Beautiful Sin

1.9K 285 25
                                    

Author : beebless

Genre : Romance

Type : YAOI

Rate : T+ ( Not Sure )

This ff is dedicated for OngNielNation OS Project.

.
.

Warning: Mengandung konten MPreg
kata tercetak miring adalah flashback dan beberapa kalimat asing

.
.
.

"He's so handsome, right?"

Daniel menoleh ke arah suara yang telah menginterupsi kegiatannya memandang sosok indah di depan sana terganggu.

Dia tersenyum canggung ketika melihat pemuda itu tengah tersenyum padanya. Tersenyum sangat lebar hingga menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"Aku tahu, dia memang setampan itu." Pemuda itu menarik sebuah kursi di samping Daniel dan mendudukkan dirinya disana tanpa aba-aba, "Tapi kalau kamu tertangkap basah memandangnya seperti tadi, orang orang pasti akan salah paham. Atau jika calon suaminya tahu kamu masih belum bisa mengalihkan tatapan memujamu padanya, ia pasti akan marah."

Daniel melirik sekilas pemuda disampingnya yang kini sedang asik mengutak atik ponsel. Sebuah seringaian tipis tercetak di bibir Daniel. Walau bagaimana pun apa yang dikatakan oleh pemuda itu ada benarnya.

Untuk beberapa saat keduanya hening. Manik mereka masih memperhatikan dua sejoli yang sedang asik melakukan photoshot untuk prewedding mereka.

"Maafkan aku,"

Daniel menoleh, dahinya berkerut samar mendengar dua kata sederhana yang baru saja dilontarkan oleh pemuda di sampingnya.

Here we go again. Batinnya.

"Kamu pasti pernah membayangkan kalau kamu seharusnya yang berada di sana, memeluk pinggang ramping itu dan mencium bibir ranumnya--" Pemuda itu terkekeh sekilas, sebuah kekehan yang entah mengapa terdengar menyakitkan di telinga Daniel, "-- jika saja, his useless and dissapointing brother ini tidak mengacaukannya, kalian pasti akan bahagia, maafkan aku."

Daniel menoleh dan manik mereka saling bertabrakan.

SHIT! Daniel buru buru memalingkan wajahnya, bukan karena dia muak atau jantungnya yang berdegup kencang saat manik mereka saling bertabrakan. Hanya saja Daniel tak suka sorot sedih yang selalu dipancarkan oleh manik manik itu. Terlalu menyakitkan meski tidak dapat dipungkiri semua kesialan -begitulah Daniel selalu menyebutnya- yang menimpanya sekarang, tak lain tak bukan adalah karena pemuda yang sedang duduk di sampingnya.

"Daniel, look at me," Pemuda itu meraih sebelah pundak Daniel, mencoba melakukan sesuatu yang bisa menarik perhatian Daniel agar mau memandangnya.

"Percayalah padaku," pemuda itu memejamkan matanya sejenak dan menarik nafas dalam sebelum melanjutkan kalimatnya, "Aku tidak pernah merencanakan semua yang terjadi sekarang. Tidak pernah sekali pun aku punya niat untuk menghancurkan kebahagiaan kalian. It was an accident and my fault."

Daniel mengalihkan pandangannya. Maniknya kembali memandang dua sejoli yang sedang berpose sesuai arahan sang photographer. Kalimat panjang yang diutarakan oleh pemuda disampingnya terus terngiang ngiang di telinganya.

That stupid accident. Yang menyebabkan dirinya tak bisa bersanding dengan kekasihnya. Kekasih yang sudah susah payah coba dia ikhlaskan enam bulan belakangan. Kini dia dipaksa untuk mengingatnya lagi.

SCIENTIST LIBRARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang