Part 5 (Mulai Mendekati)

10.5K 611 111
                                    

Sisil berlari di koridor kampus sambil menangis.. Dan tanpa sengaja ia menabrak seorang pria.

"Maaf.."

"Kalau ingin menangis carilah tempat yang tenang.. Ayo ikut aku.. Aku akan tunjukkan tempat yang tenang".. Kata pria tampan itu.. Kemudian menarik lembut tangan sisil

Saat mereka sedang berjalan di halaman depan campus, sasmitha memanggil sisil.

"Sisil".. Sisil menoleh ke arah sasmitha

Sasmitha berjalan menghampiri sisil.. Sesampainya sasmitha di hadapan sisil.. Sisil segera memeluk kakak angkatnya itu.

"Kakak hikz hikz.. Dia tidak mempercayaiku hikz hikz.."

"Sudahlah sisil jangan menangis.. Nanti cantiknya hilang lho".. Kata sasmitha menenangkan sang adik seraya mengusap sayang kepala sisil

Sisil melepaskan pelukkannya.. "Kakak maaf iya.. Aku tidak bisa menjaga sahabatmu.."

"Tidak apa-apa sayang".. Kata sasmitha seraya menghapus air mata adik kesayangannya itu.. Kemudian sasmi memegang kedua tangan sisil.. "Lebih baik sekarang kau pulang.. Tenangkanlah dirimu.."

"Sisil".. Panggil selena dan samantha seraya berlari menghampiri sahabat tercinta mereka.. Mereka langsung merengkuh sang sahabat ke dalam pelukan mereka.. Beruntungnya sisil.. Walaupun ia kehilangan satu cinta.. Namun ia masih memiliki begitu banyak orang yang mencintainya

"Hiks hiks.. Seli, sami.."

"Tenanglah sisil.. Ini memang sudah waktunya kau melepaskan cintamu".. Kata samantha

"Kami akan terus berada di sampingmu sisil".. Kata selena

Sisil melepaskan pelukan mereka.. Ia menghapus air matanya.. Ia tersenyum karena ternyata di saat ia sedih, sang sahabat tidak meninggalkannya.

"Thanks guys.. Aku beruntung memiliki sahabat seperti kalian.."

"Aaah sisilll".. Rajuk mereka seraya kembali memeluk sisil.. Sasmitha dan pria tampan itu hanya tersenyum melihat ketiga sahabat yang saling menyayangi itu

"Maaf sasmi.. Kalau di ijinkan aku ingin mengajak sisil ke suatu tempat.."

Sisil yang mendengar perkataan pria itu.. Melepaskan pelukan kedua sahabatnya.. Mereka bertiga menatap pria tampan itu dengan tatapan berbeda.

"Daniel? Kau daniel teman sekelasnya denis bukan? Rivalnya denis".. Iya pria yang menarik tangan sisil adalah daniel

"Aku tidak pernah menganggap diriku sebagai rival denis sasmi.."

"Oh jadi kau benar sie daniel rivalnya denis itu.."

"Kenapa ka daniel bisa menjadi rival denis ka"? Tanya sisil ingin tau

"Karena mereka sama-sama jenius.. Selama ini belum ada yang bisa menandingi kejeniusan denis.. Baru daniel yang bisa menyamakan kejeniusannya.. Mereka selalu mendapatkan nilai yang sama di setiap mata pelajaran.."

"Kau terlalu berlebihan memujiku sasmi.. Aku tidak sejenius denis.. Bagaimana sami.. Apa aku boleh mengajak adikmu pergi?"

"Iya silahkan saja kalau memang sisil ingin pergi denganmu.. Apa kau mau sisil pergi dengan daniel"? Sisil hanya menganggukkan kepalanya

"Baiklah kalau begitu kita pergi dulu sasmi, seli, sami.. Ayo sisil.."

"Sisil".. Teriak leon membuat sisil, seli, sami, sasmi dan daniel menoleh ke arahnya.. Ia berlari menghampiri sisil.. "Sisil kau tidak apa-apa kan? Apa yang harus aku lakukan padanya? Apa aku harus memukul wajahnya yang standart itu? Atau aku harus apa"? Tanya leon menggebu-gebu

I Love You Denis (William Familly Series 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang