No. 24 - Rumors

1.4K 309 40
                                    

The rumors are teribble and cruel. but honey, most of them are true.

🌸🌸🌸🌸

Aku duduk meringkuk di atas sofa sambil mengamati Seulgi eonni yang mondar-mandir dengan ponsel di telinganya. Dia terus saja menggumamkan kata 'maaf', 'itu tidak benar' serta 'itu hanya rumor'.

Rumor? Kenapa rasanya sangat lucu? Ini bukan rumor, ini kenyataan. Dan kenyataan ini membuatku berasa sedang di tampar oleh ribuan tangan.

Getaran ponselku yang kuletakkan di atas meja terus saja membuat rasa resahku kembali berkembang. Telpon, pesan serta notifikasi dari akun sosialku membuat benda persegi itu tidak berhenti bergetar.

"Aku sudah menghubungi perusahaan Sehun-ssi, mereka bilang itu bukan tanggung jawab mereka. Bagaimana ini?" ujar Seulgi eonni bicara sendiri.

Aku terdiam memeluk diriku sendiri, ini bukan ulah Sehun bukan? Dia tidak mungkin melakukan hal ini. Apakah Ara Saem pelakunya? Ya, pasti dia.

Dengan ragu aku meraih ponselku sambil melirik sosok Seulgi eonni yang melenggang pergi menuju dapur masih dengan ponsel di telinganya.

Ada ribuan notifikasi dari akun sosialku, aku mendengus kecil. Netizen pasti sedang berlomba-lomba memakiku disana.

Aku menekan dial nomor 1 dan kembali menunggu, masih tidak aktif. Ada apa dengan Sehun? Kenapa dia menghindariku?

"Hey," panggil Seulgi eonni. Aku mengadahkan kepalaku menatap sosoknya yang berdiri tidak jauh dari tempatku.

"Ya eonni?" sahutku pelan.

Dia menghela nafas pelan dan mendudukan dirinya di sebelahku. "Sebenarnya rumor ini sudah menyebar terlebih dahulu di perusahaan."

"Apa maksudmu?"

"Kau ingat ketika aku memberitahumu jika Yonna datang ke agensi dan bicara dengan Sooyoung sajangnim?"

Aku mengangguk. Dia pun melanjutkan, "saat itu Yonna eonni memberitahukan semuanya pada sajangnim. Tidak hanya itu, dia juga memberikan sejumlah foto padanya."

"Foto? Seperti yang ada di tv tadi?"

"Iya, sepertinya dia mendapatkan foto itu dari wartawan di Jepang ketika kalian pemotretan disana. Setelah itu fotonya jadi tersebar secara cuma-cuma di dalam perusahaan. Untungnya sajangnim bertindak cepat, dia menyuruh seuluruh karyawan untuk menghapus foto itu. Tapi..."

"Tapi apa?"

"Sepertinya ada yang sengaja membocorkannya ke publik tengah malam kemarin. Orang itu juga bilang bahwa dirinya melihat Sehun masuk ke hotel tempatmu menginap."

Aku terdiam, mencerna penjelasan Seulgi eonni. Jadi, Yonna eonni sebenci itu padaku hingga melakukan hal itu?

"Itulah kenapa banyak wartawan di bawah sana," ucap Seulgi eonni merujuk pada gundukan wartawan yang menungguku di lobby hotel.

"Eonni... Apa yang akan terjadi?" tanyaku pelan.

Dia mengerjapkan matanya cepat sebelum mengalihkan tatapannya dariku. "Aku juga tidak tahu..."

Tidak tahu? Hhh, sepertinya aku tamat.

"Hanabi, aku tahu kau sedih. Tapi ini bukan saatnya untuk itu. Kau tidak keberatan jika aku mengadakan konfrensi pers?"

"Konfrensi pers?" seterkenal itukah aku hingga harus konfrensi pers?

"Iya, aku juga ingin kau menepis rumor itu. Aku sudah membicarakannya dengan sajangnim, kau tinggal datang saja dan mengucapkan apa yang akan kuberitahukan padamu nanti," terangnya.

If We Were Destined : Forsaken | OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang