Bukan barang

209 13 1
                                    

Diatas motor Ega tidak ada hentinya menanyakan segala sesuatu pada Irwan, Irwan tidak menjawab tapi lebih banyak mendengarkan.
Karena mendengar Ega berceloteh membuatnya ingin tetap selalu mendengar suaranya. Ada perasaan aneh yang berada dihatinya. Tapi, Irwan tidak ingin mengartikannya lebih. karena itu tidak akan pernah terjadi bahkan tidak mungkin terjadi.

"Lo cinta sama Alvin?"

"Hahh???" Ega yang masih berceloteh menceritakan tentang semua hobinya yang absurt pun berhenti berbicara.

"Lo bukan cuma lemot, ternyata budek juga ya." Ledek Irwan.

"Ya kan kakak nanya yang aneh aneh aja, mana mungkin cinta sama mata minimalis." Kata Ega.

"Kan aku sukanya sama kakak." Kata Ega dengan sangat pelan, tapi Irwan bisa mendengarnya. Irwan tersenyum.

"Tapi buktinya lo punya panggilan sayang buat dia." Kata Irwan membuat Ega berpikir, Ega yang memang tidak bisa mengelola ucapan Irwan dengan cepat pun kembali bertanya.

"Aku enggak panggil dia spesial kak, tapi panggil dia mata minimalis. Karena matanya kecil kayak garisan anak tk kata kak Yayat, masak aku panggil dia spesial. Emang dia minyak goreng?" Kata Ega tertawa bodoh menurut Irwan, karena bukan itu sebenarnya maksud Irwan.
Tapi ternyata dia mengartikan lain, sepertinya kalau berlama lama dengan cewek ini dia juga akan tertular. Tertular gila.

"kayaknya dia suka tuh sama lo." Lanjut Irwan dengan kencang supaya Ega bisa mendengarnya.

"Ih kakak budek deh, orang aku bilang sukanya sama kakak." Kata Ega dengan pedenya, untuk seorang cewek seumuran  Ega mungkin mengungkapkan kata suka akan sangat sulit. Tapi, lihatlah untuk seorang Ega sangat gampang. Bahkan secara terang terangan mengatakan dia menyukai Irwan.

"Kakak cemburu ya..???" Kata Ega sambil menyembulkan kepalanya dari samping untuk melihat ekspresi Irwan lebih jelas lagi.

"Kepedean banget lo." Kata Irwan sambil menyingkirkan kepala Ega dari bahunya dengan telunjuknya.

"Bilang aja kakak cemburu, aku senang kok." Kata Ega kekeh. Tapi, Irwan tidak ingin melanjutkan obrolan ini, dan semakin Kencang membawa motornya membelah jalanan.

Cemburu??? Apa iya??

*****

Setelah sampai Irwan menggendong tubuh mungil Ega untuk dibawa kedalam rumah.

"Ehhh, aku bisa jalan sendiri kok kak."

"Kata dokter, lo belum boleh jalan. Jadi jangan banyak omong nanti gue jatuhin juga lo." Ancam Irwan yang sukses membuat Ega semakin mengeratkan rangkulannya pada leher Irwan.
Irwan terkekeh, ternyata manusia macam Ega bisa takut juga.

"Lo kok berat banget sih? Kebanyakan dosa sih lo." Kata Irwan yang sukses membuat Ega menggigit lengannya lagi karena kesal.

"Lo nih kayak vampir tau gak? Main gigit aja, ini emang daging tapi bukan daging ayam. Main gigit aja, nanti kalau udah sampai rumah. Lo minta deh tulang." Kata Irwan. Irwan tidak sadar saja, bahwa hari ini dia lebih banyak berbicara dan menjahili gadis manis dalam gendongannya itu. Tulang?? Emang Ega ini apa?

"Ya makanya, kakak jangan nyebelin."

"Nyebelin tapi lo suka kan?" Sebenarnya Terlampau percaya diri perkataan Irwan.
Tapi tanpa tau malu, Ega mengangguk dengan antusias dan tersenyum.
Senyum sialan, sekarang jantung Irwan berdebar.

"Ayo jalan, katanya berat. suka ya gendong aku makanya gak jalan jalan???" Kata Ega saat Irwan tak kunjung berjalan tapi masih membopong tubuhnya.

"Kepedean lo, gue lepas kalau gitu." Irwan sudah akan melepas tubuh Ega, tapi Ega sudah berteriak kencang membuat Irwan meringis.

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang