Irwan berjalan santai meninggalkan kantin, sedangkan Ega terus mengikuti Irwan kemana pun laki laki itu beranjak.
Irwan menghembuskan nafas kasar."Ngapain sih lo? Ngikutin gue mulu!! Lo lama lama kayak buntut gue tau gak!!" Irwan kesal saat melihat Ega yang terus terusan membuntutinya.
"Aaaaaaa, kakak so sweet banget sih." Ega berseru riang dengan pipi merah karena malu.
Irwan semakin dibuat bingung oleh tingkah ajaib Ega, apalagi sekarang..?
"So sweet apaan sih? Ngigau lo!!" Irwan lagi lagi dibuat kesal oleh gadis aneh ini, seharusnya Irwan tidak membantunya tadi kalau tau kejadiannya akan seperti sekarang.
"Kakak bilang aku kayak buntut kakak, buntut kan sama badan tidak terpisahkan. So sweet banget kan kak."
Irwan lagi lagi dibuat takjub dengan pemikiran gadis ini.
"Gue potong itu buntut, biar gak so sweet lagi." Setelah mengucapkan hal itu Irwan meninggalkan Ega yang tersenyum manis kearahnya. Ega lagi lagi tersenyum karena kalau di potong itu tandanya Irwan tidak ingin dia dibelakang karena Ega berpikir ingin bergandengan tangan bukannya jadi buntut.
.
.
.
*******Irwan tersenyum lucu jika mengingat kecerobohan dan kegilaan yang dilakukan Ega hari ini. Irwan tidak habis fikir ternyata ada manusia yang seperti Ega. Manusia tidak tahu malu, dan memikirkan hal gila dari semua perkataan ketus yang dilontarkan Irwan.
"Woyy! Ngelamun aja sih lo, kesambet setan nenek gayung. Baru tahu rasa lo!!" Yayat tiba tiba mengagetkan Irwan yang masih termenung memikirkan kejadian demi kejadian konyol yang dihadapinya sekarang.
"Apaan sih lo!!" Irwan menatap datar kearah sahabatnya itu.
"Gue tau, lo pasti lagi jatuh cinta? Gue tebak sama siapa, pasti sama cewek yang tadi malam?"
Irwan menautkan alis bingung saat mendengar ucapan Yayat, bahkan Irwan tidak ingat gadis yang dimaksud Yayat itu siapa."Pura pura sok jual mahal sih lo! Kalau suka gak usah diumpet umpetin, kayak anak perawan aja lo suka ngumpet ngumpet."
"Mulut lo Yat! Sumpah gak ada yang bermutu yang keluar dari mulut lo." Irwan melempar Yayat dengan buku yang ada didekatnya.
"Lah..? Salah gue apa..?? Emang benar kan lo kayak anak perawan yang lagi jatuh cinta, malu malu kucing garong." Irwan tidak ingin menanggapi ucapan gila Yayat lagi.
"Gue denger denger, itu cewek gebetan si Alvin Wan, kalau sampai lo bisa deketin itu cewek. Gue jamin pasti si Alvin ngerasa terhina banget kayak anak perawan, karena lo busa ngerebut gebetan dia."
"Pikiran lo Yat," Irwan lagi lagi menggeleng melihat Yayat.
"Kenapa? Pintarkan?"
"Butek." Setelah mengucapkan itu Irwan menampilkan wajah datarnya saat melihat seorang gadis berdiri manis didepannya membawa bekal sepertinya.
"Halo Intan cantik." Bukan Irwan yang menyapa tapi Yayat.
"Apa sih Yat, ganggu aja." Intan terlihat sangat kesal saat bukan Irwan yang menyapanya.
"Wan, nih gue bawa makan siang buat lo!" Intan menyerahkan bekal yang sedari pagi dibawanya dari rumah. Intan memang gadis yang sangat menyukai Irwan dan bahkan Intan ini satu satunya gadis yang tidak pernah menyerah mendekati Irwan, kecuali Ega karena Ega termasuk pengecualian disini.
"Buat Yayat aja, gue udah kenyang." Setelah mengucapkan itu Irwan keluar meninggalkan keduanya.
"Sini makanannya, buat gue aja." Yayat menyodorkan tangannya untuk menerima makanan yang diberikan Intan untuk Irwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
Teen FictionIrwan pernah mendengar kata cinta itu gila. tapi dia tidak pernah tau maksud apa yang terkandung dalam kata itu. Tidak mungkin kan hanya karena cinta orang bisa menjadi gila?? tidak masuk akal.