18

139 14 0
                                    

Hallo good people..
Happy reading...

***
Gilang POV

Hatiku begitu gusar rasanya, mengapa begitu lancang nya aku mengatakan inginku padanya. Bagaimana jika dia menjauhi ku setelah ini. Sungguh aku tak menginginkan itu.

Aisyah, kau tahu aku telah lama menunggu mu. Mengikuti kemana kamu pergi, bahkan hingga saat ini aku pun masih seperti dulu.
Aku ingin kau membalas perasaan ku, sungguh aku mencintaimu.

Entah mengapa begitu lelah hari ini, tidak hati ini yang membuatku lelah.

"Maaf tuan, apa tuan sakit?" ujar Darmi pelayan rumah

"ah tidak, aku hanya sedikit lelah"

"apa kau bisa membuatkan ku teh mint sekarang?" pinta ku

"baik tuan"

Tidak menunggu waktu yang lama, Darmi mengantarkan teh mint yang diminta oleh ku. Sepeninggalan mama hanya Darmi lah yang setia merawat ku hingga kini. Perih rasanya kehilangan wanita yang amat ku cintai.

"terimakasih" kataku dingin

Darmi melenggang pergi meninggalkan ruangan kerja ku, entah mengapa rasanya aku ingin menemui mama aku merindukannya.

'Aisyah aku sungguh mencintaimu'

****
Author POV

Wanita itu kini tengah menikmati langit biru yang seakan menjadi ungkapan hati nya saat ini. Memainkan jari jemarinya dengan bibir yang asyik terus menyerukan nama indah sang pencipta.

"assalamu'alaikum syah"  membuyarkan lamunan Aisyah

"waalaikumussalam kak"

"bagaimana sudah baikan dek?" tukas Fatih

"alhamdulillah kak sangat baik, rasanya aku ingin kembali ke asrama kak. aku ingin kuliah lagi"

"iya, kata Gilang kamu akan kembali tapi setelah kamu benar-benar sembuh dek"

"taa--"

Ucapannya terhenti saat pintu kamar nya terbuka oleh seseorang yang masuk ke kamarnya. Hatinya berdetak kencang setelah mendapati Gilang yang membuka pintu kamarnya.

"Sabar syah, besok kamu akan pulang" tukas Gilang sembari memberikan obat pada Aisyah

Aisyah hanya tersenyum mendengar ucapan Gilang. Tanpa diketahui ada sepasang mata yang memperhatikan keduanya. Entah seolah tertusuk sembilu melihat keduanya seolah tengah jatuh cinta.

"Gil, aku tunggu kamu diruangan mu" pinta Fatih datar

Gilang menatap kepergian Fatih, ia bertanya-tanya ada apa yang disembunyikan temannya itu dari balik wajah datarnya.

Gilang membuka handle pintu ruangannya, terlihat Fatih kini yang tengah duduk sambil memandangi setiap sudut ruangan itu.

"Kau menyimpan perasaan kepada adikku?" ucap Fatih dingin

"apa maksudmu?"

"Jujurlah padaku Gilang"

"aku punya banyak pekerjaan, aku tak punya waktu untuk membahas ini"

"dia milikku"

Bisik Fatih dingin yang berhasil membuat dada Gilang memanas.

'aku tak akan pernah menyerah' batin Gilang.

***
Langit kian menampakkan warna jingga yang indah dengan nada-nada yang memukau siapa saja yang melihatnya. Allah telah sempurna menciptakan semesta yang begitu indah untuk makhluk bumi ini.

Tampak di ruangan putih itu, lelaki yang tengah memandangi lekat-lekat foto yang ada pada genggamannya.
Jarinya asik mengusap setiap inci dari wajah anak kecil itu.

'tunggulah waktunya Syah, kakak akan jujur kepadamu' batin Fatih

Flashback on

"Bi coba lihat lucu kan bayi ini? aku sangat menyayanginya"

"iya mi, abi juga sangat menyayanginya"

tampak berlari seorang anak lelaki yang menghampiri kedua orang tuanya  yang tengah asik bermain dengan bayi 2 tahun itu.

"Abi, Umi siapa namanya?"

"Namanya Aisyah sayang, mulai sekarang Fatih punya adik perempuan" terang sang Abi

"apa kamu senang Fatih?" tukas Umi

"Ya, Fatih sangat senang"

---
"Kenapa kakimu, sudah kakak bilang jangan berlari" tegas Fatih sambil membersihkan luka dikaki sang adik

"maaf kak hiksss"

"sudah-sudah jangan menangis, ada kakak disini. kakak menyayangi mu syah" bisik Fatih

Flashback off

****

Satu minggu berlalu, Aisyah kini tengah sibuk menyiapkan kuliahnya hari ini. Wanita itu tengah tak sabar kembali melangkahkan kaki untuk memulai mencari ilmunya.

"Syah, anti sampai bile di kampus?" tanya Nazhwa

"Aku ada kuliah sesi pertama dan kedua anti, insyaaAllah setelah dzuhur aku pulang ke asrama" jelas nya sembari memasukkan notebook birunya.

"hmm.. baiklah aku akan menunggumu, temani aku ke mall ye" pintanya

"siap tuan putri"

Begitulah hangatnya kedua sahabat ini, saling melengkapi dan melindungi. Hanya semata-mata untuk terus saling menyemangati dijalan Allah hanya untuk mencari ridha-Nya.

"Dunia ini bagaikan setetes air hanya sedikit bila dimaknai, namun syurga begitu luas ketika dimaknai. Maka bersamalah kalian untuk saling mengajak kejalan yang diridhai Allah agar kamu bisa menikmati syurga bersama sahabat mu"
(Aisyah Tsaqaffiyyah)

****
Hai semuanya...
mohon maaf ya kali ini ceritanya agak gimana gitu hihi..
kritik dan sarannya jangan lupa. ohya jangan lupa vote nya..

Author mengucapkan Mohon maaf lahir dan batin, selamat hari raya idul fitri semuanya.
🎀

Cahaya Cinta di Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang