Kayaknya aku mau double-up hari ini, gimana? Atau nunggu minggu depan aja? Hehe.
*
FARA
Jika hidup ini terlalu sulit.
Jika hidup ini terlalu berat.
Jika hidup ini terlalu tidak layak diperjuangkan.
Jika hidup ini terlalu menyakitkan untuk dijalankan.
Just, survive for tomorrow.
Hanya sampai besok. Hanya 24 jam.
Dan, lakukanlah itu setiap hari.
*
Aku merogoh ponselku yang berada di dalam saku blazerku yang tersampir di kursi sebelahku. Aku menatap nama Mama di layar ponsel dan memberikan kode pada Revan bahwa aku perlu mengangkat telfon tersebut,
"Halo, Ma.."
"Hallo, Nak... Sehat?"
"Alhamdulillah sehat, Ma. Mama sehat?"
Mama terdiam sejenak, "sehat, Ky... Kamu dimana?"tanya Mama yang terdengar sedang mengalihkan
Aku terdiam sejenak, "aku lagi makan malam di luar. Mama baik-baik aja kan?"tanyaku khawatir
"Baik, Ky. Baik...."jawab Mama ragu, "Mama....mama cuman rindu sama kamu."
Aku terkesiap mendengar ucapan Mama. Hubunganku dan Mama bukanlah hubungan hangat antara Ibu dan anak perempuan pada umumnya. Meskipun sebenarnya aku sangat menyayangi Mama, bagaimanapun hanya Mama satu-satunya keluargaku saat ini. Sejak kecil, aku sudah terbiasa tidak mendapatkan perlakuan hangat dan manis dari Mama, karena Mama sibuk bekerja pagi hingga malam, dan semakin sibuk saat Papa memutuskan meninggalkan kami berdua.
"Mama mau Kya pesenin tiket ke Jakarta?"tanyaku kemudian
Mama terkekeh pelan, "Mama rindu melihat kamu disini."
Aku kembali terdiam. Mulai merasakan kemana arah pembicaraan Mama,
"Kamu gak rindu kembali kesini Ky? Gak rindu kamu yang selalu lari ke Gili untuk melepaskan capek?"tanya Mama sambil terkekeh
Aku terdiam, otakku tiba-tiba melakukan flashback pada waktu 7 tahun yang lalu. Deburan ombak, langit saat sunset, suara musik di tepi pantai, turis asing yang berjalan setiap sore.
"Nanti kalau Kya bisa, Kya pulang ya Ma."ucapku akhirnya
Aku bisa merasakan Mama tersenyum lega di sebrang sana, "You should, Sweety."jawab Mama lembut, "Ya sudah kamu lanjut makan ya. Kamu tumben udah selesai kerja jam segini?"
Aku melihat jam tanganku yang masih menunjukkan pukul setengah 8 malam, "hm... enggak, sebenernya ini lagi break dinner aja, nanti lanjut meeting lagi."jawabku yang entah kenapa memutuskan untuk berbohong pada Mama
Mama mendengus pelan, "Ya sudah, kamu jaga kesehatan ya."
"Iya, Ma. Mama juga ya."
Komunikasi pun terputus, aku menyimpan kembali ponselku di dalam tas. Revan yang sedari tadi memperhatikanku selama komunikasi berlangsung, tiba-tiba menyentuh tanganku lembut,
"Mama rindu kamu ya?"
Aku tersenyum pelan, "Selayaknya seorang Ibu."
"Kamu mau cuti?"tanya Revan kemudian
Aku mengernyitkan keningku bingung, "Jangan. Pekerjaan kita lagi banyak. Nanti saya coba cari waktu aja untuk mengunjungi Lombok."jawabku lalu kembali mengajak Revan melanjutkan makan malamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Secretary
RomanceAda suatu teori yang mengatakan: "Terlalu mengenal seseorang terkadang membuat kita malah enggan bersamanya." Teori yang sebenarnya masih diragukan keakuratannya. Saskyra Faharani, 30 tahun. Revan memangilnya Fara. Dia tidak secantik kekasih Revan...