8

21 10 5
                                    

Seperti biasa, aku dan Sean ketiduran. Mama membangunkan kami, menyuruh makan malam.

Sesudah makan malam, Sean mengantarku. Sean menawarkan diri untuk menemaniku, tapi aku menolaknya dengan alasan ingin belajar dan tak mau diganggu.

Padahal, aku hanya ingin langsung tidur. Dan berharap mendapatkan mimpi yang sama dengan mimpi waktu itu.

Tak sabar bertemu dengannya di mimpiku. Dengan sang malaikat bersayap. Walaupun mungkin dia tak akan datang.

--

Apa aku sudah tertidur?

Kulihat sekitarku. Bukan tempat hancur dan kacau balau lagi. Tapi disebuah tempat yang bernuansa kelabu. Tempatnya kekurangan cahaya menurutku, redup.

Jauh disisi kiriku, diujung sana. Terdengar bunyi retakan. Tak lama kemudia muncul sebuah garis, dan lama kelamaan garis itu bertambah dan melebar membentuk sebuah kotak.

Kotak itu terus bertambah besar, membuka dan mengeluarkan cahaya yang berwarna gelap. Sedikit dapat kulihat beberapa siluet yang berlalu lalang.

"Kau melihatnya?,"

Aku terlonjak dan spontan saja aku menoleh ke belakang saat aku mendengar seseorang berucap, kaget. Sejenak aku terdiam dan pandanganku masih terpaku padanya.

Marcel. Dia disini. Entah mengapa aku senang dapat melihatnya. Dan sekarang aku melihatnya lagi. Aku rasa aku harus percaya pada perkataannya waktu itu, kalau kami pasti bertemu.

"Itu adalah Gerbang Dunia Balik Terang. Atau bisa disebut Dunia Kegelapan. Didalamnya hanya ada kegelapan. Dan, tempat itu hanya dihuni oleh makhluk yang terjerumus kedalam kegelapan."

Lanjutnya, menjelaskan panjang lebar sambil terus memandang kearah sesuatu disana yang disebutnya Gerbang. Aku mengikuti pandangannya.

Kurasa itu memang benar, karena yang kulihat disana sepertinya bukanlah cahaya, melainkan aura gelap yang menakutkan.

"Lalu, apa maksudnya itu? Apakah... Ada hubungannya denganku?"

Aku penasaran, dan melontarkan pertanyaan.

"Kau terpilih untuk menjadi perwakilanku. Dan jangan bertanya kenapa kau yang dipilih, karena aku juga tidak tau mengapa"

"Perwakilan? Untuk apa? Oleh siapa? Aku benar-benar tak mengerti"

"Kau tau apa yang terjadi jika keretakan terus bertambah dan gerbang itu terus bermunculan?-

Dia menatapku dan aku memandangnya dengan pandangan bertanya

-portal antara dunia ini dengan dunia kegelapan akan terbuka dan saling terhubung," lanjutnya.

"Dan, makhluk-makhluk dunia sana akan berdatangan ke duniamu untuk mengusik ketenangan disana"

"Kau ditunjuk menjadi perwakilanku, karena aku merupakan makhluk gaib. Dengan kata lain, aku harus menggunakanmu untuk dapat berinteraksi dengan manusia. Semacam perantara."

Dia kembali mrnatapku dan memberi jeda

"Aku juga harus membagi kekuatanku denganmu agar kita saling terikat satu sama lain."

"Begitulah, pada intinya kau dan aku bertugas untuk menjaga dunia ini dan membasmi makhluk dunia itu apabila gerbangnya terbuka"

Dia menatap mataku tajam. Aku hanya bisa menelan ludah. Masih gagal paham dengan penjelasannya.

"Kau paham? Jadi, tidak ada alasan bagimu untuk menolak. Karena ini menyangkut tentang dirimu, orang-orangmu, dan seluruh makhluk di dunia ini,"

Belum sempat aku berucap, dia sudah memotongku.

"Persiapkanlah dirimu. Kita akan bertemu lagi, dan kali ini mungkin aku yang akan mendatangimu"


"Sampai bertemu lagi, Audi"

Setelah berkata panjang lebar, dia langsung menghilang. Untuk beberapa saat aku masih berusaha mencerna perkataannya.

Apa maksudnya?

Aku masih memikirkan perkataannya, sampai tak sadar bila keadaan sekitarku berubah. Kini aku hanya dapat melihat warna putih yang menyilaukan mata.

Dan setelahnya, semuanya menghilang. Bersamaan dengan itu, aku terbangun. Masih dengan pikiran yang sama.

Apakah ini nyata? Kurasa memang nyata. Dan, jika ini memang nyata, berarti dunia ini...


Dalam bahaya!!



~~

ANGEL(IA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang