The Last Present

2.3K 324 66
                                    

Author : Hamtaroya

Genre : Angst (?), Romance

Type : YAOI

Rate : T+

This ff is dedicated for OngNielNation OS Project.

"Minhyun."

Minhyun menolehkan kepalanya ke kanan di mana Seongwu tengah memainkan ponselnya dengan raut datar. "Apa?"

"Sore ini kamu ada kumpul?"

Dahi Minhyun mengernyit. Untuk apa Seongwu menanyakan jadwal ra-oh. Kekehan kecil Minhyun keluar. Tangannya terulur mengusak surai kelam Seongwu.

"Tim baseball, hm?"

Seongwu mengangguk dengan fokus yang masih terpaku pada ponselnya. Mata rubah Minhyun dapat menangkap semburat merah muda di pipi sedikit berisi milik Seongwu. Lewat ekor matanya, Minhyun melirik layar ponsel Seongwu yang dipenuhi sebuah foto seseorang dengan seragam tim baseball sekolah. Geser ke kanan, kini layarnya diisi oleh orang yang sama dengan wajah bahagianya. Geser ke kanan lagi, ekspresi orang itu serius dengan kedua alis yang menyatu. Ges-

"Hey, sudah." Minhyun menggunakan tangannya untuk menutupi layar ponsel Seongwu. Bahu Seongwu sedikit berjengit sebelum ekspresinya kembali seperti semula, datar.

"Makasih, Hyun."

Minhyun mengangguk. "Sore ini, kan? Sepertinya aku bisa menemanimu."

🍃🍂🍃

"Mau langsung pulang atau gimana?" Tanya Minhyun setelah peluit tanda latihan hari ini dibunyikan. Pemuda Hwang itu memakai ransel abunya lalu menoleh pada Seongwu.

Manik Seongwu bermain, mengitari lapangan sebelum mendongak pada Minhyun yang sudah berdiri. "Pul-"

"Kak Seongwu!"

Seongwu menoleh ke arah lapangan. Di pinggir lapangan sosok yang Seongwu cari melambaikan tangannya, tak peduli pada para gadis yang mengerubunginya.

Lambaian tangannya semakin cepat ketika Seongwu menoleh. Senyumannya juga semakin lebar.

"Ongie!"

Minhyun melirik Seongwu yang mematung dengan telinga juga pipinya yang memerah. Pemuda Hwang itu terkekeh seraya menyikut pelan Seongwu.

"Samperin sana." Ujar Minhyun dengan seringai jail.

Seongwu menggeleng. Kepala pemuda Ong itu menunduk, tak lagi menatap sosok yang masih melambaikan tangannya. "Aku gak suka."

"Gak suka apa malu?" Tawa Minhyun semakin kencang ketika tangan Seongwu mencubit pinggangnya.

"Minhyun." Seongwu mencebikkan bibirnya, masih dengan kepalanya yang menunduk.

"Pft~" Minhyun menghembuskan napas, berusaha menghentikan tawanya. Seongwu yang merajuk sungguh merepotkan. "Udah sering juga masih malu-malu. Sekarang samperin Daniel sana. Kasih minumannya."

Seongwu melirik sebuah botol minuman yang sedari tadi berada dalam genggamannya. "Tapi-"

"Udah, ayo. Kasian dia." Minhyun menarik tangan kanan Seongwu, membawanya ke pinggir lapangan dan berhenti tepat di depan kerubungan para gadis yang terbuka dan menampilkan langsung sosok Daniel yang tersenyum cerah.

"Aku pulang duluan, ya. Inget batasan kamu." Bisik Minhyun tepat di telinga Seongwu sebelum menepuk kedua pundak pemuda Ong. "Dan, titip ya! Jangan malam-malam anterin pulangnya!"

SCIENTIST LIBRARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang