No.1 - A Good Teacher

5.1K 543 47
                                    

He's Shine Like a Diamond.

🌸🌸🌸🌸

"Hanabi!"

Seruan kencang seseorang dari belakangku, membuatku mau tidak mau harus menghentikan langkahku untuk menoleh.

Wendy, sahabatku, berlari menghampiriku sambil tersenyum cerah.

"Selamat pagi Wendy-ssi!" sapaku ramah.

Gadis itu memberenggut kesal sesaat setelah aku menyapanya. Dengan nada bingung aku pun bertanya, "kau kenapa?"

Wendy mendegus kecil, "kenapa kau selalu menyebut namaku dengan embel-embel Ssi? Aku kan sudah pindah kesekolah ini selama 6 bulan," gerutunya.

"Ah benar, maafkan aku. Aku sering lupa hehe."

"Ingat ya setelah ini panggil aku Wendy saja oke?"

"Baiklah."

Kami lalu meneruskan perjalanan yang sempat tertunda tadi. Ditengah-tengah perjalanan, Wendy berseru, "ah benar! Aku lupa! Kau tahu tidak wali kelas kita akan di ganti?"

Aku menggelengkan kepalaku. Lagi pula kenapa wali kelas kami diganti? Bukankah Jung Saem adalah guru yang baik?

"Jung Saem cuti hamil jika kau lupa," Wendy mengingatkan.

Gadis itu melanjutkan, "tahu tidak siapa yang akan menggantikannya?"

Aku kembali menggelengkan kepalaku.

Wendy mendengus lagi, "Sehun Saem!" serunya tidak sabar.

"Ah, guru Bahasa Inggris yang tampan itu?" tanyaku memastikan.

"Iya benar yang itu! Oh astaga aku sudah tidak sabar lagi belajar dengannya."

Keningku berkerut samar. Memangnya Sehun Saem sebagus apa hingga Wendy yang pindahan dari Canada dan memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang bagus, ingin cepat-cepat belajar denganya?

Tidak berhenti sampai disitu, Wendy terus saja membicarakan Sehun Saem sang guru tertampan di sekolah kami. Wendy bahkan tidak ada habis-habisnya memuji kemampuan guru kami itu.

Memang sih aku tidak tahu. Masalahnya aku tidak pernah sekalipun belajar Bahasa Inggris dengannya.

Pasalnya guru kami Jung Saem adalah guru Bahasa Inggris juga. Mungkin berhubung Jung Saem cuti, Sehun Saem-lah yang akan menggantikannya.

Wendy baru berhenti mengoceh setelah seorang temanku memanggilnya untuk piket. Aku segera mengalihkan tatapanku pada lapangan sekolah melalui jendela besar yang ada di sebelah bangku tempatku duduk.

Belum sampai sepuluh menit, seruan keras Wendy membuatku, mau tidak mau harus mengalihkan perhatianku dari lapangan sekolah.

"Sehun Saem datang!"

Seorang pria tinggi dan bertubuh tegap masuk tidak lama setelah pemberitahuan mendadak Wendy tadi.

Itu adalah Oh Sehun Saem atau sering dipanggil Sehun Saem.

Meskipun sering mendengar namanya disebut-sebut oleh teman-temanku, Aku jarang sekali bertemu dengannya. Selama dua tahun aku sekolah disini saja, aku hanya pernah melihatnya sebanyak dua kali. Setahun sekali mungkin? Aku tidak yakin.

"Beri salam!"

Seruan Jinyoung yang menjabat sebagai ketua kelas, membuatku kembali tersadar dari lamunanku dan ikut memberi hormat pada Sehun Saem seperti murid yang lainnya.

If We Were Destined : Forsaken | OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang