No. 6 - Jealous

2.5K 403 33
                                    

I Still Get Jealous.

( Nick Jonas - Jealous)

🌸🌸🌸🌸

Mataku tidak henti-hentinya memperhatikan gerak-gerik Sehun Saem yang sedang menuliskan materi di papan tulis. Punggungnya yang lebar membuatku tersenyum kecil sesekali.

Hhh, aku jadi membayangkan yang tidak-tidak, setelah melihat punggung lebar Sehun Saem.

Jangan salahkan aku! Ini salah hormonku yang sedang meluap-luapnya!

Wendy yang duduk di sampingku nampak sangat serius memperhatikan segala hal yang sedang di terangkan oleh Sehun Saem. Entah kenapa aku merasa bangga pada Sehun Saem ketika mendapati teman sekelasku antusias dengan pelajarannya.

"Hanabi-ssi?"

Aku mengerjap cepat. "Y-ya Saem?"

Sehun Saem tengah berdiri di samping bangkuku sambil menatapku datar. Nampaknya aku telah membuat masalah.

"Kau tidak memperhatikanku ya?"

"Maaf Saem..."

"Lain kali perhatikan aku ketika sedang menjelaskan, mengerti?"

"Ya Saem, aku mengerti."

Sehun Saem lantas menganggukkan kepalanya dan kembali ke posisinya semula. Aku melirik Wendy yang juga sedang melirikku, dia menggelengkan kepalanya pelan.

Kuduga dia tidak menyangka jika aku akan kehilangan konsentrasiku seperti tadi.

Hhh, aku malah membual betapa bangganya aku pada Sehun Saem yang mampu membuat murid-muridnya memperhatikan dia dengan baik. Tapi faktanya, aku sendiri malah memperhatikan hal yang tidak penting, huft.

Ketika bel istirahat berbunyi, aku langsung menghampiri Jinyoung dan memberikan kaus yang kupinjam kemarin.

"Untukmu saja," katanya sambil memberikan kembali paper bag yang kuberikan.

Aku menggeleng pelan. "Kau kira aku ini tuna wisma huh?"

Jinyoung melotot mendengarku berkata seperti itu. "Siapa yang bilang?! Hhh!" serunya sambil merebut kembali paper bag tadi dengan kasar dari tanganku.

"Kalian kenapa sih?" tanya Wendy ketika melihat Jinyoung mendumal.

"Jinyoung memberikan pakaiannya padaku, dia kira aku ini tidak punya baju apa?" jelasku pada Wendy.

Wendy yang sudah tahu kejadian kemarin, termasuk aku yang menginap di Apartemen Sehun Saem menggelengkan kepalanya pelan.

Matanya menatap Jinyoung tidak menyangka. "Memangnya kau pikir uri Hanabi ini adalah tuna wisma?!" serunya sinis.

Jinyoung melemparkan tatapannya padaku dan Wendy tajam. "Ya..., berhentilah mengerjaiku, kalian akan tahu nanti jika aku marah!" ujarnya tidak terima.

Aku dan Wendy tertawa pelan. "Habisnya wajahmu sangat lucu ketika marah!"

Aku mengangguk setuju dengan ucapan Wendy. "Matamu juga melotot seperti ini," kataku sambil mempraktikan mata melotot ala Jinyoung.

Jinyoung mendengus. "Terserahlah, sepuasnya saja kalian mentertawakanku. Lihat nanti jika aku sudah menjadi seorang CEO," katanya dengan nada angkuh.

"Uwow! Uri Jinyoungie sudah besar rupanya, aigoo..." kata Wendy dengan suara yang dibuat seimut mungkin.

Melihat Wendy seperti itu Jinyoung langsung membuat gerak-gerik seperti ingin muntah. Aku lantas tertawa lebar menyaksikan Jinyoung dan Wendy yang bercanda.

If We Were Destined : Forsaken | OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang