No. 23 - We Broke Up

1.4K 305 27
                                    

Broke my heart by saving yours.

🌸🌸🌸🌸

Aku menghela nafasku pelan. Kupandangi satu-satu wajah yang ada di ruangan ini.

Sehun, Ara Saem, Chanyeol, Yonna eonni bahkan Jinyoung.

Chanyeol terlihat enggan melihat keberadaanku. Yonna eonni juga terus saja memalingkan wajahnya ke arah lain.

Sekarang yang benar-benar menatapku adalah Sehun, Ara Saem dan Jinyoung. Aku tahu apa yang mereka pikirkan, dan aku juga tahu apa yang ingin mereka ucapkan.

"Aku ingin kau menjelaskannya padaku," ucap Jinyoung di tengah keheningan.

Aku menatapnya sendu. Tidak ada yang kutakuti kecuali sosok Jinyoung saat ini. Aku tidak peduli seberapa marahnya Ara Saem atau seberapa bencinya Chanyeol padaku dan seberapa kesalnya Yonna eonni padaku.

Aku hanya tidak mau Jinyoung marah padaku dan pergi dariku. "Apa yang ingin kau ketahui Jinyoung-ah?" tanyaku pelan.

Jinyoung mendengus kasar. Hal itu cukup membuatku tertegun dan ingin menangis. "Semuanya Na Bi, semuanya."

Aku hendak menjelaskan semuanya ketika Sehun berdehem pelan. "Ara ingin bicara denganmu Hanabi, kau bisa bicara dengan Jinyoung nanti."

Mataku menatapnya tidak suka. Jinyoung adalah orang yang paling harus tahu mengenai ini. Aku sudah cukup lama membohonginya. Rencanaku untuk memberitahunya dan Wendy setelah ujian nanti telah gagal, jadi hari ini aku harus mengatakannya apapun yang terjadi.

"Aku ingin bicara dengan Jinyoung... Saem," kataku.

Sehun menatapku dengan pandangan yang sulit kuartikan. Dia mungkin terkejut karena aku memanggilnya dengan sebutan Saem tadi.

Ara Saem terlihat menghela nafas kasar sebelum berkata, "aku hamil."

Hening. Aku menatap sosok Ara Saem tidak percaya. Dia... Hamil? Aku melirik Sehun yang nampak tidak mengatakan apapun. Dia bungkam, matanya bahkan menghindari tatapanku. Pada saat itu juga aku tahu jika kepergian Sehun dihari ulang tahunku mungkin adalah Ara Saem dan... Bayinya.

Hatiku mencelos. Ara Saem sekarang tengah mengandung anak Sehun, lalu aku harus bagaimana? Mengucapkan selamat?

"Akhiri hubunganmu dengan Sehun." Kali ini Yonna eonni yang buka suara.

Aku meliriknya tajam. Teringat oleh perbuatannya yang telah memberitahukan hubunganku dengan Sehun pada Ara Saem. Jika saja dia tidak memberi tahu Ara Saem, mungkin sekarang semuanya akan baik-baik saja. Tapi sekali lagi aku tetap tidak bisa menyalahkannya, ini murni bukan kesalahannya.

"Kau tidak merasa bersalah pada Ara? Dia bahkan menutup mulutnya selama ini, kau tidak mau minta maaf?" ujar Yonna eonni terdengar seperti memojokkanku, dan itu cukup membuatku terluka.

Kini air mata sudah menggenang di pelupuk mataku. Rasanya aku tengah di hakimi di pengadilan dan tidak ada seorangpun yang membelaku. Benar-benar tidak ada.

Jinyoung nampak tenggelam dalam pikirannya. Ara Saem sudah menundukkan kepalanya dalam, sekali lihat saja aku tahu jika dia tengah menangis. Chanyeol hanya menatapku tanpa ekspresi. Bahkan Sehun pun mengalihkan tatapannya dariku.

Kini, aku sendirian. Aku ditinggalkan ya?

"Aku menyesal," ucapku setelah sekian lama terdiam.

Sehun membulatkan matanya dan menatapku terkejut. Aku tersenyum tipis. "Maafkan aku Saem," kataku pada sosok Ara Saem.

If We Were Destined : Forsaken | OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang