Part 17 (Pregnant)

8.6K 571 31
                                    

# 3 minggu kemudian

London pukul 05:00

Di sebuah apartemen, terlihat seorang wanita yang sedang bersandar di tembok kamar mandi.. Wanita itu sudah dua kali bolak balik kamar mandi karena perutnya merasa bergejolak hebat.. Namun hanya cairan bening yang ia keluarkan dari dalam mulutnya.. Peluh membasahi dahi wanita cantik itu, matanya terpejam, bibirnya sangat pucat.

"Ada apa denganku"? Wanita itu berjalan menuju ranjangnya.. Ia ambil ponsel yang berada di atas nakas tepat di sebelah ranjangnya.. Ia tekan nomor pria yang sangat ia cintai, namun pria itu malah menjauhinya.. "Ka.. Aku sakit, bisakah kakak ke tempatku".. Kata wanita itu dengan lirih.. Terdengar bunyi sambungan telepon di putus.. Wanita itu meneteskan air matanya.. "Hiks hiks ka daniel".. Iya wanita itu adalah rose

London, pukul 07:00

Di ruang makan keluarga william, diandra sedang di marahi oleh mommy nya, yaitu arabella.

"Sudah sayang.. Ini waktunya kita sarapan.."

"Tidak bisa hon.. Kau ini selalu memanjakan putri kesayanganmu itu.."

"Pagi mom, dad".. Sapa denis saat tiba di ruang makan.. Denis langsung mengambil duduk di sebelah adiknya, tepat berhadapan dengan sang mommy

"Pagi sayang".. Jawab bella

"Pagi nak".. Jawab edgar

"Bagaimana kuliahmu? / bagaimana hubunganmu dengan sisil"? Tanya edgar dan arabella bersamaan

"Mana yang harus aku jawab terlebih dahulu"? Tanya denis di sertai dengan kekehannya

"Ish daddy.. Kenapa ikut bertanya".. Kata arabella melirik suaminya dengan sinis dan edgar hanya menanggapinya dengan senyuman lembut

"Jawab saja pertanyaan mommy mu nak".. Kata edgar bijaksana

"Oke.. Hubunganku dengan sisil baik-baik saja mom.. Dan soal kuliahku juga baik dad.."

"Kapan kau akan menikah dengan sisil? Mom sudah ingin memiliki cucu.."

"Mom.. Sisil masih sangat muda untuk menjadi seorang istri dan ibu.. Lagi pula mom juga masih terlalu muda untuk menjadi seorang grandma.."

"Bukankah itu seru jika mom mempunyai cucu di usia belum terlalu tua.. Iya kan dad"? Tanya arabella meminta dukungan dari suaminya seraya memegang tangan sang suami

"Sayang.. Kalau menurutku apa yang di katakan denis benar.."

Arabella melepaskan genggaman tangannya seraya menekuk wajahnya.. Edgar dan denis menggelengkan kepalanya melihat tingkah ibu ratu william yang terkadang kekanakan.

"Jika mom ingin cepat memiliki cucu, suruh saja kevin menikahi diandra secepatnya.."

"Apa kau bercanda? Adikmu ini masih sangat kekanakan.. Dia memarahi kekasihnya dan mendiamkan kevin hanya karena akhir-akhir ini kevin jarang menghubunginya dan telat menjemputnya.. Dan apa kau tau, tadi saat kevin datang, dia malah mengusirnya".. Kata arabella yang kesal dengan putrinya

"Benar begitu Di?"

"Iya ka.."

"Di, dengar kakak.. Kau dan sisil sebenarnya sama.. Kalian masih sangat kekanakan.. Tapi sisil lebih baik darimu.. Jika kau selalu marah dengan hal-hal kecil, berbeda dengan sisil, dia hanya akan diam jika kakak melalukan kesalahan kecil dan kakak yang menyadari kesalahan kakak akan berusaha membujuknya, dan setelah itu dia dapat mengerti.. Dan itu membuat kakak menyadari, bahwa gadis kekanakan tidak akan selamanya bertingkah kekanakan, ada saatnya gadis kekanakan bersikap dan berfikir dewasa, seperti sisil, dia selalu berusaha bersikap dan berfikir dewasa dalam hubungan kami.. Pria juga bisa bosan Di jika kekasihnya selalu bertingkah kekanakan.. Tidak menutup kemungkinan kevin bisa bosan menghadapi tingkahmu dan pada akhirnya akan meninggalkanmu.. Jadi contohlah sisil"

I Love You Denis (William Familly Series 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang