada yang menanam mulberry? "

Daniel yang sedang menyiapkan susu segar untuk sang Tuan menggeleng pelan.

"Para petani dan pekebun Desa atas sedang menanam strawberry dan blueberry tahun ini.  Jika Tuan memang menginginkan mulberry saya bisa meminta mereka untuk menanamkan itu untuk Tuan. " jawab Daniel.

SCIENTIST LIBRARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang