I Love You Denis (William Familly Series 2)

Part 12 (First Kiss & First Night)

Aku akan mengajak sisil kencan nanti malam.. Nanti malam mulai turun salju.. Aku akan memberi sisil begitu banyak cinta.. Mengenai rose, aku senang dapat bertemu kembali dengannya.. Aku sangat menyayanginya.. Bahkan jika aku di suruh memilih antara sisil dan rose.. Aku tidak akan bisa memilih.. Saat aku melewati kamar mom, aku melihat mom sedang menangis.. Ada apa dengan mom? Aku hampiri mom yang sedang duduk di pinggir ranjang seraya menundukkan kepalanya.

"Mom".. Mom mendongakkan kepalanya

"Daniel".. Lirihnya

Aku berlutut di depan mom.. Aku genggam kedua tangan mom.. "Mom kenapa?"

"Mom".. Itu suara kakakku.. Kakak langsung duduk di sebelah mom dan merangkul bahu mom yang bergetar karena terisak.. "Daniel kenapa mom menangis?"

"Aku tidak tau ka.. Aku pulang, mom sudah dalam keadaan menangis.."

"Mom kenapa"? Tanya kakakku

"Mom tidak terima.. Kenapa semua orang menentang perasaan daniel untuk sisil? Kau tampan, kau baik dan jenius.. Walaupun kau tidak sekaya denis, tetapi kau tidak kalah dari denis.. Tapi mengapa seakan dunia menentang perasaanmu untuk sisil? Hari ini mom bertengkar dengan para sahabat mom karena mereka lebih setuju sisil bersama denis.."

Ya Tuhan.. Jadi mom menangis karena persoalan perasaanku? Inikah wanita yang dulu pernah aku benci karena menikah dengan dad? Wanita ini sangat menyayangiku.. Aku memeluk mommyku.

"Mom tidak perlu memikirkan ini.. Tidak apa mom".. Kataku menenangkan mom

Mommy melepaskan pelukkanku.. Aku menghapus air mata wanita yang sangat menyayangiku ini.. Ia memandang dalam ke arah kakakku.

"Lupakan perasaanmu untuk sasmitha.."

"Ta.. Tapi mengapa mom?"

"Sasmi kakak sisil, putrinya ana.. Mom tidak ingin berhubungan dengan keluarga ana.. Dan kau daniel, kalau bisa kau lupakan juga sisil.. Di luar sana masih banyak yang lebih segalanya dari sisil.. Leo berjanjilah kepada mom bahwa kau tidak akan bertemu sasmi lagi.."

"Mom aku tidak bisa".. Kata kakakku dengan lirih.. Kasihan kakakku

"Kau lebih mementingkan cintamu daripada harga diri adikmu leo"? Tanya mikha dengan marah

"Mom sungguh aku tidak apa-apa.. Terserah mereka mau memikirkan apa tentang aku dan menilai seperti apa diriku.. Jadi jangan melarang kakak untuk bersama dengan cintanya.. Aku tidak keberatan kalau kakak menjalin hubungan dengan kakaknya sisil.. Sungguh.."

Mikha memejamkan matanya seraya menghela nafasnya dengan kasar.. "Sasmi bukan putri kandung ana.. Setelah sasmi dan leo menikah, aku akan membuat sasmi jauh dari keluarga christian.. Bila memungkinkan, aku akan membuat sasmi membenci ana".. "Baiklah.."

Leo tersenyum senang.. "Terima kasih mom".. Katanya seraya memeluk mikha

***

Malam pun tiba.. Daniel sudah rapih dan tampan.. Saat ia ingin memasuki mobilnya.. Ponselnya berdering.. Tertera nama rose di sana.

"Iya rose.."

"..."

"Apa? Aku akan segera kesana.."

Di depan caffe tempat sisil dan daniel janji bertemu.. Mobil denis sudah terparkir di sana.. Denis masih berada di dalam mobil.. Sementara sisil sudah duduk manis di dalam caffe.. Salju belum turun.. Mungkin sedikit lagi.. Denis menekan nomor telepon rose.

"Bagaimana?"

"Ka daniel dalam perjalanan menuju apartemenku ka.."

"Bagus rose.."