Maling

177 17 3
                                    


#CRAZY_LOVE_PART16

Rasa nyeri itu menjalar, tapi Ega tersenyum. Dia sudah biasa terlalu berharap. Terlalu mengharapkan Irwan. Jadi, rasa sakit yang sekarang meski lebih sakit. Tapi buktinya, Ega bisa tersenyum.

"Ya gak apa apa," kata Ega santai, terlampaui percaya diri untuk mengatakan tidak apa apa.

Alvin menghembuskan nafas kasar, dia pernah mendengar kata cinta itu gila. Tapi, dia baru tau sekarang kenapa cinta itu disebut gila.

Tapi, dia juga tidak tau bahwa cinta akan segila ini.

Ega gadis yang terlalu polos, dan Alvin sudah tau Ega akan tersakiti jauh lebih besar dari gadis biasanya.
Tapi, pemikiran itu sirna seketika saat melihat Ega bahkan tersenyum, saat mendengar Irwan memanfaatkan hanya untuk balas dendam.

Irwan masuk kedalam mobilnya, dan melajukan mobilnya ke arah Ega dengan Alvin yang masih mengobrol.
Semakin lama membiarkan mereka berdua, semakin akan membuat emosi Irwan tidak terkendali.

Tin

Tin

Irwan membunyikan klakson dengan kencang, bukti bahwa dia sangat kesal sekarang.

Ega tersenyum saat Irwan turun untuk menghampirinya, dia emosi tapi saat melihatnya tersenyum emosi itu entah kenapa. Kurang ajar.

"Pulang!!" Seru Irwan sambil mengangkat tubuh Ega tanpa aba aba.

Ega hanya bisa pasrah dan tersenyum dalam gendongan Irwan. Irwan akan menutup pintu mobil tapi ditahan oleh Ega.

"Entar dulu." Kata Ega.

"Mau apa sih lo? Masuk." Titah Irwan mendorong kepala Ega dengan telunjuknya. Ega malah semakin mengeluarkan kepalanya untuk melihat Alvin.

"Terimakasih mata minimalis udah nemenin tadi, walaupun sebenernya kamu gak ada gunanya sama sekali nemenin Ega. Tapi gak apa apa, yang penting ada temannya. Makasih ya??" Kata Ega tersenyum ke arah Alvin, Alvin mengangguk membalas senyuman Ega.

Setelah mengucapkan itu, Irwan menutup pintu mobil dengan kencang, Irwan menatap Alvin dengan tajam.

"Jauhin dia." Sebuah kata yang teramat datar yang terlontar dari bibir Irwan, biasanya dia lontarkan saat emosinya tidak terkontrol.

"Bukannya lo yang harusnya menjauhi dia? karena lo berniat gak baik sama dia??? Kenapa harus gue yang menjauh. Lo cinta sama dia? Gue juga cinta sama dia? Gimana dong?" Irwan mengepalkan tangannya makin kuat saat Alvin berusaha memancing emosinya.

"Lo harus sadar, kalau lo berniat untuk nyakitin Ega hanya karena balas dendam lo, yang gak pernah lo tau kebenarannya itu. Mending, lo tarik lagi niatan itu. Karena saat lo melakukan itu, bukan hanya gue yang tersakiti, tapi lo yang akan jauh lebih tersakiti saat melihat dia terluka." Kata Alvin menepuk pelan bahu Irwan.

"Gak usah sok asik lo sama gue!!" Kata Irwan tajam.

"Bukan gue yang ngelakuin semua itu." Kata Alvin membuat Irwan semakin emosi.

"Maling mana ada yang mau ngaku?" Kata Irwan lagi.

Alvin mengangguk paham.

"Gue paham, lo gak akan dengerin perkataan gue. Karena lo lebih percaya dengan apa yang lo liat dan apa yang lo denger dari satu pihak. Tapi, asal lo tau. Gue gak pernah melakukan seperti apa yang lo tuduhkan itu." Kata Alvin tegas.

"Tutup omong kosong lo, karena itu gak berguna sama sekali buat gue. Omongan yang lo lontarkan sekarang gak lebih dari seonggak sampah yang gak berarti buat gue. Sekuat apapun lo ngomong, itu gak akan merubah kenyataan atas apa yang terjadi selama ini." Titah Irwan tajam.

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang