FARA
Astaga sejak kapan sih makna kata "melayani" dan "dilayani" menjadi konotasi negatif gini?
Salahkan segelas wine yang belum sempat aku cicipi tersebut atau 2 kancing teratas kemeja army Revan yang tidak terkancing tersebut yang menyebabkan fikirkanku menjadi tak terarah seperti ini.
Arrghh....
What's wrong with me??!?!?!?!?
"Jadi, malam ini anggaplah saya ini bukan Revan, atasan kamu. Tapi saya ini, Personal Assistant kamu yang sudah menemani kamu 3 tahun ini."tutur Revan setelah melihat gue yang berhenti terbatuk-batuk, "Jadi, berhenti mengkhawatirkan saya. Nikmati saja malam ini ya, Far."ucap Revan panjang lebar
Aku hanya menyimak tanpa mencoba mengerti, karena isi kepalaku sudah penuh dengan bayangan-bayangan yang seharusnya tidak datang.
Aku meraih gelas berisi wine yang sudah terisi setengah dan langsung meneguknya sekaligus,
"Waw--"gumam Revan takjub "3 tahun bersama ternyata harus bermain berganti peran dulu ya agar saya bisa melihat sisi lain kamu?"
Aku terdiam dan tersadar apa yang baru saja gue lakukan, "astaga!"seruku sambil menatap gelas kosong yang berada ditanganku
Revan tertawa, "Bu Fara mau saya tuangkan lagi minumnya?"goda Revan
Aku hanya terdiam kikuk.
"atau Bu Fara mau saya pesankan white wine? Atau whisky?"godanya kembali
Mau tak mau akhirnya aku terkekeh geli melihat atasanku tersebut, "ini ceritanya lagi impersonate saya?"
"Yah--Tapi saya tidak bisa melakukan impersonate marahmu."jawab Revan sambil terkekeh, "Saya ingat seberapa paniknya kamu saat saya hanya mendengus kesal melihat kamar di Hotel Belgia tahun lalu."ujar Revan mencoba mengingat segala tingkahku, "Saya bahkan baru tau kamu bisa bahasa Belanda."lanjutnya
Aku tertawa kecil, "saya belajar satu bulan sebelum kita berangkat kesana. Untuk jaga-jaga."
"Dan yang kamu pelajari hanya bagaimana cara memarahi orang?"
"Ya, Bapak seharusnya tau darimana saya belajar."
"Enak saja! Emangnya saya galak?"
Aku terdiam lama pura-pura berfikir, "Tergantung."jawabku kemudian
Revan mengerutkan keningnya, "Tergantung apa?"
"Tergantung kalau saya jujur, saya masih bisa pulang ke Jakarta dengan selamat atau enggak"jawabku yang sontak langsung membuat Revan tertawa kencang
Aku ikut tertawa mendengar tawa Revan yang tanpa beban seperti ini. Untuk pertama kalinya selama 3 tahun gue bisa sebahagia ini melihat tawa Revan dan senyaman ini mendengar suaranya.
ʘʘʘ ʘʘʘ
REVAN
"kita jalan-jalan, gimana?"tanya gue yang lebih seperti paksaan, setelah hampir 3 jam kita ngobrol ngalor ngidul di balcony.
2 botol red wine sudah habis kami tengak bersama, namun rasanya kesadaran kami masih tetap terjaga.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun Fara mengangguk setuju dengan paksaan gue.
Kami lalu berjalan keluar kamar dan berjalan di tepi pantai resort.
"Bapak ingat Sarah?"tanya Fara tiba-tiba
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Secretary
RomansaAda suatu teori yang mengatakan: "Terlalu mengenal seseorang terkadang membuat kita malah enggan bersamanya." Teori yang sebenarnya masih diragukan keakuratannya. Saskyra Faharani, 30 tahun. Revan memangilnya Fara. Dia tidak secantik kekasih Revan...