18

17 9 7
                                    

"Jadi.."

"Jadi?," Aku mengulangi perkataan yang terlontar darinya dengan pandangan sok polos dan sedikit memiringkan kepala.

"Jangan kebiasaan memotong pembicaraan orang lain, itu tak baik," katanya bijak sambil mengangkat tangannya memanggil seorang pelayan.

Setelah memesan dua minuman yang sejenis, dia kembali menatapku, "Jadi, apa yang ingin kau tanyakan?," dia mengulang pertanyaannya yang tadi sempat kupotong. Kenapa dia tak menanyakan padaku apa yang akan kupesan? Seenaknya memutuskan dan memesan minumanku sembarangan.

"Banyak, dan apakah kau akan menjawab semuanya?,"

Dia hanya mengangkat bahu, "Entahlah, jika memang aku bisa menjawabnya, kenapa tidak?," Percakapan kami terpotong saat seorang pelayan mendatangi meja kami dan menyajikan pesanan yang tadi dipesan.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum sekilas kepada pelayan itu. "Jadi, bisakah kau menjelaskan tentang tato itu?," tanyaku padanya.

Sejenak dia terdiam, kemudian mengambil minuman yang tersaji di meja kami, menyesapnya. "Menjelaskan seperti apa?," dia kembali bertanya setelah meletakkan gelas yang sudah sedikit berkurang.

"Ya menjelaskan, seperti bagaimana kau mendapatkannya, siapa yang memberikannya, dan apa maksudnya," aku berkata panjang lebar, agak kesal sebenarnya, kenapa dia banyak bertele-tele? Tak langsung to the point saja.

"Ooh.." dia memainkan jemarinya, mungkin sedang mengingat sesuatu. Entahlah, yang kupedulikan, aku harus segera mendapat jawaban dari semua pertanyaanku.

"Aku mendapatkannya dari seseorang yang mengaku dirinya malaikat, dia laki-laki. Awalnya aku mengira dia hanya membual. Ternyata semua yang dikatakannya benar adanaya. Dia membuktikannya dengan memamerkan kekuatan yang dia miliki..

"Aku mendapatkan tato itu sudah sekitar 3 bulan yang lalu. Awalnya aku tak tahu maksud dari semua itu, aku menanyakannya langsung pada Dewa itu. Mikleo namanya. Kemudian, dia menjelaskan semua padaku...

"Tentang portal dunia yang rusak, makhluk selain manusia, kejahatan, dan berbagai kegelapan yang katanya akan melanda kehidupan kita, para umat manusia. Dia tahu jika aku agak ragu dengan penjelasannya. Kemudian dia menunjukkannya langsung padaku, portal yang rusak sedikit demi sedikit..

"Dan maksud dari tato itu sendiri adalah, mereka, sebagai makluk yang katanya malaikat, harus menyelesaikan segala permasalahan ini. Tapi, berhubung mereka makhluk gaib, yang tidak semua manusia dapat melihatnya, merekapun harus mempunyai perantara. Kita orangnya...

"Dan kenapa kita yang dipilih, akupun tak tahu. Dia tak menjelaskannya padaku," dia terdiam cukup lama setelah menjelaskan panjang lebar padaku.

Aku berusaha mencerna semua perkataannya. Jika semua itu benar, "Lalu, kita sebagai perantara itu sendiri harus melakukan apa? tentunya kita harus melakukan sesuatu kan? Tak mungkin bila kita hanya diam saja,"

"Yaa, menurutku juga begitu. Saat aku menanyakan itu pada Mikleo, katanya dia akan memberitahukannya saat semua perantara yang berada di satu wilayah yang sama bersatu. Oleh karena itu, akhir-akhir ini aku mencari tahu tentang orang-orang yang sekiranya juga perantara sama sepertiku. Pertama, aku mencurigaimu, karena, aku sering melihatmu bersama Sean, tapi saat sering melihatmu yang kulihat kau tak mempunyai poni..

"Setelah aku lama mengawasimu, aku tak sengaja melihat tato yang mirip dengan punyaku di keningmu. Saat itulah aku tahu kau orang yang kucari,"

"Berarti, masih ada lagi kan, perantara yang lainnya selain kita?" pertanyaanku yang lebih mirip disebut pernyataan.

"ya, tentu saja,"

"Dan aku tahu satu orang lagi,"

Dia menatapku penuh binar, "Dan orang itu adalah?,"

"Reina Putri, dari kelasmu juga,"



~~

ANGEL(IA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang