Part 8 (Sisi Buruk Denis)

11.6K 618 134
                                    

"Sisil.. Kalau menurut daddy.. Lebih baik kita menjalin hubungan dengan orang yang sudah kita kenal.."

"Kenapa begitu dad?"

"Karena jika kita menjalin hubungan dengan yang sudah kita kenal, kita sudah tau latar belakang keluarganya seperti apa.. Di banding kita menjalin hubungan dengan orang yang belum kita kenal sama sekali.. Kita belum mengetahui latar belakangnya baik atau tidak.."

"Juan.. Kalau menurutku biarkan saja sisil menjalin hubungan dengan kekasihnya.. Cinta tidak bisa di paksakan.. Sudahlah sayang.. Relakan sisil menjadi menantu yang lain".. Kata Edgar dengan lembut

"Aku setuju denganmu om.. Cinta tidak bisa di paksakan".. Kata sisil menatap denis dengan tajam.. Denis juga balik menatapnya dengan tajam.. "Dan kalau menurutku.. Lebih baik ka denis di jodohkan dengan ka sasmi saja".. Sambung sisil

Semua yang berada di ruang keluarga nampak terkejut mendengar saran sisil.

"Sisil.. Apa yang kau.."

"Aku setuju".. Kata denis datar memotong perkataan sasmitha seraya menatap tajam ke arah sisil

"Denis apa yang kau katakan nak"? Tanya arabella

"Iya lebih baik aku menikah dengan sasmi saja".. Kata denis tanpa melepaskan tatapan tajamnya pada sisil

"Itu ide bagus.. Kalau kalian belum ingin menikah saat ini.. Kalian bisa bertunangan dulu.. Benarkan KAKAK IPAR"? Tanya sisil dengan menekankan kata 'kata kakak ipar'.. Denis benar benar geram dengan kelakuan sisil.. "Baiklah.. Kalian lanjutkan pembicaraan perjodohan ini.. Aku ingin tidur.. Selamat malam semuanya".. Kata sisil dengan santainya.. Kemudian berlalu dari hadapan mereka semua

"Denis ikut aku".. Kata sasmi nampak kesal dengan denis.. "Apa apaan kau denis? Kenapa kau setuju dengan saran sisil"? Tanya nya saat mereka sudah berada di halaman belakang rumah

"Sarannya tidak begitu buruk.. Memangnya kau tidak ingin menikah denganku?"

"TIDAK".. Jawab sasmitha dengan tegas

"Kenapa? Apa karena kita sahabat? Banyakkan sahabat yang akhirnya menikah.. Lagi pula lebih baik menikah dengan sahabat sendiri, yang sudah mengenal karakter kita.. Daripada menikah dengan orang lain yang belum mengenal karakter kita seperti apa.."

"Itu alasan kedua.. Alasan pertama.. Karena kita tidak saling mencintai.."

"Kita bisa belajar saling mencintai kan? Lagi pula kita ikuti saja kemauan sisil.. Aku ingin lihat.. Sampai sejauh mana dia tidak memperdulikanku.."

"Jangan gila denis.. Aku tidak mengerti jalan pikiranmu.. Kau mencintai sisil.. Tapi kau tidak mau memperjuangkannya.."

"Siapa yang mengatakan kalau aku mencintai sisil"? Tanya nya seraya melipat kedua tangannya di depan dada dan memandang ke depan

"Semua orang bisa melihat di matamu ada cinta untuk sisil.. Dengar denis.. Ini saranku sebagai sahabatmu.. KEJARLAH CINTAMU SEBELUM KAU BENAR BENAR KEHILANGANNYA.. Mungkin saat ini sisil masih marah padamu.. Tapi aku yakin.. Cepat atau lambat dia akan memaafkanmu.. Walaupun aku sudah tidak melihat cinta sisil untukmu.."

Denis membelalakan matanya mendengar perkataan terakhir sasmitha.. Wajahnya pucat pasi.

"Sakit, kecewa.. Hatiku sakit mendengar sisil tidak lagi mencintaiku.. Aku kecewa karena sisil berhenti mencintaiku.. Ya Tuhan.. Perasaan apa ini? Apa aku benar mencintai sisil"? Tanya nya dalam hati

"Denis.. Dulu sisil berjuang untuk mendapatkanmu.. Sekarang di saat dia berhenti berjuang.. Kenapa kau tidak berjuang? Kau jangan terlalu percaya diri kalau dia akan kembali seperti dulu tanpa kau meminta maaf dan tanpa kau memperjuangkannya.. Cinta itu butuh perjuangan denis.. Berjuanglah demi cintamu.. Jangan hanya pasrah akan nasib cintamu denis.. Dan jangan meninggikan egomu sehingga kau tidak mau memperjuangkan cintamu dan hanya mau di perjuangkan oleh orang yang kau cintai.. Kau ini lelaki denis.. Jadi sudah seharusnya kau memperjuangkan cintamu.. Berjuang untuk mendapatkannya.. Aku kedalam dulu.. Selamat malam.."

I Love You Denis (William Familly Series 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang