19

537 42 2
                                    


"Jangan-jangan Jessica yg menyuruh Jin untuk kembali ke Korea. Jika benar berarti ia juga menceritakan pernikahan kami agar Jin marah. Akhh sepertinya seperti itu" lanjut Jungkook lalu bangkit dari duduknya. Lalu berjalan keluar perpustakaan dengan membawa buku yg sempat dibuka olehnya. tentu Sebelumnya izin pada petugas perpustakaan.

.

.

.

Yoona berdiri di balkon kamarnya. Ia merasa bosan. Ia berjalan menuju meja rias. Ia menatap wajahnya dipantulan cermin. Ia memoleskan bedak di wajahnya berusaha menghilangkan memar di pipi kirinya.

Lalu diambilnya tas. Dan pergi.

Yoona pergi ke tempat pemakaman. Dimana kakek dan neneknya di kuburkan.

"Sudah berapa lama aku tidak kesini ?" Gumam Yoona. Melihat pemakaman kakek dan neneknya yg berdekatan dan banyak rumput-rumput liar yg tumbuh dengan sangat cepat.

dengan teliti Yoona mencabut rumput-rumput liar itu. Setelah cukup bersih. Yoona meletakan bunga di dekat pusara.

"Kakek, nenek aku merindukan kalian" gumam Yoona.

"Pasti kalian sudah bahagia di surga sana. Aku sangat menyayangi kalian".

Yoona pergi begitu saja.

Saat ia berjalan keluar pemakaman. Ia melihat seorang yeoja yg menangis dan terdengar sangat pilu di dekat pusara.

Ia tersenyum sekilas lalu melanjutkan langkahnya.

Setelah berjalan-jalan mengamati apa yg ada disekitar, Yoona duduk disalah satu bangku taman yg cukup jauh dari pemakaman.

Ia melihat jam tangannya yg menunjukan 9.30 dan ia tersenyum. Memikirkan kejadian semalam. Ia tidur bersama Jungkook.

Seperti mimpi saja, pikirnya.

Lalu pandangan matanya tertuju pada yeoja yg baru saja lewat di depannya dan duduk di bangku yg tak jauh dirinya. Yeoja itu menangis.

'Bukankah yeoja itu yg ada di pemakaman tadi ?' Gumam Yoona.

Yoona memberanikan dirinya untuk mendekati yeoja tadi. Setelah didepannya, Yoona menyodorkan sapu tangan miliknya yg entah kapan diambil dari dalam tasnya.

Yeoja itu menatap Yoona tak percaya. Perlahan tangannya mengambil sapu tangan berwarna biru langit itu dari tangan Yoona.

"Terimakasih" ucapnya serak.

Yoona duduk di samping yeoja itu.

"Kamu kenapa ?" Tanya Yoona.

Yeoja itu diam tapi isakan tangisnya masih bisa terdengar oleh telinga Yoona.

"Apa aku semenyedihkan ini ?" Tanyanya ia terus menunduk.

"Maksudmu ?" Bingung Yoona. Ia tak mengerti dengan ucapan yeoja yg ada disampingnya itu.

"Akh tidak" jawab yeoja itu.

"Aku Yoona. Jika kau butuh seseorang untuk kau jadikan sandaran. Aku mau menjadi sandaranmu" ucap Yoona menyodorkan tangan kanannya.

"Kenapa kau begitu yakin. Bahkan kau tidak tahu aku ini orang baik atau tidak" balas yeoja itu tanpa membalas jabatan Yoona.

"Aku yakin kau orang yg baik. Aku Melihat dari wajahmu tatapanmu itu" ucap Yoona yakin.

"Baiklah aku Hyera. Lee Hyera" yeoja itu membalas jabatan tangan Yoona.

"Jika kau butuh sesuatu aku akan membantumu" Yoona melirik jam tangannya sekilas.

My Husband is My Enemy | JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang