Denis mengecup bibir sisil saat melihat sisil yang hanya tertegun.. Sisil tambah membelalakan matanya seraya membuka mulutnya, setelah merasakan kecupan bibir denis.. Setelah itu ia mengatupkan bibirnya.. Sisil mendadak jadi terbungkam.. Denis terkekeh melihat sisil yang hanya terkejut dan tertegun.
"Kau apa"? Tanya sisil memastikan
Senyum denis mendadak hilang.. Ia pikir sisil tidak peka atau loading lama? Denis berdecak sebal dan memasang ekspresi andalannya yaitu ekspresi datar.
"Tidak ada siaran ulang".. Katanya datar.. "Ayo aku antar pulang".. Katanya lembut seraya merangkul bahu sisil
"Lalu mobilku?"
"Nanti akan di ambil oleh supirku dan di antarkan ke rumahmu.."
Edgar memasuki kamarnya setelah mengerjakan pekerjaan kantornya di ruang kerjanya.. Ia mengerutkan dahinya melihat sang istri belum tidur, padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul 24:00.. Edgar duduk di sebelah istrinya, ikut bersandar di kepala ranjang.
"Kenapa belum tidur sayang?"
"Aku sedang berfikir, bagaimana bisa mikha berkata seperti itu kepada ana?"
"Berkata apa?"
Arabella memandang suaminya.. Ia menyandarkan kepalanya di dada bidang suaminya.. Edgar langsung merangkul bahu istrinya.. Arabella menceritakan tentang kejadian di caffe tadi siang.. Edgar menghela nafas dengan berat.
"Mungkin mikha berkata seperti itu karena terlalu sayang dengan putranya.."
"Tapi honey, perkataan kasarnya tetap tidak di benarkan.. Walaupun aku teramat menyayangi denis, aku tidak menghinanya kan? Itu karena aku menghormati dia sebagai sahabatku.."
Edgar mengusap lembut kepala istrinya.. "Ya sudah jangan di pikirkan lagi.. Sudah malam sayang, ayo kita tidur".. Edgar membaringkan tubuhnya dan sang istri
Arabella memeluk edgar.. "Hon.. Biasanya setiap turun salju kita akan pergi bersama menikmati salju.. Tapi malam ini, aku di biarkan di kamar sendirian.."
"Maaf sayang.. Kau tau kan pekerjaanku sangat banyak.. Andai denis sudah lulus, aku pasti akan langsung menyerahkan kursi pimpinan pada denis dan aku hanya akan ke kantor sesekali, aku lebih memilih memantaunya dari rumah, jadi waktu kita berdua akan lebih banyak.. Tapi denis kan belum menyelesaikan kuliahnya.. Sabar iya sayang, sebentar lagi denis lulus kuliah.."
"Hmm.. Ya sudah kita tidur saja.."
"Iya.. Good night sayang".. Edgar mengecup bibir ranum istrinya.. "I Love You My Wife.."
"I Love You To My Husband.."
Mereka pun memejamkan mata.. Mulai memasuki alam mimpi.
Briana sedang melamun di balkon kamarnya.. Ia terjengkit kaget saat brian, sang suami memeluknya dari belakang.. Brian menaruh dagunya di pucuk kepala istrinya.
"Kenapa belum tidur hmm?"
"Aku masih tidak habis pikir, mengapa mikha bisa berkata seperti itu kepada ana.. Pasti ana sangat sakit hati.."
"Mikha hanya sedang marah wife.. Jika kemarahannya sudah hilang, aku yakin mikha pasti akan meminta maaf kepada ana.."
"Bagaimana kalau keadaan ini berlanjut lama? Apakah persahabatan kami akan hancur.."
Brian membalikkan tubuh briana agar menghadapnya.
"Wife.. Jika memang menurutmu persahabatan kalian terancam hancur, cegahlah kehancuran itu.. Satukan pemikiran mereka.."
"Pemikiran mereka tidak akan pernah menjadi satu.. Mereka itu sama-sama keras kepala.."
"Kalau begitu, buatlah mereka saling menghargai pemikiran satu sama lain.."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Denis (William Familly Series 2)
RomanceSequel Arabella Sisil Selomita Christian adalah gadis berusia 18 tahun. Ia gadis yang periang, baik, manja dan cantik tentunya. Sisil sangat menyukai Denis. Bahkan bisa di katakan ia mencintai Denis. Demi Denis, Sisil belajar sangat giat agar ia men...