19

134 17 2
                                    

Happy reading good people..

****
"Aisyah ayo cepat, aku sudah tidak sabar lagi nih"

"iya anti yaallah sabar sayang" kekeh Aisyah dari balik niqab birunya itu

"Syah coba deh warna apa yang bagus?" sambil menunjukkan tas kepada Aisyah

"emm.. hitam"

"apa? semua warna-warna gelap selalu saja kau pilih syah" gerutu Nazhwa

"hehe maafkan aku, kamu pilih warna pink saja itu cocok untukmu"

"oke deh"

Aisyah berjalan melihat rak yang berjejer koleksi-koleksi buku diary.
Aisyah begitu menyukai diary, baginya dengan itu dia seolah punya sahabat yang akan selalu mendengarkannya.

*brukk*

"mmmm..aaaf, saya tidak sengaja" ujar Aisyah terbata-bata

"ah tak apa aku yang salah telah menabrakmu"

"Kak Gilang?"

Betapa terkejutnya Aisyah, saat mendapati bahwa seseorang yang dihadapannya adalah Gilang seseorang yang telah mengutarakan perasaannya kepada Aisyah.

"Aisyah?"

"Hei anti ni, aku mencarimu kenapa  meninggalkanku" protes Nazhwa

"Maaf anti"

"Loh kak Gilang? ngapain disini?" tanya Nazhwa

"Aku sedang mencari sesuatu. Baiklah, aku permisi. Syah maafkan aku prihal tadi"

Aisyah hanya tersenyum dibalik cadarnya, sembari menganggukkan kepalanya. Sementara Nazhwa yang kebingungan melihat tingkah kedua manusia dihadapanya itu membuatnya bertanya-tanya.

"Syah ada apa?" selidik Nazhwa

"tidak ada apa-apa anti"

"anti tidak sedang membohongi ku kan?"

"maasyaaAllah tidak sayang. ayo cepat nanti kita telat masuk asramanya"

***
Hiruk piruk kota Malang begitu mendamaikan jiwa, senja yang selalu menjadi pemandangan setiap manusia tak akan mampu di lewatkan oleh setiap mata yang memandanginya. Angin begitu melambai seolah ingin menari-nari bersamanya.

drrrtttttt....

"Assalamualaikum" suara dari dalam ponsel

"Wa'alaikumussalam, iya kak Fatih ada apa?" tanya Aisyah

"bisakah aisyah ke taman kota jam 20.00 nanti?"

"insyaaAllah, ada apa kak?"

"kakak jelaskan disana, aku menunggumu"

Tiba-tiba saja telepon terputus, ada rasa tak biasa yang dirasakan Aisyah. Dalam hatinya ia bertanya tentang yang diminta oleh kakaknya itu, entah baru kali ini ia mendengar lelaki itu menjadi dingin.
Ia berjalan menjauhi jendela kamarnya, bersiap-siap untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat islam.

"syah, mau kemana?" selidik Nazhwa

"Mmm.. aku mau menemui Kak Fatih di taman kota anti"

"Mau ku temani?" tawarnya

"Ah tidak anti, tak apa aku sendiri saja"

"kamu yakin?"

"insyaaAllah"

"baiklah, kabari aku jika terjadi sesuatu"

"hei tak perlu khawatir aku bersama kakak ku"

"ya, maksudku jika terjadi dijalan anti"

"hehe baiklah, aku berangkat dulu. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Aisyah menggerakkan jari-jarinya, ada perasaan tidak enak didalam hatinya, entah perasaan apa yang tengah dihadapinya.
Jalanan tak begitu ramai, hingga perjalanannya tak begitu lama.

Aisyah memasuki Taman Kota, mata nya kini mencari-cari keberadaan sang kakak.

'itu kakak' batinnya

"Kak Fatih"

"Duduklah"

'kenapa dengan kak Fatih, tak biasanya dia seperti ini' batin Aisyah

"Syah, jawab aku dengan jujur"

"Ya ada apa Kak?"

"Apakah kamu menyukai Gilang?"

Deg

"Apa maksud kakak?"

"Syah dengarkan aku, aku tak akan pernah mengizinkan mu untuk menjadi milik Gilang" tegas Fatih

"Apa maksud kak Fatih, sungguh Aisyah tidak mengerti"

"Aku tak ingin kau menjadi milik orang lain Syah, kau milikku"

Fatih mengucapkannya dengan penuh penekanan, tangannya memegang tangan Aisyah dengan erat.
Air mata Aisyah tanpa izin mengalir dipipinya, hatinya mendadak seolah tengah dipatahkan.

"apa maksud kakak, aku adikmu kak. Aku tidak mengerti semua ini"

"kau adalah---"

Belum sempat Fatih mengatakan yang sebenarnya, namun Aisyah pingsan dihadapannya. Fatih lupa bahwa Aisyah belum sembuh total akibat kecelakaan itu.
Dengan cepat ia menggendong Aisyah dan membawa Aisyah ke rumah sakit.

'maafkan aku' lirih Fatih

***
Flashback on

"kakak lihat awan itu begitu indah ya, Aisyah suka sekali warna indah nya"

"Aisyah coba lihat itu ada yang bentuk kelinci"

"Iya kak Aisyah mau kak, mau itu"

"Awan itu tidak bisa diambil Aisyah, nanti kakak belikan boneka kelinci ya. Mau?"

"yeayy, makasih kakak. Aisyah sayang kakak"

"kakak juga sayang Aisyah"

Flashback off

Ingatan masa kecil mereka selalu terbayang   di ingatan Fatih. Betapa ia sangat menyayangi Aisyah. Waktu terus berjalan hingga Fatih menyadari suatu hal dalam hatinya, bahwa tumbuh benih cinta pada adiknya itu. Rasa yang ia miliki begitu dalam, hingga ia ingin menjadi pendamping hidup adik angkatnya itu.

"Fatih"

"Maafkan aku umi"

"Apa yang kamu lakukan itu salah nak"

"Tapi Fatih mencintainya Umi"

Plakk
Tamparan keras mendarat ke pipi Fatih, Umi begitu marah mendengar pengakuan Fatih.

"dia adikmu Fatih"

"Aisyah bukan adik kandung ku umi"

"Apa?"

Aisyah terbangun, betapa terkejutnya dia mendengarkan ucapan Fatih. Dadanya begitu sesak mengetahui bahwa dirinya bukan adik kandungnya.

"Sayang kamu sudah sadar?"

"Jelaskan pada Aisyah mi"

"maafkan umi"

Aisyah melepas infus yang ada ditangannya , dengan cepat ia berlari keluar ruangan. Dengan tubuh yang begitu lemas, air mata yang mengalir deras membahasahi pipinya.

'Aisyah'

*****

Hallo reader's..
Part ini panjang, hihii bakal gimana ni kelanjutannya? apakah Fatih bisa memiliki Aisyah atau Gilang ?
jangan lupa tinggalkan jejak ya dengan klik bintang nya ☆☆☆
Maafkan Author yaa..
Salam hangat dan cinta dari Author..
love you all😍😍

Cahaya Cinta di Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang