Memang sangat sulit mempersatukan dua orang yg tidak saling mencintai. Seperti halnya Yoona dan Jungkook yg selalu memulai harinya dengan perdebatan karena hal sepele, bahkan sampai lempar-lempar bantal, rebutan remote saat menonton televisi. Bahkan tak jarang Jungkook menampar pipi Yoona seperti halnya malam ini.
Plakk~
Jungkook menampar pipi Yoona dengan kerasnya.
"Awwhh~" ringis Yoona sambil memegangi pipi kanannya yg terkena tamparan kasar dari Jungkook.
"Jangan pernah mengaturku !. Bukankah tidak ada urusan denganmu jika aku pulang selarut ini ?" ucap Jungkook kasar lalu memasuki kamarnya dan menutup pintu dengan kasar.
"Siapa juga yg mau mengaturmu" gumam Yoona ketus. Lalu pergi kedapur untuk mengambil kain dan es batu untuk meredakan nyeri dipipinya.
"Awhh~ bagaimana ini besok aku harus kuliah!" Gumamnya takut jika sampai besok pagi lebamnya masih ada.
.
.
.
.
"Yakk~ pipi kau kenapa Yoona ?" Tanya Jessica saat mengetahui pipi Yoona lebam. Yg sekarang berada di taman dekat universitasnya."Aku_ aku hanya~ tadi terbentur pintu" jawab Yoona kaku.
"Kau bohong!" Sergah Tiffany.
"Tidak. Aku tidak berbohong pada kalian" Yoona berusaha meyakinkan kedua sahabatnya.
.
Disisi lain Jungkook tidak sengaja mendengar ucapan Yoona dan sahabatnya."Apa semalam aku menamparnya terlalu keras ?" Pikir Jungkook.
"Tapi benar pipinya terlihat biru"pikir jungkook lagi saat tidak sengaja melihat pipi Yoona yg sedikit biru.
"Hey bro! Kau kenapa?" Tanya Taehyung yg menyadari sikap Jungkook yg tiba-tiba diam.
"Sepertinya kau ada masalah ? Ceritakanlah pada kami" jimin menepuk pundak Jungkook.
Membuat sang empu tersadar dari pikirannya."Ada apa ?" Tanya Jungkook dengan wajah tak berdosanya.
Apakah ia tidak mendengarkan ucapan kami, pikir Taehyung dan Jimin hanya berdecak kesal.
Back to Yoona and friend.
"Yaak~ kau lihat tadi Jungkook, Taehyung dan Jimin lewat" Jessica menepuk pundak Yoona.
"Akhh kau benar sicca. Kenapa mereka tampan sekali. Terutama Jungkook" Tiffany tersenyum-senyum tidak jelas membuat Yoona mengerutkan keningnya.
Apa katanya tadi ? Jungkook tampan ? Yg benar saja. Bahkan sifatnya sangat kasar. Dan bukankah kalian tahu bahwa Jungkook dan teman-temannya adalah playboy, pikir Yoona.
"Kau benar fan, Jungkook emang paling the best" sambung Jessica.
Yoona hanya menggeleng melihat tingkah sahabatnya. Merasa tak ada respond dari Yoona, Jessica dan Tiffany diam memandang wajah Yoona yg terlihat biasa-biasa saja. Lalu menunjukan smiriknya.
"Hey! Kau cemburu Yoona karena kami menyukai Jungkook" goda Jessica. Ya Jessica dan Tiffany tahu bahwa Jungkook dan Yoona adalah sepasang suami istri.
"Eh?" Yoona memasang wajah bingung.
"Kau cemburu kan Yoona " tambah Tiffany.
"Cemburu ? Pada siapa ?" Yoona mengernyitkan dahinya bingung.
"Sudahlah kau tidak usah berbohong" jawab Tiffany.
"Memangnya apa ?" Yoona menatap kedua sahabatnya bergantian.
"Jungkook".
"Apa ? Jadi maksud kalian aku cemburu pada Jungkook ?" Ucap Yoona yg mulai mengerti maksud sahabatnya.
Jessica dan Tiffany hanya mengangguk.
"Isshh yg benar saja" lanjut Yoona mengerucutkan bibirnya.
"Kau tidak mencintainya ?" Tanya Jessica heran.
Hey bukankah Jungkook tampan, tapi kenapa sahabatnya sama sekali tak menyukainya, aneh. Pikir Jessica.
"Yak~ seperti kau tidak tahu saja Yoona. Bukankah Yoona tidak pernah merasakan jatuh cinta. Bahkan dulu saja semua namja ia tolak. Dan jangan lupa, Jungkook musuh Yoona" Tiffany menjawab pertanyaan Jessica sebelum Yoona menjawab.
"Ya ya ya. Tapi kau harus belajar mencintainya Yoona-ah. Kan sayang Jungkooknya" ucap Tiffany.
"Kalian ini, aku sama sekali tidak tertarik dengan seorang namja seperti dia" kesal Yoona.
"Dan ingat jangan berpikiran, kalo aku menyukai sesama jenis. Aku masih normal" lanjut Yoona sebelum sahabatnya berpikiran aneh-aneh.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is My Enemy | JJK
FanfictionHanyakisah yoona dan jungkook yang bermusuhan dan dijodohkan oleh keluarganya. Bagaimana kehidupan mereka setelah menikah ?