"Gugurkan saja. abort it" kata Siwon dingin sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper.
"I'm sorry what??? it? this is a human Choi Siwon, not a thing or an animal. Dan ini anak kamu" teriak Tiffany sambil menangis.
"Aku akan pergi selama 1 bulan ke...
Tiffany bersiap menuju SNUH dan bertemu dengan dr. Ryeowook. Dia sudah mengirimkan pesan pada Seohyun bahwa dia akan segera menuju SNUH. Setelah memastikan bahwa semua lampu sudah mati dan tidak ada kompor yang menyala, Tiffany kemudian berangkat menuju SNUH.
Lokasi SNUH dengan apartemennya memang dekat, sehingga dia memutuskan untuk berjalan kaki. Tiffany memutuskan untuk singgah di Coffee Bar dekat rumah sakit. Menurut Seohyun dulu Coffee Bar adalah yang terbaik. Tiffany merasa tidak ada salahnya jika dia mencobanya.
"Ice americano hana"
"Untuk di bawa atau diminum disini Unnie?" kata pelayan itu sopan.
"Dibawa" jawab Tiffany menunjukkan eyesmile nya.
Setelah membayar dan menerima kopi, Tiffany memutuskan untuk segera ke rumah sakit. Di perjalanan dia mengetikkan pesan pada Seohyun sembari meminum kopi dengan tangan kirinya, 'Seohyun-ah, Unnie akan langsung ke dr. Ryeowook ne. Kau tak perlu menemaniku jika sedang ada pasien'.
Tak lama kemudian handphone Tiffany berbunyi. Rupanya Seohyun meneleponnya.
"Unnie, maafkan aku. Aku lupa ada operasi siang ini"
"Gwencana Dongsaengi. Unnie sudah bilang kan, tidak apa apa sendirian"
"Benarkah?" tanya Seohyun masih dengan nanya suara menyesal.
"Benar. Sudahlah. Lakukan operasimu agar kita nanti bisa pulang bersama. Operasinya tidak memakan waktu lama kan?" kata Tiffany.
"Hanya sekitar 3 jam, tunggulah aku di kantin rumah sakit atau dimanapun kamu mau selama kamu mengabariku" kata Seohyun yang kemudian menutup teleponnya.
Setelah menemui dr. Ryeowook untuk konsultasi, Tiffany memutuskan untuk menunggu Seohyun di Coffee Bar dekat rumah sakit. Tempatnya membeli kopi tadi siang. Tiffany merasa cocok dengan rasa kopi yang disajikan, dan juga tempat itu bisa disinggahi untuk waktu yang lama, sehingga dia masih sempat untuk membalas beberapa email kantor.
Setibanya disana, dia kembali memesan kopi, namun kali ini dia memesan caramel macchiato, tidak sekuat americano. Karena sebelumnya dia sudah memesan americano sehingga dia kini memutuskan untuk meminum kopi yang rasanya tidak terlalu kuat, dan memesan banana bread.
Tiffany memilih tempat duduk luar, agar dia bisa mengesap rokok kembali. Ini adalah rokok pertamanya setelah 3 hari tidak merokok sama sekali. Seohyun memang benar benar membantunya untuk mengurangi porsi rokok yang dia konsumsi itu sehingga kini, dia bisa survive tanpa rokok dalam sehari. Meskipun belum bisa lepas benar, tapi setidaknya semua sudah mengarah ke arah yang lebih baik.
Tiffany membuka iPad nya dan kemudian mulai mengecek email email yang ada di inbox nya. Perlahan dia menelaah isi dari email tersebut dan mulai membalasnya. Dia bahkan tidak menyadari ketika pelayan datang membawakan pesanan kopi dan kue nya.
Tiffany terlalu serius dalam dunianya, sesekali dia menyesap rokok yang dia pegang di tangan kirinya. Yup, Tiffany adalah seorang kidal. Hampir seluruh kegiatan dia lakukan dengan tangan kiri.
Kemudian pintu masuk Coffee Bar di buka oleh seorang pria berperawakan tinggi dan berkacamata yang tampak sedang mendengarkan musik yang kurang bersemangat begitu untuk mendatangi cafe itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.