#CRAZY_LOVE_PART1
Gadis mungil berparas cantik itu tengah asik dengan dunia khayalannya.
Sudah biasa bagi sebagian orang yang mengenalnya, tapi bagi orang yang tidak mengenalnya mungkin akan beranggapan dia gadis gila.
Bagaimana tidak..?
Sekarang saja dia tengah tersenyum, sambil menatap buku kosong tanpa tulisan.
Apa buku kosong itu bisa bicara??? tentu saja tidak."Ega,PR kamu gak akan pernah jadi kalau kamu cuma liatin gitu aja. Kamu kira polpen itu bisa nulis sendiri tanpa kamu gerakin." Dengus sang kakak yang tengah melintas di depannya.
"Apa sih kak..? Orang lagi belajar kok, digangguin mulu." Kata gadis mungil bernama Ega itu.
"Mana ada belajar sambil dengan senyum gak jelas gitu, kesurupan baru tau rasa loh." Kata sang kakak meninggalkan adik nya itu.
Ini bukan yang pertama sang kakak melihat adiknya tertawa dan tersenyum sendiri layaknya orang gila.
Sudah sering kali bahkan mungkin sudah beribu kali. Rasanya sangat lelah untuk mengingatkan kebiasaan gadis mungil itu.
.
.
.
******Ega kembali tersenyum sambil membayangkan pria yang sangat menarik perhatiannya itu.
Pria yang mampu membuatnya lupa segalanya.
Pria yang mampu membuatnya kenyang, saat sedang makan dan membayangkannya membuat perut terasa terisi penuh.
Pria yang mampu membuat Ega seperti orang gila, jika sedang memikirkannya.
Semua pikirannya terarah pada pria itu.
Jangan salahkan Ega.
Salahkan saja kenapa pria itu membuat Ega menyukainya.Pria yang dikaguminya dari dulu hingga sekarang.
Laki-laki yang berstatus kakak kelasnya itu mampu membuat sisi kegilaan Ega tumbuh dan berkembang saat melihatnya saja.
Laki-laki idaman, teman sekolah yang tampan dengan berbagai pesona yang dimilikinya.
Tentu saja dia sangat mempesona, sampai gadis yang dulunya penakut dan pemalu kini sangat menggilainya dan bisa bersikap gila saat melihatnya.Ega mengagumi laki-laki itu sejak duduk dibangku SMP..
Muda sekali bukan...?Tapi begitulah cinta, tumbuh pada setiap insan, tak peduli umurnya berapa dan bagaimana pun dia.
Ega mulai menyukai laki-laki itu, sejak laki-laki itu menolongnya saat gerombolan anak-anak usil mengganggunya.
Dan waktu itu Ega adalah gadis pendiam dan penakut, tentu saja dia akan takut saat gerombolan anak laki-laki mengganggunya.Laki-laki itu dengan gagah berani menolong ega, hingga membuat ega jatuh hati padanya.
Cinta monyet..?Tapi sepertinya bukan, jika itu cinta monyet tidak mungkin kekaguman itu akan terjadi hingga saat ini,
kekagumannya pada laki-laki itu masih sama, tak berbeda sedikitpun bahkan mungkin bertambah setiap harinya.
Lihat saja sekarang buktinya, Ega si gadis pemalu menjadi gadis gila setiap bertemu dengannya.
.
.
.
*******Ega berlari dengan ransel yang biasa berada dipunggungnya dan buku harian diapit tangan kiri.
Dengan tergesa gesa Ega menyusuri halaman sekolah, karena waktu sudah menujukkan jam pertama akan dimulai sekitar 15 menit lagi.
Bukan hanya untuk menanti pria idamannya di dalam kelas, tapi juga sekalian menyalin PR karena belum diselesaikannya tadi malam, terlalu asik memikirkan laki-laki itu membuatnya lupa mengerjakan PR.
Tapi Ega memang lebih suka menyalin PR dari pada mengerjakan PR. Lebih gampang. 😂
Ega bukan gadis yang pintar, tapi dia juga tidak bodoh.
Hanya kadang-kadang malas lebih mendominasi. Jadinya seperti sekarang."Selamat pagi Aulia cantik,untung aku gak telat"
Ega ngos-ngosan setelah masuk kekelas.Aulia mengerutkan kening melihat ega yg bermandi keringat seperti orang lomba lari maraton saja.
"lo kenapa lari-lari..?"
"Yang pertama aky mau liat pangeran aku lewat karena sebentar lagi waktunya,dia udah datang belum ya..? Tapi kayaknya lima menit lagi dia datang, yang kedua aku pinjam buku PR dong, aku lupa ngerjain" kata Ega cengengesan kearah sahabatnya.
Aulia yang melihat itu hanya mendengus."Nihhhhh," Aulia menyerahkan buku PR nya kearah Ega yang disambut Ega dengan riang.
"Lain kali kerjain PR itu dirumah, bukan di sekolah, PR itu pekerjaan rumah, bukan pekerjaan nyontek." Cibir Aulia yang membuat Ega cemberut tapi tetap menyalin PR Aulia.
"Lagian bukannya ngerjain PR malah ngelamun,"
"Aku gak ngelamun, tapi lagi mikirin dia. Aku gak konsen kalau ngerjain PR, apalagi kepala aku isinya terisi penuh sama dia, pasti ntar ujung-ujungnya bukan PR yang aky tulis, tapi nama dia." Ucap Ega cengengesan lagi.
"Dia lagi dia lagi,gak bosen apa lo..?"
kata Aulia sedikit ketus pada sahabatnya yang tengah fokus menyalin PR."Didalam kamus bahasa indonesia Ega, gak ada yang namanya bosan kalau menyangkut masalah dia." Kata Ega tegas lalu kembali fokus.
"Gue aja bosan denger lo curhat tentang dia, kok lo gak ada bosannya sih..?"
Aulia menggeleng saat melihat sahabatnya tidak mendengarkannya. Percuma karena selain polos polos bego kata Aulia, Ega juga sejenis manusia keras kepala.
Jadi percuma bicara, masuk telinga kanan keluar telinga kiri.
Sama saja bohong, itu namanya mempercapek diri.#bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
Teen FictionIrwan pernah mendengar kata cinta itu gila. tapi dia tidak pernah tau maksud apa yang terkandung dalam kata itu. Tidak mungkin kan hanya karena cinta orang bisa menjadi gila?? tidak masuk akal.