SCIENTIST LIBRARY

Goodbye, My Love

Author : ImaginePrisoners

Genre : Sad/Hurt/Comfort, Romance

Type : GS (Genderswitch, tapi ga berasa gs 😅)

Rate : T

Grey's Note : kalau punya lagunya, baca FF ini sambil dengerin lagu SJ-M yang judulnya Goodbye, My Love. 😊

.

.

.

:::Goodbye:::

Di bawah sebuah pohon apel yang rindang, di sanalah Daniel berada sekarang. Duduk bersandarkan batang pohon yang besar dan kokoh dengan sebuah buku di tangannya. Sesekali dia melirik bergantian antara buku dan gadis yang memiliki tiga titik dipipinya -terlihat seperti konstelasi bintang; yang tengah bersenda gurau dengan beberapa anak-anak yang juga bermain ditaman tersebut.

Setelah dirasa cukup lama berada disana, Daniel menutup bukunya dan menghampiri Seongwoo, mengajak Seongwoo -si gadis bintang- untuk pulang. Seongwoo merasa sedikit kesal karena kesenangannya harus berakhir. Dengan berat hati Seongwoo berpisah dengan anak-anak lucu tersebut.

"Jangan merengut begitu, Seongwoo Sayang..."

"..."

"Hei, Sayang, maafkan aku. Akan kubelikan apapun yang kau inginkan setelah ini."

"Benarkah?" mata Seongwoo tampak berbinar senang. Daniel mengangguk sembari tersenyum kepada Seongwoo. Seongwoo melonjak kegirangan dan setelahnya dia memeluk Daniel.

"Aku mencintaimu!"

"Aku juga."

:::Goodbye:::

3 tahun kemudian...

Keadaan tidak sama lagi seperti dulu. Kalau dulu mereka terlihat bahagia, kini mereka lebih cenderung terlihat dingin dan sibuk dengan urusan masing-masing. Mereka yang dulunya sangat dekat, entah kenapa kini berubah. Seolah mereka adalah orang asing dihidup satu sama lainnya. Meskipun begitu, status mereka masih tetap sebagai sepasang kekasih.

Daniel selesai dengan pemotretannya hari ini. Dia bekerja sebagai seorang model profesional di sebuah agensi ternama. Dan itu cukup menyita waktunya bersama Seongwoo. Sedangkan Seongwoo sendiri, dia bekerja sebagai kepala manajer di sebuah perusahaan.

Sebagai kekasih yang baik, Daniel selalu mencoba menyempatkan diri untuk menjemput Seongwoo, menemui Seongwoo jika Seongwoo membutuhkannya, dan lain-lain, meskipun tak selalu bisa di lakukannya. Tapi, tak bisa dipungkiri, Daniel merasa kalau Seongwoo-nya mulai berubah.

"Seongwoo, kau sudah pulang? Aku akan menjemputmu."

"Tidak perlu, Niel. Aku sedang banyak tugas, mungkin aku akan lembur malam ini."

"Mau kutemani sampai pekerjaanmu selesai?"

"Tidak usah. Kau pasti lelah, pulanglah, dan istirahat di rumah. Tak usah mengkhawatirkanku."