No. 13 - Wedding day

1.9K 360 99
                                    

Don't say yes, run away now.

Speak now - Taylor Swift

🌸🌸🌸🌸

Aku sama sekali tidak pernah menyalahkan siapapun atas tragedi yang telah menimpaku belakangan ini. Aku juga tidak pernah mau kembali lagi pada masa lalu yang indah sekaligus kelam itu.

Aku suka hidupku yang sekarang.

Tapi mulai detik ini, aku kembali membenci kehidupanku. Sosok Sehun Saem yang berjalan sambil tersenyum malu-malu membuatku ingin segera melarikan diri dari tempat ini.

"Dia datang."

Aku tahu! Rasanya aku ingin berteriak seperti itu pada sosok Chanyeol yang sedang duduk di hadapanku ini. Pria ini seperti memprovokasiku agar cepat marah dan memaki-maki dirinya di hadapan Sehun Saem.

Tapi sayangnya aku terlalu enggan untuk melakukan hal itu dan memilih untuk menyembunyikan wajahku ke belakang, karena takut bertemu tatap dengan Sehun Saem.

"Minho," panggilku setengah berbisik ketika melihat pria itu baru keluar dari ruang pegawai.

Minho menoleh dan menghampiriku. "Wae? Kenapa wajahmu pucat?" tanyanya. Dia lalu melirik sosok Chanyeol yang duduk di belakangku. "Dia tidak menganggumu bukan?"

"Tidak! Aku mau istirahat di belakang. Tolong beri tahu bos jika aku tidak enak badan," kataku sebelum berlalu dari sana.

Aku lalu masuk ke dalam ruangan pegawai dan duduk disana dengan tatapan kosong.

Ada beberapa orang yang pantang kutemui untuk saat ini. Satu, Ibu dan Ayahku. Kedua, Bora dan Siyeon. Terakhir adalah Sehun Saem.

"Kau baik-baik saja bukan?" tanya Minho yang baru saja masuk. Dia nampaknya menyusulku karena khawatir.

Aku tersenyum tipis. "Ya, aku hanya kelelahan."

"Ini pasti karena ujianmu yang sebentar lagi, kau harus ijin pada bos agar biasa belajar dengan tenang."

"Hari ini ada pesta apa hingga bar ramai?" tanyaku mengabaikan ucapan Minho sebelumnya.

"Oh, teman bos ada yang mau menikah. Jadi bos membuat pesta semacam pesta lajang? Aku juga tidak terlalu mengerti," sahutnya.

"Begitu... Eh? Bukankah kau harus segera kembali?"

"Ah iya! Istirahat saja, aku yang akan menangani pelanggan malam ini!" seru Minho sebelum menghilang di balik pintu.

Jadi berita pernikahan Sehun dan Ara Saem itu benar? Itu artinya aku harus benar-benar melupakan Sehun Saem? Hhh, lagi pula aku tidak mau mengingat pria dingin dan datar seperti Sehun Saem.

Aku menghabiskan waktuku di ruang pegawai sekitar lima jam lamanya. Aku tidak mau mengambil keputusan bodoh dengan keluar dari tempat ini dan malah berakhir bertemu dengan Sehun Saem. Pokoknya jangan sampai hal itu terjadi, aku lebih baik membusuk disini seharian dari pada harus melakukan hal tersebut.

Untungnya Jongin sama sekali tidak mencari keberadaanku. Minho juga baru datang kembali dan memberitahuku untuk membantunya ketika semua pelanggan sudah pergi.

Aku sedang membersihkan meja ketika Jongin datang menghampiriku.

"Hanabi," panggilnya.

"Ya bos?" sahutku. Dalam hati aku memanjatkan doa agar Jongin tidak marah padaku atau aku dipecat.

"Aku tidak tahu jika kau mantan murid Sehun, karena itukah dari tadi kau sembunyi di ruang pegawai?"

If We Were Destined : Forsaken | OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang