Veranda masuk ke ruangan Steve begitu sekretaris Steve menyilahkannya masuk, Steve menatap Veranda yang baru datang dan tersenyum simpul padanya, Steve membalas senyuman Veranda dan menyilahkan Veranda untuk duduk di hadapannya. Veranda duduk di depan Steve dan tanpa basa basi dia memberikan kunci mobilnya pada Steve, Steve mengerutkan keningnya menatap Veranda.
“Aku sudah kalah dan kau berhak mendapatkannya”
“Kalah?”
“Taruhan kita”
“Oh”
Steve menatap Veranda sedikit tidak percaya Veranda akan menyerah begitu saja, seingatnya Veranda paling tidak suka kekalahan dan melihat Veranda yang menyerah membuat Steve sedikt bingung, apa yang sebenarnya terjadi dengan Veranda.
“Aku merasa bodoh harus menunjukkan sesuatu padamu hanya karena aku emosi”
Veranda menarik nafasnya.
“Keynal bukanlah kekasihku, aku dan dia hanya bertemu secara tidak sengaja dan berada disituasi saling memanfaatkan satu sama lain dan aku menggunakannya untuk pertaruhan kita”
Steve menganga tidak percaya, jadi selama ini mereka saling memanfaatkan satu sama lain.
“Lalu kenapa kau menyerah?”
“Sudah kukatakan aku merasa bodoh melakukan taruhan ini, tidak ada yang bisa aku dapatkan dari semua ini”
“Bukankah aku bisa menjadi budakmu jika kau menang?”
“Awalnya begitu, aku bisa membalaskan segala rasa sakit hatiku padamu, tapi aku berubah pikiran, tidak ada untungnya aku melakukan itu, urusan kita sudah selesai, aku tidak akan mengganggumu dan semoga setelah ini kita akan baik-baik saja”
Veranda beranjak dan Steve masih tidak percaya dengan sikap Veranda, mungkin Steve memang belum mengenal Veranda dengan baik hingga dia tidak tahu ada satu sisi Veranda yang membuatnya kagum.
Steve mengambil kunci mobil itu kemudian mengejar Veranda, Steve menyentuh pundak Veranda membuat Veranda berbalik dan menatap Steve, Steve meraih tangan Veranda kemudian memberikan kunci mobil itu padanya.
“Kurasa tidak fair melakukan taruhan jika keadaannya seperti ini, tidak ada yang menang dan kalah, kita batalkan semuanya”
Veranda menghela nafasnya kemudian tersenyum pada Steve.
“Thanks”
Steve tersenyum dan mengangguk, dia membiarkan Veranda pergi.
“Kau sudah berubah” gumam Steve dan memandang punggung Veranda yang menghilang dari pandangannya.
***
Keynal terdiam mematung saat melihat Veranda masuk ke dalam mobil Steve, dan sikap Veranda pada Steve sangat berbeda, sepertinya Veranda sudah tidak membencinya lagi, melihat senyum diwajah Veranda membuat Keynal yakin hubungan Steve dengan Veranda sudah membaik.
“Jau lupa Key, hubunganmu dengannya hanya perjanjian dan sepertinya perjanjian ini akan segera berakhir” gumam Keynal yang melihat Veranda pergi meninggalkan kantornya
Keynal masuk kedalam mobilnya, dia sedikit penasaran melihat Veranda bersama Steve hingga akhirnya memutuskan untuk mengikuti mobilnya.
Keynal ikut memarkirkan mobilnya saat mobil Steve membelok ke salah satu restaurant, Keynal memarkir sedikit jauh, dia kemudian turun dan memperhatikan dari jauh. Keynal menggertakkan giginya saat melihat Steve menyentuh pundak Veranda.
Keynal masuk ke restaurant itu dan sedikit terkejut saat melihat Veranda dan beberapa teman kuliahnya, mungkin itu acara penutupan untuk acara kampus yang sudah sukses dilaksanakan. Keynal memutuskan untuk pulang, tidak ada gunanya dia mengikuti Veranda seperti itu, mungkin mereka hanya pergi bersama.
“Keynal”
Seseorang memanggil Keynal dan Keynal membalikkan badannya, dia menatap Naomi.
“Sedang apa kau disini?” tanya Naomi dan mendekati Keynal
“Tidak sengaja lewat”
“Kau tidak masuk? Bukankah ada Veranda di dalam”
“Tidak, aku harus pulang”
“Oke”
Keynal masuk ke dalam mobilnya, dia terdiam, kalau itu memang acara kampus tapi kenapa ada Naomi juga dan kenapa Steve tidak bersama Naomi.
“Aish ini membuatku bingung”
Dan Keynal memutuskan untuk menunggu Veranda di dalam mobilnya, menunggu hingga acara selesai.
4 jam sudah Keynal menunggu, dia bernafas lega saat melihat Veranda keluar dari tempat itu, tapi Keynal mengepalkan tangannya saat melihat Veranda menggandeng tangan Steve. Keynal semakin tidak mengerti, ada apa antara Veranda, Steve dan Naomi.
Keynal turun dari mobilnya dan menghampiri Veranda, Veranda sedikit terkejut melihat Keynal.
“Jadi ini alasanmu tidak membalas pesan dan tidak mengangkat teleponku?”
“Keynal kau belum pulang?”
Veranda melirik Keynal, mereka berdua bertemu sebelumnya tapi Naomi tidak mengatakan itu padanya.
“Qyo pulang”
Keynal menarik tangan Veranda, tidak memperdulikan orang-orang yang memperhatikan mereka.
Keynal dan Verandaa duduk diam didalam mobil.
“Bisa kau jelaskan apa yang terjadi?” tanya Keynal
“Tidak ada”
“Kau harus mengatakannya, aku kekasihmu”
“Kekasih palsu dan sepertinya kita harus mengakhirinya”
Keynal menatap Veranda.
“Maksudmu?”
“Sudah tidak ada yang perlu kita lakukan lagi, semua sudah selesai”
“Ah aku mengerti, kau dan Steve sudah kembali bersama, right?”
“Tidak”
“Lalu?”
“Sudah kukatakan tidak ada yang perlu kita lakukan lagi”
“Aku akan mengantarmu pulang”
Keynal mengabaikan apa yang Veranda katakan, dia menyalakan mobilnya dan meninggalkan tempat itu.
TBC
Follow @vampirele