Khusus di Part ini semuanya sudut pandang pihak ketiga ya. Jangan kangen sama fikiran Fara dan Revan dulu ya :))
***
2 hari kemudian...
Kelani menatap lelaki yang kini duduk disebrangnya. Kejadian yang seumur hidupnya tidak pernah ia bayangkan. Berhadapan dengan lelaki yang selama ini kerap menerima banyak penghargaan atas kesuksesannya di usia yang terbilang cukup muda, lelaki yang sejak pandangan pertama bisa membuat siapa saja jatuh cinta dengan pahatannya yang sempurna dan aura kemapanannya, dan... lelaki yang sejak 3 tahun lalu sudah dicintai oleh anaknya.
Revan terlihat gugup berhadapan berdua dengan Kelani.
Ia tidak menyangka bahwa wanita yang dulu hanya kerap memberikan senyuman tipis saat bertemu dengannya, wanita yang dulu tidak terlalu ia perhatikan yang ternyata menjadi sumber kecantikan kekasihnya berasal, wanita yang dulu tidak pernah ia perhitungkan ternyata menjadi wanita pertama yang berhadapan dengannya untuk mengenalkan dirinya sebagai kekasih anaknya.
Revan berdehem, "Maaf, mungkin Ibu terkejut dengan ajakan pertemuan saya yang mendadak begini."
Kelani tersenyum kecil, "Jujur, saya terkejut. Namun, keterkejutan saya lebih kecil dibanding rasa penasaran saya atas ajakan Bapak siang ini untuk bertemu saya."
Seumur hidupnya, ia tidak pernah takut berhadapan dengan siapapun, terkecuali Jaya tentunya. Namun, rasa takut yang ia rasakan kini berbeda dengan ketakutan yang ia rasakan jika bertemu dengan Jaya. Saat bersama Jaya, ia hanya takut tidak bisa menaham emosi hingga khawatir serangannya datang karena menahan emosinya. Sedangkan berhadapan dengan Kelani, ia hanya takut.... semuanya menjadi semakin berantakan.
"Jadi, apa ada yang bisa saya bantu, Pak?"tanya Kelani membuyarkan lamunan Revan
"Jangan panggil saya "Pak", Bu."ucap Revan, "umur saya dengan Saskyra hanya terpaut 4 tahun."
"Bapak kan atasan anak saya. Jadi sudah sewajarnya saya memanggil Bapak dengan sebutan itu."ucap Kelani tegas
Revan kembali terdiam, menarik nafasnya yang berharap dapat mengurangi rasa gugupnya.
"Jadi begini, Bu. Jujur, saya sangat gugup sekarang. Dan, mendadak seluruh ilmu negosiasi dan basa-basi saya menghilang. Jadi, saya langsung kepada intinya saja. Saya mau memperkenalkan diri, bahwa saya...... saya kekasih anak Ibu, Saskyra Faharani."
Kelani membulatkan matanya tak percaya, kedua tangannya menutup mulutnya yang menganga terkejut.
Semenjak pertengkarannya dengan Fara hampir seminggu yang lalu, ia dan Fara memang sudah berbaikkan, namun keduanya masih menghindar dan menjauhi pembahasan sebelumnya. Kelani sendiri belum mempertanyakan maksud Fara yang mengatakan bahwa Revan menyayangi dan mencintainya. Namun, Kelani sepertinya sudah tidak membutuhkan penjelasan Fara kembali, karena kini Revan yang berada dihadapannya sudah menjelaskan semuanya.
Kelani mencoba mengatur nafasnya yang seperti mendadak memendek,
"Maaf jika baru memberitau Ibu sekarang. Maaf juga jika pernyataan saya sekarang akan membuat Ibu tidak nyaman. Dan, maaf... Maaf jika saya mempunyai kesalahan baik sengaja ataupun tidak kepada Ibu. Tapi, hari ini saya datang ke hadapan Ibu, untuk meminta persetujuan Ibu atas hubungan saya dengan Saskyra."ucapnya lancar
Kelani masih terkejut dan hanya terdiam mendengar seluruh penuturan Revan,
"Saskyra.... mungkin dia terlalu baik untuk saya yang sangat jauh dari kata sempurna. Tapi, Fara, saya memanggilnya Fara, hanya dia satu-satunya yang selama ini selalu berada di samping saya. Hanya dia satu-satunya yang bertahan bersama saya. Mungkin saya bodoh baru menyadarinya setelah hampir 3 tahun kami bersama, tapi... saya sangat menyayangi Fara. Saya tidak tau apakah saya mencintai dia atau tidak, yang pasti hanya dia satu-satunya yang menjadi pusat dunia saya dan prioritas saya."tutur Revan
KAMU SEDANG MEMBACA
She's My Secretary
Любовные романыAda suatu teori yang mengatakan: "Terlalu mengenal seseorang terkadang membuat kita malah enggan bersamanya." Teori yang sebenarnya masih diragukan keakuratannya. Saskyra Faharani, 30 tahun. Revan memangilnya Fara. Dia tidak secantik kekasih Revan...