No. 3 - Fall

2.8K 411 17
                                    

My breath rises and locks
It's actually more comfortable, deeper
Fall,
I'm falling.

🌸🌸🌸🌸

"Minggir kalian!"

Aku menolehkan kepalaku kebelakang dengan cepat. Dapat kulihat Sehun Saem sedang terburu-buru menghampiriku dengan tatapannya yang tajam.

Dia mendorong Jinyoung yang berdiri di hadapanku dan menarik tanganku. "Kau tidak apa-apa?"

"Aku baik-baik saja Saem," Ucapku pelan.

Semua orang terdiam menatapku. Wendy lalu menghampiriku. "Kau kenapa?" bisiknya.

Aku tersenyum tipis. "Aku tidak apa-apa."

"Kakimu," kata Sehun Saem sambil melirik kaki kananku.

Ah sial!

"Masih mau mengelak?"

"Wae? Ada apa dengan kakinya?" tanya Jinyoung heboh sambil melihat kakiku dari berbagai sudut.

"Ayo," ujar Sehun sambil duduk memunggungiku.

Aku menatap punggungnya bingung."Apa?" tanyaku tidak mengerti.

"Naik ke punggungku!"

Wendy melirikku sebentar sebelum mendorongku untuk naik ke punggung Sehun Saem. Terpaksa, akupun naik ke punggung Sehun Saem.

Sehun Saem langsung menggendongku ke UKS diikuti oleh Wendy dan Jinyoung. Sepanjang perjalanan ke UKS, dia terus saja mengoceh betapa cerobohnya aku karena berlari tanpa memperhatikan kaki serta tali sepatuku terlebih dahulu.

Bagaimana dia tahu jika kakiku sakit?

"Ara-ssi," panggil Sehun Saem begitu kami memasuki ruang UKS.

Ara Saem, dokter yang berjaga di UKS sekolah kami melongokkan kepalanya dari balik pintu ruang kerjanya.

"Oh? Sehun-ssi?"

"Ada murid yang terluka," ujar Sehun Saem sambil menurunkanku dari gendongannya.

Aku duduk di atas ranjang sambil memijat kakiku pelan. Wendy dan Jinyoung sibuk saling menyalahkan diri disampingku, mereka baru berhenti ketika Ara Saem menyuruh mereka untuk minggir.

"Kenapa kakimu bisa bengkak seperti ini?" tanya Ara Saem.

Aku menggaruk rambutku -yang sebenarnya tidak gatal-pelan. "Aku ja-"

"Dia memaksakan dirinya ikut lari estafet, padahal sebelumnya dia jatuh dari tangga," potong Sehun Saem cepat.

Aku terdiam. Kenapa Sehun Saem tahu jika aku jatuh dari tangga sebelum ikut lari estafet tadi? Jangan-jangan dia melihatku jatuh di tangga setelah dari atap?

Memalukan!

"Kau jatuh dimana?" tanya Wendy dan Jinyoung secara bersamaan.

"Ditangga setelah dari atap," terangku.

Jinyoung mendorong kepalaku pelan. "Dasar bodoh!"

Baru saja aku ingin membalasnya, Sehun Saem sudah terlebih dahulu melakukan hal yang sama pada Jinyoung. Membuat anak laki-laki itu mendesis kesal dan menatap Sehun Saem garang.

"YA!" teriaknya kesal.

Sehun Saem hanya meliriknya sekilas sebelum kembali memperhatilan Ara Saem yang sedang memijat kakiku.

If We Were Destined : Forsaken | OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang