Bergelung diatas selimut sambil menggigit bantal adalah hal pertama yang Ega lakukan didalam kamarnya, setelah kepergian Irwan.
Bahkan dia tersenyum terlalu lebar menurut Fida yang tengah duduk memperhatikan tingkah polah adik semata wayangnya itu."Ntar itu muka belah jadi dua, kalau kamu ketawa terus!!" Ledek Fida membuat Ega bangun sambil tersenyum, membuat siapa saja pasti akan luluh karena kepolosannya.
"Emang bisa kak?" Ega bertanya dengan polos dan semakin memegang pipinya yang memerah.
"Terserah kamu deh, yuk makan." Kata Fida membuat Ega mengangguk semangat.
Fida terkekeh geli, Ega itu sejenis manusia yang paling susah disuruh makan kalau sedang sakit. Jangankan sakit kaki, sakit karena terkena pisau pun dia mengeluh katanya sakit dan tidak nafsu makan.
Tenggorokan sama lecet tangan, hubungannya apa??Nah itulah Ega, manusia aneh yang keras kepala dan punya sisi gila serta kepolosan yang orang lain tidak bisa menduga duga.
****
Ega terlihat sangat cemberut hari ini, Irwan tidak menjemputnya.
Padahal nih ya, Ega sudah siap dari jam 5 subuh seperti biasa.
Tadinya, Ega berniat pakai make up menor ala ala penjaga salon. Tapi, Fida marah marah katanya muka Ega itu lebih cantik polos.
Ya kan, karena Ega suka dipuji dan dikatakan ini itu sama Fida. Niat itu ia urungkan. Ega memang kalah akan pujian yang manis."Kenapa lo??" Tanya Aulia sambil meletakkan tasnya kemudian duduk di dekat Ega.
Ega menyerahkan selembar kertas pada Aulia dan dia lagi mogok bicara.Aulia terkekeh geli melihat kelakuan ajaib sahabatnya itu.
Ega itu sebenarnya sangat polos, tapi karena sudah tergila gila pada Irwan itu yang membuatnya menjadi ulat bulu yang tidak bisa diam. Dan bisa melakukan hal gila yang tidak pernah Aulia duga.
Misalnya, mengintip Irwan dari celah pintu. Menjatuhkan barang biar Irwan mau memungutnya. Entah sudah berapa banyak kegilaan yang dilakukan Ega.Dan setelah melakukan itu semua, Aulia selalu bertanya.
"Belajar dari mana lo?"
"Dari TV, masak iya Aul aku nonton TV ceritanya persis kayak aku. Aku jadi bayangin yang di TV itu aku sama kak Irwan."
Aulia selalu mengingat itu sambil tertawa geli.
"Ya kan, gak mungkin mogok ngomong tanpa sebab." Kata Aulia.
Ega menuliskan sesuatu dan menyerahkannya pada Aulia.
"Ya dia gak jemput lo, dan lo juga ngambek ngomong sama gue karena kak Irwan, gak jemput lo?" Ega mengangguk, pokoknya Ega harus tahan untuk tidak bicara hari ini.
Masa iya, hari ini dia diantar bang Eza. Kan gak enak banget. Udah bela belain bangun pagi pagi, ujung ujungnya gak jadi.Aulia hanya mengangguk saja, toh malas menghadapi Ega yang sudah seperti kepala batu.
*****
"Menurut lo semua gue ganteng kagak??" Teriak Yayat didalam kelas.
"Enggak." Teriak teman temannya yang sudah datang.
"Kampret, emak gue dirumah aja bilang gue mirip Lee Min Ho. Masak lo bilang gue jelek? Mata lo picek?" Teriak Yayat tidak terima.
Semua orang tertawa melihat kelakuan gila Yayat. Sudah biasa sebenarnya, menghadapi kelakuan gila yang dilakukan Yayat setiap harinya.
"Kenapa muka lo? Kayak orang kurang belaian lo!!" Ledek Yayat saat melihat Irwan yang seperti memikirkan sesuatu.
Tanpa menjawab pertanyaan Yayat, Irwan bergegas keluar kelas."Hay, selamat pagi ganteng." Sapa Intan pada Irwan yang tengah berjalan sambil memasukkan satu tangannya kedalam kantong.
"Pagi juga cantik." Bukan Irwan yang menjawab, tapi Yayat.
"Apa sih sendokan semen? Bukan lo." Kata Intan membuat Yayat tidak terima.
"Wah, gue pasangin semar mesem lo ntar. Kualat lo."
Intan yang bodo amat, memperhatikan Irwan dan menyamai langkahnya.
"Mau kemana?" Tanya Intan, tapi Irwan enggan menjawab.
"Gelendotan aja lo kayak monyet sama pemiliknya." Kata Yayat yang membuat Intan kesal.
"Sirik aja lo bohay, diam deh!!! Sirik lo sama gue??"
"Ya kali gue sirik sama lo, seksi seksian gue, montok montokan gue. Dihhh." Kata Yayat. Intan tak peduli, yang pasti saat ini kesempatan baginya untuk mendekati Irwan karena Irwan tidak menolak saat dia memegang lengannya.
Intan dan Yayat terus berdebat, Irwan tidak peduli.
Tapi langkahnya langsung terhenti saat melihat Ega yang berdiri dengan bibir mencebik lucu sambil menatapnya.Dia terlihat sangat marah sekarang, bukannya menyeramkan tapi sangat menggelikan menurut Irwan.
Ega maju dan tepat berdiri di hadapan Irwan.
Irwan menaikkan alisnya satu, sambil melihat tangan Ega yang menengadah kearahnya."Handphone aku mana? Balikin." Kata Ega sambil cemberut, lalu menatap Intan yang masih menggandeng tangannya.
Sepertinya dia cemburu."Gak gue bawa." Jawab Irwan santai.
Ega tidak terima, sudah tidak jadi menjemputnya. HPnya tidak dibawa. Sekarang, liat dia sama cewek.
Tanpa minta maaf, dia ngomong gitu gampangnya.
Tanpa aba aba, Ega berbalik meski dengan kesusahan.
Kakinya juga, seharusnya jangan sakit dulu sekarang.
Ditunda dulu, sakitnya ntar aja pas Ega udah gak cemburu."Mau kemana lo?" Tanya Irwan membuat Ega berbalik hanya kepala saja.
"Mau pergi, gak usah ngejar Ega kayak di film india. Kita bukan kajol sama Sahruk khan. Ega lebih sukanya Umi Elvi sama Mansyur S. Jadi jangan dikejar macam layangan yang putus." Katanya sambil berjalan dengan kesusahan. Yayat yang berada disana melongo mendengar ucapan Ega. Sedangkan Irwan, hanya terkekeh geli.
"Yang mau ngejar dia siapa coba??" Kata Intan sambil menyandarkan kepalanya dibahu Irwan.
Sudah lima langkah tapi, Irwan tidak juga menghentikannya.
"Kok gak di kejar?" Kata Ega kesal kearah Irwan. Yayat hampir saja menyemburkan tawanya saat melihat ekspresi Ega.
Irwan hanya diam saat melihat ekspresi kesal Ega."Ya kan seharusnya kayak disintron, pas aku pergi karena salah paham. Kakak ngejar aku. Mentang mentang aku gak minta dikejar, kakak malah diam aja. Itu kan karena Ega nahan gengsi. Dasar enggak peka!!!" Ega mencebikkan bibirnya semakin kencang.
"Ya udah, sama anak monyet aja terus." Kata Ega berbalik kemudian berjalan meninggalkan Irwan.
Terserah, yang penting saat ini dia sangat kesal dan ingin mencabik cabik bakso sebagai pelampiasan kekesalannya."Yaelah anak tuyul, lo ngatain gue monyet!!!" Teriak Intan tak terima, tapi Ega tidak peduli.
Irwan terkekeh geli, kemudian dengan cepat melepaskan rangkulan Intan.
Irwan tanpa basa basi langsung membopong tubuh Ega.
Ega melotot, antara terkejut dan senang.#bersambung
Ckckck kok jadi baper ya 😂😂😂😂😁😀
Siapa yang baper kayak aku??? 😜😜😛😛😛😛
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
Teen FictionIrwan pernah mendengar kata cinta itu gila. tapi dia tidak pernah tau maksud apa yang terkandung dalam kata itu. Tidak mungkin kan hanya karena cinta orang bisa menjadi gila?? tidak masuk akal.