25 (Kematian)

8.5K 475 83
                                    

#Beberapa bulan kemudian

Apartement rose terlihat sangat ramai sekali. Di sana ada sisil, sasmitha dan diandra, samantha dan selena. Mereka sedang melihat-lihat baju bayi yang tadi di beli oleh sisil dan diandra.

"Seharusnya kalian tidak perlu membeli ini"

"Hei apa yang kau katakan rose? Kau ini kan sedang mengandung keponakanku, jadi sebagai tante yang baik, sudah seharusnya aku membelikan ini untuk keponakanku tersayang"

"Ka sisil benar ka rose, yang jelas kau tidak boleh menolak pemberian dari kami". Diandra menempelkan telapak tangannya di perut buncit rose, iya kandungan rose sudah 9 bulan. "Kau senang kan sayang tante Di dan tante sisil belikan baju? Wah dia menendang". Pekik diandra senang. Sasmitha dan rose hanya tersenyum saja

"Benarkah Di"? Tanya sisil antusias

"Benar ka, coba kakak pegang"

"Iya benar dia menendang". Kata sisil berbinar. "Apakah dia laki-laki rose?"

"Aku tidak tau sil, waktu kemarin terakhir periksa, dokter melakukan USG lagi, tapi baby ku masih tidak mau menunjukkan jenis kelaminnya"

"Mungkin dia ingin memberikan kita semua suprise". Kata selena

"Yang jelas jika dia perempuan, dia akan secantikmu rose, dan jika laki-laki dia akan setampan ka da". Samantha menghentikan ucapannya, rose tertunduk seraya tersenyum getir

"Maaf rose, aku"

"Tidak apa sammy"

"Katakan padaku, apa baju bayi yang di beli oleh sisil dan diandra bagus rose"? Tanya sasmitha memecahkan suasana kecanggungan dan kesedihan

Rose tersenyum senang. "Bagus ka"

"Jelas bagus, siapa dulu yang memilihnya". Sombong sisil, diandra, rose dan sasmi terkekeh, sementara kedua sahabat sisil, selena dan samantha berdecak sebal

"Hai ladies". Sapa kevin yang datang bersama denis, leonard, leon dan nadine

Ini hari libur, jadi mereka memang sengaja berkumpul di apartemen rose. Denis yang semenjak bekerja di perusahan milik sang daddy, sudah jarang berkumpul dengan kevin. Iya denis, sasmitha dan leon, bahkan daniel, mereka sudah lulus kuliah 4 bulan yang lalu. Setelah lulus, denis langsung bekerja di perusahaan edgar.

"Hai ka rose. Bagaimana kabar calon keponakanku"? Tanya nadine seraya memegang perut buncit rose

"Baik tante". Jawab rose dengan suara meniru anak kecil. "Apa yang kalian bawa"? Tanyanya melihat ke arah kevin dan leonard

"Kami membeli mainan untuk calon keponakan kami". Kata kevin yang sudah duduk di tangan sofa yang duduki oleh diandra

"Tapi kita belum tau anakku berjenis kelamin apa, bagaimana kalau mainan yang kalian beli tidak sesuai dengan jenis kelaminannya?"

"Tenang saja rose, kami membeli mainan untuk anak laki-laki dan perempuan".. Kata leon

"Memangnya apa saja yang kalian beli"? Tanya sisil yang duduk di pangkuan denis, punggungnya ia sandarkan ke dada bidang denis

"Yang jelas mereka membeli mainan untuk anak balita berumur dua sampai lima tahun, bukan membeli mainan untuk bayi yang baru lahir". Kata selena seraya membuka satu persatu isi paper bag yang tadi di bawa kevin dan leonard

"Aish kalian ini, tidak bisakah kalian tidak seintim itu"? Kata leon menatap sisi dan denis dengan cemburu mungkin

"Memangnya kenapa? Mereka kan sepasang kekasih. Lagi pula mereka juga sebentar lagi akan bertunangan. Apa kau cemburu leon"? Tanya diandra dengan polosnya

I Love You Denis (William Familly Series 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang