Keynal memijit kepalanya yang terasa berdenyut kencang, hari ini pekerjaannya begitu banyak, belum lagi meeting panjang yang membuatnya harus membuat laporan lebih banyak. Keynal menyandarkan punggungnya di kursi, dia menatap layar ponselnya ada satu pesan dari Veranda, dia tersenyum saat membaca pesan dari Veranda yang mengajaknya makan malam.
Hubungannya dengan Veranda semakin membaik, perlahan Keynal mulai memahami karakter Veranda, benar apa yang dikatakan Vino, kalau Veranda orang yang begitu menyenangkan saat mengenalnya lebih jauh. Veranda yang sekarang jauh lebih menyenangkan, dia mulai mengimbangi candaannya dan kadang dia juga bersikap usil seperti dirinya.
Keynal membuka tasnya, mencari usb untuk menyimpan semua laporan yang sudah dia buat. Keynal mengerutkan keningnya saat didalam tasnya melihat kado kecil untuknya, Keynal memperhatikan kado kecil yang terbungkus rapi itu, dia tersenyum saat meyakini kalau kado kecil itu dari Veranda.
Perlahan Keynal membuka kadonya, dia tidak menyangka Veranda akan membelikan jam tangan untuknya, dengan sedikit tidak sabar Keynal memakai jam tangan itu.
“Aku tidak tahu kalau kau diam-diam memberikan ini untukku” gumam Keynal
“Ini keren sekali, seleranya sangat bagus”
Keynal memperhatikan jamnya, dia senang mendapat hadiah dari Veranda.
“Whoa jammu keren sekali kak Key”
Dan lagi Vino mengejutkan Keynal, Vino selalu datang tiba-tiba, tidak diketahui kapan kedatangannya tiba-tiba saja ada dihadapannya, seperti setan.
“Kau? Kenapa kau selalu datang tiba-tiba dan mengejutkanku?”
Vino tersenyum bodoh.
“Vino akan selalu datang kapanpun aku mau”
Keynal mendengus.
“Pasti dari kekasihmu?” tanya Vink dan melirik jam tangan Keynal
“Tentu”
“Seleranya sangat bagus”
“Sangat”
“Kau semakin mencintainya?”
“Tentu” jawab Keynal tanpa sadar apa yang sudah dia katakan
“Kau sudah benar-benar kembali normal kak?”
Keynal mendelik kesal mendengar itu.
“Hahahah maaf”
Vino menyerahkan file pada Keynal
“Ditunggu laporannya malam ini”
“What? Aku tidak bisa”
“Kenapa?”
“aada kencan malam ini”
Keynal menatap Vink dengan tatapan yang Vino tahu artinya.
“Baiklah, aku akan mengerjakannya, demi kau yang sudah kembali normal” ujar Vino dan Keynal tersenyum senang
“Thanks Vin”
Vino keluar dari ruangan Keynal dengan sedikit memajukan bibirnya.
***
Veranda memainkan ponselnya saat menunggu Keynal, dia tidak menyadari saat seseorang sudah duduk di hadapannya. Veranda menatap orang itu dengan tatapan tidak sukanya dan orang itu hanya tersenyum.
“Kau sedang menunggu kekasihmu?”
“Ya” jawab Verands malas
“Hubunganmu berjalan baik?”