12

16 10 6
                                    

'Haah, sangat menyebalkan'

Hanya itulah yang berulang kali kulakukan. Menghela napas.  Bagaimana tidak? seharian ini aku harus membersihkan toilet dan lorong-lorong kelas. Setelah kukira pekerjaanku selesai, ternyata masih ada pekerjaan lain yang menunggu. Pekerjaan yang saat ini kulakukan.

Menurut kalian apa itu?. Tentu saja jawabannya adalah lari mengelilingi lapangan sebanyak berapa putaran ya? Aku tak tahu. Yang kutahu adalah aku harus berlari mengellingi lapangan sampai jam istirahat makan siang nanti. Dan sekarang masih jam 11 pagi, bisa kalian bayangkan? Aku harus berlari lagi sampai 1 jam kedepan.

Kurasa ini adalah hari terakhirku di dunia ini. Aku serasa mau mati. Ingin sekali berhenti dan membeli minuman di kantin, tapi guru sialan itu terus saja mengawasiku sambil berteduh di bawah pohon ujung lapangan. Sangat menyebalkan. Ingin ku berteriak, 'Hei kau, apa kau tahu rasanya dihukum hanya karena terlambat datang dan lupa membawa tugas?' kepadanya.

Tapi aku tahu, itu percuma. Percuma jika aku hanya mengeluh. Pekerjaan ini tidak akan berkurang juga. Dan kuputuskan untuk berlari kembali. Berkali-kali aku berpikir, ini semua salah si Marcel sialan itu. Kalau saja dia tidak muncul tiba-tiba, pastinya sekarang aku masih duduk di kelas bersama yang lainnya.

Aku terus berlari. Berulang kali memutari lapangan ini. Dan, tiba-tiba saja kepalaku mendadak terasa berat. Pandanganku mulai kabur. Dan, seketika itu juga aku jatuh pingsan. Setelah itu, aku tak ingat apa lagi yang terjadi.

~

Saat aku memuka mataku, yang pertama kulihat adalah langit-langit sebuah ruangan berwarna putih. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling. Aah, ternyata ini di UKS. Saat aku menolehkan kepalaku ke kanan, aku melihat ada seorang gadis-yang kurasa adalah murid sama sepertiku- sedang berdir sibuk melakukan sesuatu yang entah au tak tahu.

Aku terus memperhatikannya, saat sejenak kuperhatikan, pandanganku jatuh pada tengkuknya. Tengkuk yang tak sengaja terlihat karena rambutnya yng tersibak angin yang berasal dari jendela yang dibiarkan terbuka.

Saat lamat-lamat kuperhatikan, disana terdapat sebuah gambar. Gambar yang aneh pikirku. Apakah dia memakai tato?. Apakah tato diperbolehkan disekolah ini?. Yang terpenting itu bukan urusanku. Dan, menurutku itu tato yang aneh.

Tunggu,

Gambar? Aneh?

Bukannya aku juga memilikinya? Gambar di keningku. Memang motifnya berbeda, tapi kemungkinan itu gambar yang sama. Hanya punyanya memiliki inti bergambar tanda tambah '+'. Selain gambar + tadi, disamping kanan kirinya memiliki matif memanjang yang hampir sama dengan punyaku.

"Dari mana kau mendapatkan tato itu?,"

Dia tersentak dan berbalik menghadapku sambil menutupi tengkuknya dengan rambut. Kulihat dia mebelakkan mata. Sejujurnya aku mengucap pertanyaan tadi tanpa sadar. Tapi, sudahlah. Itu sudah terlanjur terucap.

"Kau melihatnya?,"

"Lupakan apa yang kau lihat, itu bukan urusanmu. Dan jangan menggangguku."

Dia mengatakannya dengan intonasi tegas seolah perkataannya mengintimidasiku. Dan dia juga tak memberiku kesempatan untuk sekedar membuka mulut.

"Pergilah, kondisimu sudah pulih. Jangan lupa isi perutmu," setelah mengatakan itu, dia bergegas meninggalkanku sendiri di UKS.

Dari perilakunya itulah aku menyimpulkan bahwa dia menyembunyikan sesuatu. Dan aku berjanji akan mengetahui apa itu.

Dia membuatku penasaran.





~~ 

ANGEL(IA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang