Ulat bulu

277 13 2
                                    


#CRAZY_LOVE_PART3
.
.
Cinta bisa merubah sifat orang.
Cinta juga bisa merubah kepribadian sesorang.
Dan semua itu terbukti pada gadis mungil ini.

Obrolan masih berlanjut di kantin dengan Ega yang masih merecoki Aulia yang sedang makan bakso pesanannya tadi.
Ingatkan Aulia, bahwa punya sahabat macam Ega yang gak tau situasi itu harus punya stok sabar yang banyak. Ingat, Ega ini sejenis ulat bulu.

"Kamu mah sama sahabat sendiri gitu, jahat banget. Cuma minta bantuan kali ini doang." Ega masih saja berusaha membujuk Aulia.

"Kamu mah baiknya sama orang lain aja, sama aku sahabat kaku sendiri, tapi Perhitungan dan pelit." Ega mencibir dengan mulut penuh.
Aulia melepaskan sendok baksonya sambil menatap Ega dengan jengah.

"Gue kurang baik apa coba sama lo Ga..?" gerutu Aulia yang selalu mengikuti kemauan ega yang aneh dan sering membuatnya malu itu.
Kurang baik apalagi Aulia ini, sudah dibuat malu tapi tetap saja mau berteman dengan Ega. Lain kali ingatkan Aulia untuk mencari sahabat yang lebih waras dari Ega.

"Kali ini aja bantuin aku, kamu kenal kan kak Daffa yang dikelas 3 yang 1 kelas sama kak irwan itu..?" Ega mulai lagi dengan pembahasan yang sama.
Aulia mengangguk saja.

"Enggak terlalu sih, tapi waktu itu pernah minta pin BBM gue." Aulia berucap dengan jujur.

"Nahhhhh," Ega menggebrak meja dengan kencang hingga beberapa orang yang dikantin menatapnya, termasuk ibu kantin dengan tatapan seolah olah mengatakan.

"Lo kira itu bangku bikinan nenek moyang lo."

Mungkin seperti itu, tapi untung saja Ega bukan cenayang yang bisa baca pikiran orang. Kalau bisa mungkin Ega sudah memaki balik orang yang memakinya di dalam hati. Kalau Ega berani!.

Ega hanya cengengesan saja, saat beberapa tatapan mengarah padanya.

"kesempatan tuh. Kamu manfaatin kedekatan kamu sama dia, buat bantu aku." Kata Ega dengan nada centil dan mengedip lucu.

"Terus hubungannya apa Ga,gue gak ngerti, hubungannya sama kak Daffa apa..?"

"Bantuin aku,mintain aku pin BBM kak irwan atau gak nomer telpon kak irwan"
Aulia cengo, yang benar saja.

"Lo gila ya Ga, agresif banget lo. Ogahhh ah gue,enak di lo gak enak di gue dong"
Gerutu Aulia sambil menggeleng keras, yang benar saja.

"Ayo dong Li, bantu perjuangan aku. Cuma minta gitu doang."

"Gitu doang lo bilang...? Lo kira gampang minta nomor cowok sama cowok yang lain, minta sendiri aja." Aulia kembali memakan bakso pesanannya tadi, berusaha mengacuhkah rengekan Ega. Rengekan Ega tidak akan berpengaruh kali ini.

Bukannya Aulia tidak mau membantu sahabatnya itu, tapi untuk meminta nomor telpon atau pin BBM bukan hal gampang.

Lagian selidik punya selidik,Irwan pernah menyukai Intan si cewek idaman sekolah, tapi gara gara Intan yang terlalu agresif. Perasaan Irwan tidak ada lagi untuk Intan.
Bahkan Irwan sekarang sudah mengacuhkan Intan yang terus saja mengikutinya macam tuyul ngikutin majikan.

Pasalnya irwan tidak suka dengan cewek agresif.
Lalu bagaimana dengan nasip Ega nanti...?
entahlah.

Apa Irwan tidak melirik Ega karena Ega terlalu agresif..?

Ega sebenarnya gak agresif kok, cuma agak ngebetnya aja yang kebanyakan 😄😄😄
.
.
.
Sampai di kelas pun Ega masih ngerengek tanpa ampun.
Sekali lagi, ingatkan Aulia untuk tetap sabar supaya Aulia tidak menukar tambah sahabatnya itu dengan barang second misalnya.

"Lia,bantuin aku dong!! pleaseee"

"Ega lo denger gue ya,gue kasih tau lo sesuatu,kak Irwan itu gk suka cewek agresif"

"Dari mana kamu tau...?"
tanya ega antusias, sepertinya ini akan jadi pembahasan yang menarik dan tidak akan ada habisnya.

"gue pernah dengar cerita dari beberapa lambe lambe disini" Aulia mulai mendramatisir keadaan.
Lambe lambe itu mereka sebutkan untuk orang yang suka bergosip alias ratu gosip disekolah. Sebenarnya panggilan itu digunakan oleh Aulia dan Ega. Karena mereka itu sangat istimewa alias kurang kerjaan.

"Terus terus...?"

"gue denger dengar, bisik bisik tetangga sebelah yang mulutnya comel, tapi semua yang keluar dari mulutnya itu berdasarkan kenyataan karena dia ada bukti, kak Irwan pernah suka sama kak intan"
Ega membulatkan matanya
Harapan untuk mendekati irwan sepertinya pupus lah sudah.
.
.
"Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan...
Kau buat remuk, seluruh hatiku" setelah mendengar itu Ega bersenandung dengan muka memelas.
Jangan heran, karena Ega itu cewek ajaib yang bisa nyanyi kapan pun dia mau meski sedang galau.
Beda dengan cewek lain yang meraung raung sambil grogotin bangku.
.
.
Ega lemah mendengar kata kata Aulia.

"Berarti aku gak punya harapan dong" ucap ega lesu.

"Tenang aja GA, itu udah gak kok. kak Irwan gak suka lagi sma kak Intan yang ganjen dan sok kecakepan itu" kata Aulia menepuk pundak sahabatnya itu
Memberi semangat dan dukungan.

"kak Intan yang cantik aja ditolak apa lagi aku?? bakal di buang jauh jaug keantariksa aku."

Aulia meringis melihat semangat ega yang menggebu gebu mendekati Irwan, kini ciut seperti bunga layu tidak disiram selama dua bulan.

Yang tadinya ngembang kayak roti, baru keluar oven. sekarang ciut jadi roti kadaluarsa.

"lo gak ingat Ga sama prinsif lo...? maju terus Ga,gue dukung lo" Aulia menepuk pundaknya pelan.

"kalau dia gak suka yang agresif terus aku apa kabar...? apa aku berubah aja ya..?"

"Maksud lo..?"

Aulia mengerutkan kening tak mengerti.

"Aku berubah jadi gadis kalem gitu"
Aulia nyengir seolah meremehkan ega,
Apa ya ega yang super duper aktif kayak ulat bulu. Catat ulat bulu bukan ulat pucuk.

Ega yang super duper gak bisa diam berubah kalem.
Dari zaman nenek moyang pakai onta sampai pakai honda.
Dan dari zaman batu kezaman modern itu gak mungkin terjadi.
sebuah tindakan diluar nalar manusia. Ega itu lemot, tapi banyak tingkah.
Ega itu polos, tapi terlalu berlebihan dalam berekspresi.

Pasalnya ega bukan gadis yang seperti itu.
yang sok kalem,
Sok cantik, dia ingin tampil apa adanya, tapi demi Irwan dia rela ingin berubah.

"Lo yakin ga..?"
Ega mengangguk mantap

"Apa aku mundur aja kali ya.?"
Ega sedikit ragu dengan keputusannya.

"Lo mau mundur buat dapetin kak irwan Ga.? ,bukannya lo udah suka sama dia waktu diSMP dan sekarang lo nyerah gitu aja"
Ungkap Aulia seperti menyemangati Ega,
Meski Aulia tidak suka jika Ega melihat Irwan pasti segala macam tingkah konyol hingga tingkah memalukan dijabani Ega, tapi Aulia tidak ingin Ega seperti sekarang.
yang letih,lemah,lesu seperti orang anemia.

"Terpaksa, dari pada aku patah hati, udah gitu tertiban tangga untuk kedua kalinya, lebih baik aku mundur." Ega berucap lesu, Aulia menatapnya prihatin.

"Ega, itu ada kak Irwan." Bisik Aulia pada Ega yang menelungkupkan wajahnya.

"Mana, mana..? Mana....?" Ega langsung bangun dan melihat Irwan yang tengah berdiri didepan kelasnya, karena salah satu anak basket mengajaknya bicara.

"Kak Irwan aku suka sama kakak." Ucap Ega tanpa sadar, seketika itu pandangan Irwan mengarah padanya.
Irwan menatap Ega datar.

Mampussss.

Nyali Ega seketika menciut.

#bersambung

CRAZY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang