Part 19 (Salah Paham)

6.8K 412 6
                                    

Warning 21+.. Hanya untuk yg sudah menikah.. Tidak untuk di tiru oleh yg blm menikah.

***

Ketiga gadis cantik itu masih berbaring di atap gedung.. Tidak ada yang mengeluarkan suara sedikit pun.. Sementara di jalan, di dalam mobil yang berbeda, kekasih mereka seperti orang gila mencari keberadaan mereka.. Kalau ada pertanyaan dari mana mereka tau jika gadis mereka menghilang? Jawabannya adalah, para mommy kekasih mereka, menghubungi mereka.

Di dalam mobilnya, denis masih mencoba menghubungi sisil.. Namun teleponnya tidak di angkat.. "Kau kemana sayang? Aku mencemaskanku"

Ingatannya berputar ke masa-masa satu bulan ini, dimana mereka selalu melakukan hal yang romantis dan di bumbui dengan pertengkaran kecil.. Ingatannya juga berputar ke saat malam itu.. Malam dimana mereka berbaring melihat bintang di balkon kamar denis yang di iringin ciuman manis dan berakhir di ranjang kamar denis.. Mereka hampir saja melakukannya.

Flashback on

Mereka masih saling memandang setelah mereka berciuman.. Tanpa di duga, denis menindih tubuh sisil.. Mereka saling menatap dengan dalam.. Perlahan tapi pasti, denis mendekatkan wajahnya.. Ia kembali melumat bibir ranum kekasihnya, denis melumatnya dengan lembut dan itu tentu saja membuat sisil terbuai, di tambah angin malam yang begitu dingin menambah suasana keromantisan bagi mereka.. Sisil melingkarkan kedua tangannya di leher denis.. Sisil membalas ciuman denis.. Perlahan tapi pasti ciuman lembut itu berubah menjadi ciuman yang penuh nafsu dan menuntut.. Kedua tangan denis mulai aktif, menyusup ke dalam blouse sisil.. Tangan kanan denis meremas dada indah milik sisil, sementara tangan kirinya mengusap perut sisil, sementara ciuman denis sudah turun ke leher jenjang milik sisil.. Tentu saja hal itu membuat sisil mendesah.

"Aaahh denis".. Desah sisil seraya meremas rambut denis

Denis mengangkat kepalanya dari ceruk leher sisil.. "Kita lanjutkan di kamarku.."

Sisil menganggukkan kepalanya.. Denis menggendong sisil dengan ala bridal style.. Ia tutup pintu balkon dengan kakinya.. Ia baringkan sisil ke ranjangnya.. Ia langsung menindih sisil kembali, ia lumat kembali bibir sisil dengan rakusnya, sisil pun tidak kalah rakusnya saat membalas lumatan sang kekasih.. Tanpa mereka sadari, mereka sudah dalam keadaan polos.. Tangan dan mulut denis bermain di dua gundukan indah milik sisil, membuat sisil gelisah, gairah mereka benar-benar sedang menggebu-gebu.. Puas bermain disana, tangan dan mulutnya bermain di pusat inti milik sisil, membuat sisil meremas rambut denis dan melengkungkan tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan hon"? Tanya sisil dengan parau

"Nikmati saja sayang".. Kata denis, hembusan hangat nafas denis menerpa pusat inti milik sisil, menggelitik perut sisil.. Denis kembali bermain di sana.. Sisil memejamkan matanya menikmati permainan tangan, mulut dan lidah denis yang sangat ahli mengobrak ngabrik pusat intinya.. Saat sedang masih menikmati permainan denis, tiba-tiba saja ingatan sisil tentang dia yang tidak ingin menikah dalam keadaan hamil, terlintas di pikiran sisil, membuat sisil tersadar kalau dia tidak seharusnya menyerahkan mahkotanya saat ini.. Kesadaran sisil memadamkan gairahnya.. "Aku akan menyatukan diri kita sayang".. Saat denis ingin menyatukan diri mereka, sisil mendorong keras tubuh denis sampai denis terduduk di hadapan sisil, tentu saja itu membuat denis terkejut dan memadamkan gairahnya.. Sisil segera bangun dan menarik bed cover untuk menutupi tubuhnya, ia beringsut mundur dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.. Ia menangis terisak.. Denis bingung melihat kekasihnya itu.. Ia langsung menggunakan kembali pakaiannya, kemudian ia duduk di sebelah kekasihnya.. "Ada apa sayang"? Tanya denis seraya mengusap lembut rambut sisil.. "Apa kau belum siap untuk melakukannya? Tidak apa sayang".. Denis menyandarkan kepala sisil di dadanya

I Love You Denis (William Familly Series 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang