1

1.9K 94 4
                                    

♡♡♡Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, happy reading good people♡♡♡

"Siapa yang tau akan risalah dalam hati
Ia tak bisa digambarkan, tak bisa diungkapkan dengan kata..."

****
Lantunan ayat suci Al-Qur'an terdengar didalam ruangan kamar seorang akhwat.
Suara merdu nan indah itu menjadi penyejuk hati bagi siapa saja yang mendengarkannya.
Setiap ayatnya memiliki makna yang indah, tak ingin berhenti bibir ini mengucapkan setiap ayat-Nya..

"Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya"  ujar Aisyah

"Subhanallah, sungguh indah bacaannmu nak" sahut Umi Maryam (umi Aisyah)

"Alhamdulillahirobbil'alaamiin umi"

"Semoga Aisyah bisa mengamalkannya dalam kehidupan Aisyah ya sayang"

"Aamiin, umi"

"Ya sudah, sekarang Aisyah bantuin umi nyiapin keperluan untuk acara tahlilan 40 hari abi ya sayang" pinta umi

"Na'am umi"

Aisyah merapikan Al-Qur'an serta mukena nya. Bibirnya selalu melantunkan sholawat kepada Kekasih Allah, Nabi Muhammad Saw. Hingga ia terhenti saat ia melihat tasbih berwarna cokelat, yang selalu digunakan oleh Abi yang sekarang menjadi milik Aisyah dan selalu menemani Aisyah mengucap nama-nama Allah SWT sang maha kasih.
Air mata Aisyah melesat jatuh membasahi pipi, teringat akan sosok abi yang sangat ia rindukan.

"YaAllah, Engkau yang Maha Mendengar lagi Maha Penyayang. Tempatkan abi hamba disisiMu, disyurgamu. Sampaikan salam cintaku untuk kekasihMu dan Abi hamba. Aamiin" ucap Aisyah lirih sambil mengusap air matanya.


***

Bisik-bisik jangkrik menemani malam Aisyah, lambaian angin berhembus menembus sela-sela penutup kepala Aisyah.
Suara sholawat yang selalu didengarkan Aisyah lewat MP3 kecil berwarna hitam-putih miliknya yang selalu menjadi sahabat setianya dalam setiap kegiatan.
Aisyah masih bergelut dengan tugas kuliah nya, Aisyah mengambil jurusan Managemen Dakwah di UIN Malang. Jurusan yang selalu ia impikan saat Aisyah masih duduk dibangku SMA.
Perjuangan yang panjang untuk bisa kuliah di UIN Malang, kisah perjuangan yang selalu ia ingat.


*flasback on*


"Abi, umi, Kakak, ridhoi Aisyah untuk melanjutkan pendidikan Aisyah" pinta Aisyah

"Iyaa, sayang" sahut abi

"Dek aisyah mau lanjut kemana?" Tanya kakak Fatih

"In syaa Allah ke UIN Malang kakak"

"Maa syaa Allah sayang, jauh sekali" kata abi

"Iya nak, bagaimana abi dan umi nanti menemui mu sayang" sahut umi

"Kakak kasih saran coba di sumatera selatan aja sayang, seperti UIN Raden Fatah mungkin?" Tawar kak Fatih

"Mmm... tapi kak, Aisyah sudah istikharah" jawab aisyah menundukkan kepala

"Mmm.. kalau begitu semua Abi serahkan dengan Aisyah. In syaa Allah, kami akan selalu merestuimu nak (memeluk aisyah)" kata abi

"Syukron abi, in syaa allah aisyah akan belajar dengan rajin"

"Harus sayang, biar bisa banggain abi dan umi juga bisa menjadi anak yang shalihah dan berilmu" ujar umi

*Flashback off*

Masih teringat jelas bayangan masa itu didalam benak Aisyah.
Bayangan abi yang menjadi tonggak awal Aisyah ingin melanjutkan pendidikannya dalam memperbaiki akhlak dan mempelajari ilmu agama sesuai keinginan abi.

drrrt...drttt..drtt
Suara dari ponsel Aisyah, tanda pesan masuk. Aisyah segera melihat orang yang mengirim pesan keponselnya.

"Hmm.. kak Fatih" ujar Aisyah sambil membuka pesan

"Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, dek" salam kak Fatih dari balik ponsel

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh kak, ada apa kak?" balas Aisyah

"Kamu belum tidur dek?"

"Aisyah lagi bikin tugas kuliah kak, jadi belum tidur"

"hamasah adik tersayang kakak"

"Syukron kakak tersayang"

"Oh ya dek, sampaikan salam rindu kakak sama umi dan permintaan maaf kakak karena diacara 40 hari abi kakak belum bisa pulang, kakak lagi nyusun skripsi kakak"

"Na'am kakak, insyaallah aisyah pasti sampaikan sama umi, hmm.. emang kakak ngga rindu sama adikmu ini"

"Syukron katsiron adik, hehe tentu sayang. Ohya, kapan kamu ke Malang dek?"

"Sayangnya aisyah tidak rindu kak *weakk* hmm.. in syaa allah bulan depan kak"

"Hmm.. nyebelin. Oke, yasudah kakak sudahi ya dek. Hamasah adik tersayang kakak cepet selesaikan tugasnya biar cepet tidurnya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Hehe.. *peace*. Ok kak, syukron katsiron kak, kakak juga ya. Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"

Senyum manis dari bibir Aisyah mengembang saat berbicara lewat sms dengan kakak semata wayangnya.
Ia sangat bersyukur kepada Allah yang telah menhadirkan kakak terbaik didalam hidupnya.

"Alhamdulillahirobbil'alaamiin" ujar Aisyah sambil membereskan buku-bukunya yang berantakan diatas meja.
Ia mengakhiri kegiatan padatnya.
Sebelum tidur ia selalu mengambil air wudhu, dan membaca surat Al-Mulk sebagai bentuk rasa syukurnya dan menjalankan sunnah-sunnah Rasulullah saw.

"Maha benar  Allah dengan segala firmanNya, Ya Rabbiku, jaga aku dalam tidurku, dan bangunkan aku atas izinMu"

Malam dingin dan hembusan angin yang masuk lewat relung-relung jiwa menutup mata sang gadis.
Suara jangkrik pun tak bisa ia dengar lagi.

****
Note: 1. Syukron : terimakasih
             2. Syukron katsiron : terima kasih banyak
             3. Na'am :iya
             4. Hamasah : semangat

====
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberi bintangnya ya readers.. ohya, jangan lupa kasih komentar
Oke, tunggu part selanjutnya...
Semoga bermanfaat💕💕

Cahaya Cinta di Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang