Bonus!!

1.6K 207 12
                                    

Chanyeol menghela nafasnya palan. Dia melirik sosok Hanabi yang tengah menunduk menikmati makanannya. Hari ini adalah kencan pertamanya bersama Hanabi, sebelumnya kencan mereka sempat batal karena ada sebuah panggilan operasi yang mengharuskan Chanyeol kembali ke rumah sakit.

"Ada apa?"

Mata Chanyeol mengerjap cepat. Menemukan sosok Hanabi yang sedang menatapnya bingung. "Apa?" tanya Chanyeol bodoh.

Hanabi tertawa kecil. "Kau menatapku terus dari tadi, apa ada sesuatu di wajahku?"

"Hah? Ah, maaf tadi aku melamun. Wajahmu baik-baik saja kok."

Hanabi mengangguk pelan. Dia lalu meneguk segelas air mineral dan melipat kedua tangannya di atas meja. "Kau tidak makan?" tanya gadis itu.

Chanyeol menunduk, menatap pastanya yang belum tersentuh dan dingin. "Aku merasa kenyang setelah melihatmu makan."

Gombal, ya... Chanyeol tahu jika itu terdengar seperti gombalan, tapi dia memang jujur. Rasanya menyenangkan sekali melihat Hanabi makan dengan lahap.

Gadis itu terkekeh kecil. "Kau tetap harus makan Chanyeol. Aku yang traktir ingat? Jangan sia-siakan uang sakuku eoh?"

Chanyeol tersenyum tipis. Dia lalu meraih garpunya dan mulai makan. "Ngomong-ngomong bagaimana sekolahmu?"

Hanabi memutar bola matanya malas. Jelas sekali jika sekolah bukanlah pembahasan yang gadis itu suka. "Biasa saja. Aku jadi lebih sering dimarahi oleh guruku sekarang," ujar Hanabi.

"Begitu? Jadi dulu kau tidak pernah kena marah?"

Hanabi mengangguk, dia meraih segelas jus jeruknya dan meneguk minuman itu hingga habis sebelum berkata, "dulu aku murid teladan. Kau tahu segalanya berubah ketika aku merambah dunia modelling. Aku jadi jarang sekolah dan nilaiku juga turun drastis."

Mata Chanyeol menatap Hanabi khawatir. "Kau sedih tidak bisa pergi ke sekolah lebih sering lagi?"

Sambil terkekeh pelan, Hanabi menjawab, "tidak kok. Aku senang-senang saja tidak pergi ke sekolah. Yang membuatku sedih itu, bekerja membuatku jadi tidak punya banyak waktu bermain dengan Jinyoung dan Wendy."

Chanyeol hapal Jinyoung dan Wendy adalah sahabat Hanabi. Jadi pria itu menganggukkan kepalanya mengerti ketika Hanabi menceritakaan kerinduannya pada kedua sahabatnya.

Diam-diam Chanyeol juga mengamati cara bicara, tertawa bahkan wajah cemberut Hanabi. Ekspresi gadis itu berubah menjadi sebuah candu bagi Chanyeol.

Pria itu ingin tahu mengenai Hanabi lebih banyak lagi. Chanyeol ingin melihat bagaimana wajah Hanabi ketika marah—karena jujur saja Hanabi tidk pernah marah padanya— dan menangis.

Hanabi bagaikan sebuah berlian langka yang diinginkan semua orang, dan Chanyeol adalah salah satunya.

Dia ingin memiliki Hanabi.

****

Japan.

Chanyeol merasakan ranjang tempatnya tidur bergerak pelan. Pria itu segera membuka matanya yang berat dan menemukan sosok Hanabi di sebelahnya. Hanabi tengah berbaring dan menatapnya kikuk.

If We Were Destined : Forsaken | OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang