"Diandra".. Panggil sisil saat diandra langsung keluar begitu saja
Rose membelalakan matanya melihat diandra yang berdiri tepat di belakang kevin dan denis dengan memasang wajah sinis.
"Di".. Lirih rose
Kevin dan denis membalikkan tubuh mereka, mereka terbelalak melihat orang yang mereka sayangi ternyata berada tepat di belakang mereka.
"Sayang".. Kevin langsung merengkuh diandra ke dalam pelukkannya, akan tetapi diandra tidak membalasnya
Sisil dan sasmi yang masih berada di lobi saling pandang, mereka saling menganggukkan kepala, lalu kemudian mereka keluar secara bersamaan, tentu saja itu membuat denis dan leonard terkejut bukan main.. Denis langsung menghampiri sang kekasih, kemudian merengkuhnya ke dalam pelukkannya, namun sisil tidak membalas pelukkan sang kekasih, ia hanya memasang wajah datar.
"Sayang kau kemana saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu.. Aku juga sedaritadi mencarimu ke berbagai tempat.."
Berbeda dengan sisil dan diandra yang langsung di peluk oleh sang kekasih, sasmitha dan leonard hanya saling pandang dengan tatapan sendu dan sedihnya.
Dindra melepaskan pelukkan kevin.. Ia tatap kekasihnya dengan tatapan dalam.
"Ada apa sayang"? Tanya kevin bingung saat mendapatkan tatapan dalam dari sang kekasih
"Ada apa? Kau masih bertanya ada apa"? Tanya diandra tidak habis pikir.. Diandra tersenyum sinis.. "Oh astaga kev.. Kau benar-benar.."
Sisil melepaskan pelukan denis.. Ia tatap kekasihnya dengan tatapan datar.. "Benarkah? Apa benar kau mencariku dan mengkhawatirkanku?"
Semua mata memandang denis dan sisil dengan pandangan berbeda tentunya.
Denis menangkup wajah sisil, kemudian mencium keningnya, lalu ia kembali merengkuh kekasihnya kedalam pelukannya.. "Tentu saja sayang.."
"Apa seorang kekasih yang mengkhawatirkan kekasihnya akan mengajak gadis lain menikah"? Tanya sisil dengan nada dingin
Denis mengerutkan dahinya.. Ia melepaskan pelukannya.. "Maksudmu apa sayang?"
"Bukankah kau mengajukan diri untuk bertanggung jawab atas anak yang di kandung oleh rose"? Tanya sisil yang masih mempertahankan ekspresi datarnya dan nada suara dinginnya
Rose dan kevin membelalakan matanya mendengar perkataan sisil.
"Sisil kau salah paham.. Denis hanya.."
"Aku tidak berbicara denganmu rose, aku sedang bertanya pada kekasihku".. Kata sisil tegas tanpa mengalihkan tatapan dalamnya pada denis.. "Bisa kau jawab pertanyaanku denis? Jelaskan agar aku mengerti".. Katanya seraya melipat kedua tangannya di depan dadanya
"Daniel pasti sudah menceritakan padamu tentang konspirasiku dan rose bukan"? Tanya denis.. Pertanyaan denis tidak mendapat jawaban dari sisil, sisil masih menatap denis dengan dalam, menunggu kelanjutan perkataan kekasihnya.. Denis menghela nafas dengan lelah.. "Seperti yang kau ketahui, rose hamil.. Anak yang di kandung rose memang bukan anakku.. Tapi adanya janin itu, atas campur tanganku juga.. Kau mengerti maksudku bukan"? Tanya denis dengan hati-hati
"Kau itu manusia denis, bukan Tuhan.. Jadi bagaimana mungkin adanya janin itu atas campur tanganmu? Janin itu ada karena Tuhan yang menitipkannya di rahim rose.. Mungkin Tuhan ingin rose dan ka daniel bersatu, maka dari itu Tuhan membuat rose hamil anak ka daniel.. Dan mengenai ka daniel yang bercinta dengan rose, itu pilihannya sendiri.. Dia yang membuat dirinya masuk kedalam jebakanmu.. Jadi menurutku kau seharusnya tidak perlu merasa bersalah sehingga kau mau bertanggung jawab.. Berbeda cerita jika kau mau bertanggung jawab bukan karena merasa bersalah, tapi karena kau memang menyukai rose, lebih tepatnya mencintai rose.. Jika alasanmu bertanggung jawab karena cinta bukan karena perasaan bersalah iya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Denis (William Familly Series 2)
RomanceSequel Arabella Sisil Selomita Christian adalah gadis berusia 18 tahun. Ia gadis yang periang, baik, manja dan cantik tentunya. Sisil sangat menyukai Denis. Bahkan bisa di katakan ia mencintai Denis. Demi Denis, Sisil belajar sangat giat agar ia men...