PART 5

111K 8.1K 109
                                    

FARA

Aku membuka pintu ruangan Revan, terlihat Revan seperti biasa duduk di kursi singsananya dengan mata yang fokus ke layar komputernya.

"Siang, Pak."

Revan mendongak ke arahku, "Ya?"jawabnya singkat

Aku berdehem kecil sebelum mulai melapor, "Mengenai teman yang minggu lalu, saya sudah dapat datanya Pak. Namanya Tasya Ferdinand. Dia merupakan pebisnis tas mewah di Jakarta. Bapak dan Tasya pernah bertemu sekali di acara Penggalangan Dana dari Perusahaan Marco."

"Tasya sendiri merupakan anak kedua dari 3 bersaudara, kakaknya merupakan pemegang saham terbesar dari Perusahaan Marco dan adiknya bekerja di Perusahaan Marco sebagai Manager Marketing. Tasya memiliki koneksi yang cukup banyak dikalangan Model dan Artis."

"Asumsi saya, Tasya bekerja sama dengan mantan teman Bapak lainnya untuk merencanakan ini. Saya sendiri sudah memastikan bahwa saat ini Tasya sedang tidak hamil atau mengandung anak siapapun." tuturku panjang lebar dan mengambil nafas panjang

"Dua hari yang lalu saya sudah berkomunikasi dengan Tasya, namun dia tetap enggan berbicara. Dan menuntut untuk bertemu dengan Bapak. Tapi saya sudah mengatur semuanya, dan saya menganggap masalah ini sudah selesai"

Revan terdiam lama, mencerna seluruh perkataanku.

"kalau dia tiba-tiba datang melakukan hal yang tidak-tidak gimana?"

"Bapak percayakan saja sama saya."

Revan mengangguk lemah, "ya sudah, baguslah kalau menurutmu ini sudah selesai. Saya percayakan semuanya sama kamu. Akhirnya malam ini saya bisa tidur tenang."

Aku tersenyum kecil, "Maaf pak jika hal ini membuat Bapak gelisah."

Revan hanya mengangguk kecil, "Terima Kasih, Fara. Saya tidak tau jika tidak ada kamu."

Aku tersenyum dan berpamit keluar.

Aku kembali ke mejaku dan mencoba fokus dengan pekerjaan yang rasanya tidak pernah habis.

Tiba-tiba notifikasi emailku berbunyi, aku langsung membukanya dan sedikit terkejut melihat nama sang pengirim.

Malik.

Sudah hampir 1,5 tahun aku tidak mendengar kabarnya.

Oke, mungkin aku sering mendengar kabarnya dari Mama yang tidak pernah absen menyebut namanya dalam seminggu.

"Ky, Malik tadi telfon Mama"

"Ky, Mama kok kangen teh tarik buatan Malik ya."

"Ky, kayaknya Malik ada di Jakarta."

dan lain-lain.

Aku membukanya dengan hati yang tentunya berdegup kencang.


From: malikayas@abcd.com

To: saskyrafahr@efgh.com

Hai.

I know this would surprising you.

I hope u'll fine wherever you are.

Seminggu ini aku tugas di Jakarta. Bisa kita ketemu?

I miss you.


Aku terdiam lama. Lama.

Saking lamanya, aku tak sadar air mataku menetes perlahan.

ʘʘʘ ʘʘʘ

She's My SecretaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang