IGNORE - Dua puluh

4.1K 373 11
                                    

Sesuatu yang asing, masuk menjadi sebuah rutinitas. Di kala rutinitas itu menjadi kebiasaan, lalu apa yang hadir selanjutnya? _Kemal Satyangkara_

※※※


Senpai, kapan nih kita kencan? 🙅😔😊

Untuk ketiga kalinya, Kei membaca pesan itu dalam waktu lima menit terakhir. Pesan itu diterimanya sepuluh hari lalu, tapi sampai hari ini Kei belum menjawabnya.

Dia mengembalikan ponsel ke atas meja, lalu menjatuhkan diri di kursi kayu yang ada diteras belakang, tempat biasa dia melakukan olahraga saat di rumah.

Di tempat itu terdapat beberapa buah barbel, beberapa alat fitnes dan samsak tinju yang tergantung di langit-langit teras. Kei meraih botol air minum dan meneguknya, napasnya masih naik turun dengan cepat.

Sudah semingguan ini Kei melakukan olahraga di malam hari-ralat-dini hari, yang nyaris tidak pernah dia lakukan. Kegiatan itu biasa dilakukannya di pagi atau sore hari. Kejanggalan ini berlangsung karena dia mengalami sulit tidur, padahal dia bukan orang yang mudah terserang insomnia.

Olahraga di malam hari dengan harapan rasa lelah bisa membawanya pada rasa kantuk yang tujuh hari ini tak akrab dengannya. Kalaupun dia memaksa memejamkan mata hingga berjam-jam, kesadarannya tak bisa hilang. Di tengah kegelapan, apa yang menganggu pikirannya semakin jelas terlihat.

Kei menatap samsak yang masih bergoyang pelan akibat pukulan terakhirnya. Seraut wajah hinggap diujung mata, menggantung seperti lintah bahkan ketika sosoknya tak berada nyata di depan mata.

Kei berdecak, mengusap kening, memikirkan kembali pesan yang beberapa menit lalu ia baca.
Dua minggu ini hidupnya berjalan normal, damai dan tenang, kembali ke titik dimana saat dia belum bertemu gadis itu. Seharusnya ketika gadis itu tidak muncul lagi, Kei lega.

Namun sayangnya, beberapa bulan keberadaan gadis itu telah menjadi bagian dari rutinitasnya, perubahan asing yang masuk lalu menghadirkan keterbiasaan. Dimana ketika sesuatu yang telah biasa itu hilang, dia harus menghadapi situasi untuk menyesuaikan diri, tanpa hal itu lagi.
Ya, mungkin dia memang butuh waktu supaya semua menjadi normal kembali karena Kei bukanlah orang yang bisa terlalu cepat menerima perubahan tertentu.

Jadi yang perlu dilakukan sekarang hanya mengabaikan pesan dan gadis itu. Lalu beberapa hari lagi dia akan bisa tidur nyenyak.

Seiring dengan putusan itu Kei meneguk kembali minumannya, menyandarkan punggung disandaran kursi.

Sejurus kemudian sekelabat wajah sedih bercampur kecewa bermain-main di ujung mata. Kei mengusap wajah, seolah cara itu bisa melenyapkan wajah seorang bocah dari benak.

Kencan itu adalah janji yang tercetus untuk pilihan yang sudah dibuatnya. Tidak mengacuhkan pesan Anya sama saja dia melanggar janjinya pada Ale. Kei melenguh sambil menumpukan siku di antara kedua paha dengan kesepuluh jari yang menyangga kepala.

Senjata makan tuan.

Cowok itu melepaskan sarung tangan, lalu menghempaskan benda itu di atas meja, kesal.

Diraihnya ponsel di atas meja, lalu membalas chat yang sudah menganggu waktu tidurnya berhari-hari.

Kei
Besok, pukul sepuluh.

Kei menengadah kepalanya ke sandaran kursi, menatap langit-langit teras. Setelah membalas pesan, semoga malam ini dia bisa tidur nyenyak.

Tanpa disangka-sangka, ponselnya berbunyi. Kei melihat balasan dari gadis itu saat menatap layar ponselnya. Pukul satu dini hari, dia belum tidur?

Gadis aneh
Senpaaaaiiii.... Kemana ajaaaaa?!!! Berhari-hari aku nggak bisa tidur gara-gara Senpai nggak balas pesanku 🙋🙈😻

Usai membaca balasan Anya, Kei tertegun. Gadis itu juga tidak bisa tidur? Sekelumit lega hinggap saat mengetahui bukan hanya dirinya yang tersiksa karena jam tidur yang terganggu.

Denting halus menandakan pesan baru, mengembalikan kesadaran Kei. Cowok itu membacanya.

Gadis aneh
Besok, kenapa? Ada apa? Kencan? 😱😮

Kei
Iya

Gadis aneh
KENCAN? Seriuuusss? 😮😆

Kei
Iya

Gadis aneh
Asyiiikkk!!! 🙌🙌🙌🙌

Sebuah peneguhan tengah Kei lakukan, bahwa alasannya menerima kencan satu hari ini hanya demi Ale. Baru saja hendak meletakkan ponsel, chat gadis itu datang lagi.

Gadis aneh
Besok jemput aku di alamat ini ya, jangan di rumah. 😊
Jln. Delima IV Blok D2 No 55
See you tomorrow... 😍

※※※



SEBAGIAN CERITA TELAH DIHAPUS. TEMUKAN KISAH LENGKAP ANYA DAN KEI DI BUKU MENGEJAR HATI YANG BISA KAMU DAPATKAN DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA YAAA.

Mengejar hati (IGNORE) [END] TELAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang