#CRAZY_LOVE_PART23
Ega berjalan dengan pelan, dengan kaki yang masih sakit.
Mungkin sakit kakinya tidak terasa saat ini, karena hatinya jauh lebih sakit.
Menggantungkan harapan sama saja dengan menyerahkan hatimu.
Dan itu yang sudah Ega lakukan kemarin.
Menggantungkan harapan, dan ternyata di jatuhkan begitu saja.Irwan mengepalkan tangannya kuat, memperhatikan Ega yang berdiri lesu.
Tidak seharusnya dia mengatakan itu pada Ega, tapi itu adalah satu satunya cara supaya gadis itu menjauh darinya.
Dia tidak ingin menyakitinya lagi.
Lalu apa yang dilakukannya sekarang?"Belum pulang? Nunggu jemputan? Pulang bareng gue yuk?" Kata Alvin yang baru saja tiba didepan sekolah Ega.
Ega tanpa banyak bicara segera mengangguk. Alvin menautkan alis bingung tapi kemudian kebingungannya hilang saat melihat mobil Irwan masih berada disekitar sana.Alvin harus bicara pada Irwan lagi, tapi nanti setelah dia mengantar Ega pulang.
Ega terus diam saat didalam mobil, meski Alvin terus menggodanya dengan ucapan yang kegaringannya sangat tinggi.
Dia yang biasanya cerewet kini berubah jadi gadis pendiam yang Alvin sendiri bingung harus bagaimana."Ehhhh, Ga lo kalau kayak gini ntar kesambet setan dari mobil gue lo..!!! Serem gue. Lo gak takut?" Alvin pura pura bergidik, Ega melihat Alvin tapi kemudian menggeleng.
"Kamu masih gak waras??" Alvin melongo mendengar ucapan pahit Ega, sekali kalinya bicara macam empedu.
Kamu masih gak waras? Berarti selama ini dia dianggap gila oleh manusia ini."Ehhh oneng, kok ngomong gitu? Untung lo lagi galau." Kata Alvin supaya Ega mau bicara lagi.
"Kata siapa??"
"Apa??" Alvin balik bertanya pada Ega, mreka seperti orang bodoh saja saling tanya tapi tidak tau apa yang ditanyakan.
"Makasih." Kata Ega kemudian turun dari mobil Alvin, tanpa banyak bicara lagi. Ega keluar dan masuk rumahnya.
Alvin tidak percaya, cuma itu saja?
Tidak ada salam perpisahan?******
Irwan mengingat saat Alvin mengantar Ega pulang.
Ada rasa tidak terima dan ikhlas yang dirasakannya.
Tapi kenapa??? Punya hak apa dia untuk melarangnya.
Dia sudah menyakiti Ega dan tidak berhak atas Ega.Irwan terus melamunkan semuanya.
"Seharusnya waktu itu lo jawab pertanyaan gue!! Kalau lo rindu apa yang lo lakuin, supaya kalau gue rindu gini sama lo, gue bisa mengobati rindu ini meski rasanya gak mungkin bisa diobati."
"Boleh mama masuk?" Sebuah ketukan pintu membuat Irwan tersadar dari lamunannya.
Irwan tidak menjawab, lebih memilih diam.
Tanpa menjawab pun pasti mamanya akan masuk. Biasanya seperti itu."Makan dulu yuk." Ajak sang mama membuat Irwan menautkan alis, sejak kapan dia makan harus disuruh dan diperhatikan begitu besar??
Biasanya dia sakit pun tidak ada yang peduli. Biasanya juga mereka asik dengan dunia mereka sendiri, sejak kapan Irwan harus terlibat didalamnya?"Langsung aja. Ada apa?" Tanya Irwan to the poin. Irwan mengucapkan itu dengan ucapan yang datar.
Irwan sudah tau tujuan mamanya ke kamarnya pasti bukan hanya untuk makan, tapi ada hal lain yang ingin dibicarakan."Dia bukan ibu sebaik itu." Batin Irwan tersenyum miris.
Sang mama menghembuskan nafas kasar. Dia tau Irwan kecewa, tapi semuanya demi dia.
Dia sadar dia sudah menjadi orang tua yang egois, tapi semuanya demi masa depan Irwan sendiri.
Tidak ada orang tua yang ingin anaknya menderita.
Dan yang dilakukannya saat ini berusaha ingin memenuhi semua keinginan Irwan meski mungkin menurut Irwan dia tidak membutuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LOVE
Teen FictionIrwan pernah mendengar kata cinta itu gila. tapi dia tidak pernah tau maksud apa yang terkandung dalam kata itu. Tidak mungkin kan hanya karena cinta orang bisa menjadi gila?? tidak masuk akal.