No.4 - That Night

2.9K 424 45
                                    

How many nights does it take to count the stars?

🌸🌸🌸🌸

Saat ini aku sudah berada di tengah-tengah pesta ulang tahun Jinyoung. Awalnya Wendy sedang berdiri di sampingku sambil mengoceh betapa mewahnya pesta ini. Tapi baru beberapa menit kemudian aku sadar, jika ocehannya berhenti bersamaan dengan hilangnya Wendy.

Pesta bukanlah gayaku. Aku tidak terlalu suka pada acara yang dihadiri banyak orang seperti ini. Apalagi jika tamu undangannya Chaebol semua. (Orang-orang kaya)

Mataku kembali menjelajahi hall, mencari keberadaan Wendy atau Jinyoung. Aku mengerjap pelan ketika menemukan sosok Ara Saem yang berdiri tidak jauh dari tempatku.

Dia nampak sedang mengobrol dengan seorang pria yang tidak kukenali karena posisi pria itu yang berdiri memunggungiku.

Ara Saem mengalihkan tatapannya dari pria itu padaku. Aku tersenyum dan segera membungkukkan badanku sedikit. Jika dipikir-pikir lagi bukankah aku harus menghampiri Ara Saem dan memberi salam?

Jadi, aku melangkahkan kakiku menghampirinya. Aku kembali tersenyum ketika pandangan mata kami bertemu. Lalu aku mengalihkan tatapanku pada sosok pria yang tadi berdiri memunggungiku.

Sehun Saem...

"Saem?"

Pria itu menolehkan kepalanya padaku. "Oh, Hanabi?"

Aku segera membungkukkan badanku memberi salam padanya serta Ara Saem. Sehun Saem hanya tersenyum sekilas sebelum kembali terdiam.

"Apa kakimu masih sakit?" tanya Ara Saem.

Aku tersenyum. "Tidak Saem, terima kasih sudah membantuku waktu itu," kataku tulus.

"Tidak masalah, itu tugasku kok!" ujarnya ramah.

Aku tersenyum lagi dan berniat untuk berpamitan ketika sosok Jinyoung dan Wendy berjalan menghampiriku.

"Ya! Kemana saja kau ini!" seru Wendy begitu berdiri di dekatku.

Matanya melirikku sebentar sebelum melirik sosok Ara dan Sehun Saem bergiliran. Dia kembali menatapku dengan tatapan 'Tuh lihat! Apa kataku!'

Yah... Mungkin perkataan Wendy tempo hari benar. Gosip tentang Sehun dan Ara Saem yang punya hubungan telah terbukti benar.

Buktinya mereka sekarang ada di pesta Bae Jinyoung. Padahal dari yang kudengar, Jinyoung hanya mengundang teman sekolah saja. Kalo Sehun Saem dia pasti sih datang, secara Jinyoung adalah keponakannya.

"Ayo, acaranya sudah dimulai!" seru Jinyoung dengan nada kesal.

Wendy segera menarikku pergi setelah memberi hormat pada Sehun dan Ara Saem. "Sudah kuduga, mau dilihat dari sudut manapun mereka sangat serasi," ujar Wendy setelah beberapa langkah meninggalkan kedua sejoli tadi.

Aku tersenyum tipis. "Gosip ya gosip," ujarku pelan.

Wendy berhenti melangkah dan langsung menatapku aneh. "Kenapa dengan kata-katamu itu?"

Keningku mengerut bingung. "Kenapa? Apa maksudmu?"

"Kau seperti tidak suka dengan fakta Sehun dan Ara Saem adalah sepasang kekasih."

Gawat.

"Ya! Kalian sedang apa?! Ayo cepat!!" teriak Jinyoung yang nampaknya sudah kehilangan lesabaran.

Wendy mendengus sebelum kembali menarikku kembali. Aku menghela napasku lega, untunglah Jinyoung memanggil kami tadi. Jika tidak, mungkin sekarang aku sedang di interogasi oleh Wendy.

If We Were Destined : Forsaken | OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang