Aku duduk di depan meja riasku memandangi mata pandaku.. Sungguh primadona campus ini tidak cantik lagi.. Semalam aku tidak bisa tidur karena memikirkan ungkapan cinta ka daniel.. Tetapi aku sungguh tidak bisa menerima cintanya untuk saat ini, karena aku belum bisa melupakan kulkas berjalan itu.. Aku masih sering memikirkannya, sungguh kasihan sekali diriku, mencintai seorang pria sejak dulu, akan tetapi pria itu tidak pernah memandangku sama sekali.. Sisil nasibmu sungguh tidak beruntung.. Selesai menutupi mata pandaku, aku keluar kamar.. Sesampainya di ruang keluarga, hanya ada mom and dad.. Kalau kalian bertanya dimana kakak cantikku itu? Kakak ku sedang berada di rumah sakit.. Inikan hari minggu, setiap hari minggu dia memang akan pergi ke rumah sakit untuk bermain dengan anak-anak penderita kanker.
"Good morning mom.."
"Ini sudah pukul 09:00".. Jawab momku dengan ketus
"Memangnya kenapa? Pukul 09:00 itu masih pagi, benarkan dad?"
"Hmm.."
Sepertinya mereka masih marah padaku karena aku menolak lamaran keluarga william.. Aku hanya bisa menghela nafas lelah melihat kedua orang tuaku yang akhir-akhir ini tidak banyak berbicara kepadaku.
"Aku ingin pergi bertemu para sahabatku mom, dad.."
"Hmm.."
"Kompak sekali".. Gerutuku.. Lihatlah mereka, ke kanakan.. Biasanya jika aku izin ingin pergi, mom akan bertanya, "Pergi kemana? Dengan siapa? Sarapan terlebih dahulu sayang".. Tapi lihatlah sekarang, jangankan bertanya dan menyuruhku sarapan, menjawab sapaanku saja dengan nada ketus.. Dan mereka menjawab izinku saja hanya dengan gumaman.. Aku yakin jika aku berkata, "Aku pergi iya mom, dad, bye".. Pasti mom tidak akan berkata, "Hati-hati sisil".. Dan dad pun tidak akan berkata, "Kalau ada masalah hubungi dad".. Lihat saja, mari kita buktikan.. "Ya sudah mom, dad, aku pergi iya? Bye.."
"Hmm".. Benarkan dugaanku, kedua orang tuaku lagi-lagi hanya bergumam seperti balita yang belum bisa berbicara, menyebalkan
Aku berlalu dari hadapan mereka dengan menekuk wajahku dan menghentakkan kakiku.
Setibanya aku di caffe, aku melihat kedua sahabatku sudah duduk manis di sana.. Aku berjalan menghampiri mereka, aku duduk di hadapan selena dan ekspresi wajahku tidak berubah.
"Ada apa dengan wajahmu"? Tanya salah satu sahabatku, selena
"Memangnya ada apa"? Tanyaku ketus
"Ekspresi wajahmu seperti dulu saat kau tidak di hiraukan denis.."
"Berhenti menyebut nama denis samantha".. Kataku kesal.. Apa-apaan sammy? Sudah tau aku sedang belajar melupakan sie kulkas berjalan itu, tetapi sammy dengan tidak berdosanya, menyebut nama pria itu
"Baiklah maafkan aku.. Kau sudah sarapan belum? Kalau belum, kau pesanlah.."
"Aku tidak lapar.."
"Kau sedang diet?"
"Tidak selly.. Aku hanya sedang tidak nafsu makan saja".. Aku menghebuskan nafas lelahku
"Ada apa? Apa ada masalah?"
Aku hanya menganggukkan kepalaku menjawab pertanyaan selena yang biasa aku panggil selly.
"Masalah apa? Biasanya kau ceritakan masalahmu kepada kami.."
Iya samantha benar.. Setiap aku ada masalah, aku pasti akan berbagi dengan kedua sahabatku.
"Sammy, selly.. Ka daniel mengungkapkan cintanya kepadaku".. Bisikku
"Apa"? Pekik selena
"Sudah ku duga".. Kata samantha dengan santainya.. Jadi sammy sudah menduganya
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Denis (William Familly Series 2)
RomanceSequel Arabella Sisil Selomita Christian adalah gadis berusia 18 tahun. Ia gadis yang periang, baik, manja dan cantik tentunya. Sisil sangat menyukai Denis. Bahkan bisa di katakan ia mencintai Denis. Demi Denis, Sisil belajar sangat giat agar ia men...