FARA
Aku menghempaskan tubuhku ke atas kasur hotel. Tubuhku masih saja selalu keletihan apabila melakukan perjalanan udara. Pesawat selalu membuatku takut, meskipun rasa-rasanya sudah beratus kali aku melaluinya, hingga miles pada member pesawat berplat merah tersebut menunjukkan ratusan ribu kilometer yang sudah kulalui.
Mataku terpejam perlahan. Namun rasanya belum ada 5 menit aku memejamkan mata, Ponselku berdering nyaring, mataku langsung terbuka lebar, aku berlari menuju tasku yang masih tergeletak di atas meja.
"Hallo, Pak?"jawabku langsung seteleh menggeser layar ponsel yang menunjukkan nama Revan,
"Kamu lagi apa, Fara?"tanya Revan
"Hm--gak lagi apa-apa kok, Pak. Ada yang bisa saya bantu, Pak?"
Revan terdiam sejenak, "Gak ada sih, tapi saya bosan."
"Bapak mau keluar? Tapi mobil masih di perjalanan, Pak. Mungkin setengah jam lagi sampai."
"Oh gitu, ya sudah Fara."
"Baik, Pak. Nanti kalau mobil sudah datang, saya kabari ya Pak."
"Oke."
Aku menghela nafas, tak lama ponselku kembali berdering.
Aku mendesah pelan, "Ya, Pak?"
"Hm-- Mbak Saskyra, ini saya, Bagas dari Divisi HR."
Aku melongo dan langsung kembali melihat caller id yang memperlihatkan nama Bagas di layar ponsel.
"Astaga! Maaf saya fikir orang lain."ucapku malu
Bagas terkekeh, "Iya, Mbak. Gak papa. Hehe."
"Ada apa, Bagas?"tanyaku langsung mengalihkan kejadian memalukan ini
"Gak ada apa-apa Mbak, cuman mau nanya aja Mbak Saskyra, sudah di hotel?"
"Sudah."
"Gimana, Mbak? Bapak ada komentar hotelnya?"
"Gak ada kok, lagian kami sudah pernah nginap disini kok sebelumnya."
"Oke, baguslah, Mbak. Mau confirm aja Mba, nanti jam 8 acaranya sudah mulai, Mbak. Kalau bisa Bapak sudah disini."
"Tenang aja, jam 8 kurang 10 menit kita sudah disana kok."
"Hehe, oke Mbak. Aku percaya deh sama Mbak Saskyra. Makasih banyak ya, Mbak."
"Pegawai udah sampai semua? Aman kan?"
"Sudah Mbak, rombongan terakhir yang pesawat bareng Bapak tadi itu aja kok. Selebihnya udah disini. So far aman, Mba."
"Oke deh, kabarin aja ya kalau ada apa-apa"
"Iya, Mbak. Terima Kasih."
Aku mematikan telfon dengan Bagas,dan bermaksud ingin mencuci mukaku agar sedikit lebih segar. Namun, ponselku kembali berdering.
Nama Revan tertera di layar ponsel.
Aku menghela nafas panjang sebelum menggeser layar ponsel.
"Kamu habis telfonan sama siapa?"tanya Revan langsung tanpa basa-basi
"Tadi Bagas, anak HR telfon saya Pak."
"Bagas? Ngapain dia nelfon kamu?"
Aku mengernyitkan kening bingung, "Ya---ada yang dia tanyakan, Pak. Apa kita sudah di Hotel, lalu bagaimana hotelnya dan konfirmasi kedatangan nanti malam, Pak."
"Oh--"
"Ada apa Pak?"tanyaku kemudian setelah kami diam selama beberapa detik
Revan terdiam sejenak, "Kita ketemu di bawah ya. Kalau mobil belum datang, kita jalan-jalan sekitaran malioboro depan aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Secretary
Любовные романыAda suatu teori yang mengatakan: "Terlalu mengenal seseorang terkadang membuat kita malah enggan bersamanya." Teori yang sebenarnya masih diragukan keakuratannya. Saskyra Faharani, 30 tahun. Revan memangilnya Fara. Dia tidak secantik kekasih Revan...