9

721 64 0
                                    


Yoona pergi begitu saja. Meninggalkan Jimin dan Taehyung yg melihatnya aneh.

"Sepertinya ada yg aneh" gumam Jimin. Taehyung mengangguk.

"Benar".

"Sebaiknya nanti kita ke apartement Jungkook" usul Taehyung.

"Akh. Kau benar" balas Jimin menyetujui.

.

.

.

Hati Yoona tak tenang, pikirannya selalu tertuju pada Jungkook. Padahal ia tidak ingin memikirkannya.

"Hey keluarlah dari otakku. Kau mau membuatku gila" umpat Yoona yg tak fokus pada dosen yg tengah berceramah di depan kelas.

Arrgghh, erang Yoona menunggu waktu pulang. Tapi sayangnya setelah ini masih ada materi lain. Kemungkinan ia pulang pukul 3.

Bagaimana ini ? Baru pukul 12, tiga jam lagi, hufft, pikir Yoona frustasi.

.

.

.

Sesuai ucapannya tadi, Jimin dan Taehyung pergi ke apartement Jungkook. Jimin terus menekan bel apartement Jungkook. Berharap agar cepat dibuka.

Sedangkan Jungkook yg tadinya tertidur di ranjangnya, bangun dengan malas.

Siapa sih yg datang ? Jika itu Yoona tidak mungkin ia menekan bel terus-terusan, grutu Jungkook.

Jungkook membuka pintu apartementnya dan mendapati kedua sahabatnya.

"Kalian kenapa kesini ?" tanya Jungkook setelah Taehyung dan Jimin masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

"Kami hanya ingin mengetahui apakah kau benar-benar sakit ?, tapi sepertinya kau benar sakit" jelas Taehyung.

"Apa Yoona yg memberitahu kalian ?" tebak Jungkook.

"Ya, kami merasa aneh. Ketika Yoona mengatakan bahwa kau sakit" jawab Jimin.

"Ahh itu~" Jungkook menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Kau mempunyai hubungan dengan Yoona ?" selidik Taehyung.

"Apa ? Hubungan ? Maksudmu ?" tanya Jungkook berpura-pura tidak mengerti.

"Yakk~ apa kau tidak mengerti ? Ya semisal kau berpacaran dengannya" jelas Taehyung dengan sedikit kesal.

"Hey itu tidak mungkin, jangan bercanda" sergah Jungkook.

"Lalu kenapa Yoona tahu kau sakit ?" tanya Jimin.

"Kenapa kau tidak menghubungi kami ?" lanjut Jimin.

"Akh itu~" Jungkook terlihat sedang berpikir.

"Tadi aku menghubungi kalian. Tapi, nomor kalian tidak aktif" bohong Jungkook.

Padahal ia sama sekali tak menghubungi ia sama sekali tidak menghubungi kedua sahabatnya.

"Benarkah ?" tanya Jimin tak percaya.

"Perasaan dari tadi ponselku aktif saja" pikir Taehyung begitu juga dengan Jimin.

"Tapi, waktu ku telpon kalian, tidak aktif sama sekali" ucap Jungkook berusaha membuat sahabatnya percaya.

"Hmm~ baiklah. Mungkin begitu" ucap Jimin berusaha percaya.

 Sedangkan Taehyung menggaruk tengkuknya yg tak gatal, bingung.

"Sudahlah, kami harus pulang" pamit Jimin bangkit dari duduknya.

"Baiklah" balas Jungkook juga ikut berdiri.

"Hey cepat Taehyung!" ucap Jimin saat melihat Taehyung yg masih duduk.

"Ah iya. Ayo" Taehyung langsung berdiri dan mengikuti Jimin dari belakang menuju pintu.

"Oh ya Jungkook, tadi wanita gila itu mencarimu" pesan Taehyung saat sudah berada didepan pintu.

Jungkook yg mengerti ucapan Taehyung mengangguk paham dan langsung menutup pintu.

.

.

.

Kim Seok Jin berjalan bergandengan tangan dengan Hyera. Cukup susah ia mengajak Hyera jalan-jalan. Hampir 1 jam ia memohon pada Hyera yg tengah kesal padanya dan juga kesal pada Jungkook.

"Kenapa tidak bertemu dengan cinta pertamamu itu ?" tanya Hyera ketus.

"Sudah ku bilang, aku ingin bersama tunanganku dan mengajaknya jalan-jalan" jawab Jin mencubit hidung Hyera.

"Aissh~ sakit tahu" kesal Hyera.

"Ayo kita ke mall, habis itu kita makan siang bagaimana ?" tawar Jin.

"Apa aku boleh berbelanja apa saja ?" tanya Hyera antusias.

"Tentu. Apapun yg kau mau sayang" jawab Jin mengelus puncak kepala Hyera, sayang.

"Aku mencintaimu" Hyera langsung memeluk Jin.

"Aku juga mencintaimu" balas Jin.

.

.

.

Huh~, akhirnya selesai juga,gumam Yoona sambil membereskan buku-bukunya.

"Tepat pukul 3" gumamnya lagi sambil melihat jam tangannya yg melingkar indah di tangan kirinya.

"Aku harus cepat-cepat pulang" Yoona langsung melesat pergi menuju parkiran, dimana mobil miliknya yg setia menunggunya.

Yoona memarkirkan mobilnya di area parkiran mobil kawasan apartementnya. Ia berjalan dengan cepat menuju apartementnya yg berada di lantai 5.

Langkahnya terhenti didepan pintu. Memegang dadanya, berusaha menetralkan detak jantungnya yg berdetak dua kali lipat dari biasanya. Ia membuka pintu dengan pelan berusaha bersikap biasa, tidak perduli dengan keberadaan Jungkook. Walau hatinya dari tadi terus khawatir akan keadaan Jungkook. Memang tidak bisa dipungkiri oleh Yoona tentang perasaannya pada Jungkook. Mungkin ia mulai menyukai Jungkook. Ingat hanya menyukai bukan mencintai.

"Kau sudah pulang ?" tanya Jungkook yg sedang menonton televisi saat menyadari Yoona yg baru masuk ke apartementnya.

"Ya" jawab Yoona ketus. Ia berjalan menuju kamar, meletakan tas dan bukunya di meja belajar. Ia juga mendudukan dirinya di Kursi meja belajar.

'Aku senang melihatnya sudah baikan, bahkan terlihat seperti biasa' batin Yoona.

Hey Yoona ! Kau harusnya sadar. Tadi Jungkook hanya pusing. Kenapa kau sebegitu khawatirnya ? Aneh.

Jungkook bosan dirumah terus seharian ini. Ia berniat jalan-jalan sore.

Tidak ada salahnya kan ?,pikirnya.

Jungkook bangkit dari duduknya, mematikan televisi.

"Yoona! Aku keluar sebentar" pamit Jungkook sedikit berteriak karena Yoona berada di kamarnya.

Jungkook pergi begitu saja. Tanpa mengajak Yoona.

.

.

.

"setelah ini apa oppa akan bertemu Yoona ?" Tanya Hyera mendudukan dirinya di samping Jin. Mereka baru saja sampai di apartement mereka.

"tidak sekarang, tapi besok mungkin" jawab Jin.

"Kau tidak marah kan ?" Tanya Jin saat Hyera diam.

Hyera tetap diam tak menjawab pertanyaan Jin.

"Ayolah sayang jangan marah lagi. Aku hanya akan bersamanya sebentar. Bukankah tidak lama lagi kita akan menikah ?" ucap Jin berusaha menatap wajah Hyera yg menunduk.

"Aku tidak akan meninggalkanmu. Dan hubungan ku dengan Yoona akan berakhir dengan cepat. Percayalah" Jin terus meyakinkan Hyera.

"Hmm~" Hyera hanya bergumam dan mengangguk.

TBC.

Seperti biasa jan lupa votmentnya..

Klo bsa sh follow yah..

My Husband is My Enemy | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang