21

236 17 0
                                    

Hallo good people....
Happy reading😍

*****
"Alhamdulillah, yeayyyy Nazhwa Tabaraqallah atas keberhasilan kita. 3,5 tahun tak terasa kita lalui bersama dan hari ini kita memakai toga ini dengan penuh bahagia"

"Ya, Anti alhamdulillah.. Ana bahagiaa sekali rasanya, mari kita lempar toga ini ke udara"

Waktu begitu cepat berlalu, kini kedua sahabat itu telah menyelesaikan pendidikan mereka. Masing-masing mereka memiliki bahagia yang tak ternilai. Dengan menyandang lulusan muda serta predikat sebagai cumlaude benar-benar sangat membanggakan.

"Oh ya anti, aku lupa memberi tahu kabar bahagia kepadamu" ucap Nazhwa

"ya ada apa cepat beritahu aku" jawab aisyah dengan ceria

"Aku akan segera dikhitbah oleh Dr. Farhan, apa anti ingat?"

"MaasyaaAllah anti, ya aku ingat. Benar kata ku kan bahwa lelaki yang menginginkanmu tentu akan mencintai mu dengan jalan yang benar. Aku bahagia anti dengan kabar ini. Tabaraqallah sayang ku"

"syukron anti aku menyayangimu"

Mereka berdua berpelukan menyalurkan rasa bahagia yang dimiliki. Begitu indah jalan yang telah Allah tuliskan.
"Yakinlah hanya pada-Nya maka semua akan dirasa mudah untuk dilalui" ya begitulah harusnya kita menjadi umat-Nya.

****
Malam begitu syahdu, seperti biasa Aisyah selalu menikmati malam-malam indah nya dengan menatap langit dibalik jendela kamarnya. Menjadi pengagum langit biru ciptaan Sang Maha Kuasa adalah cita dari Aisyah.

Drrrtttt ...

Aisyah mengukir senyum dibibirnya setelah melihat ponsel nya berdering dan mendapati nama dilayar ponselnya.

"Hallo, Assalamu'alaikum Kakak"

"waalaikumussalam, wah tabaraqallah adik kakak yang cantik. Selamat atas gelar S1 nya yaa kakak bangga padamu"

"syukron kakaku tersayang, oh ya bagaimana  kabar kakak?"

"kabar kakak baik, bagaimana umi?"

"alhamdulillah umi baik kak, kapan kakak pulang ke Indonesia?"

"alhamdulillah.. kenapa kau merindukanku adik ku tersayang?" Fatih terkekeh dengan pertanyaannya

"hikss kakak selalu saja begitu. Oh ya besok aku akan kerja dipondok pesantren abi kak. Aisyah menjadi pengajar disana"

"alhamdulillah, semangat ya. Oke kalau begitu kakak tutup telponnya ya. kakak masih ada pekerjaan"

"hmm.. baiklah kak, jaga kesehatan kak ya. cepat pulang ya"

"iya, wassalamualaikum"

"waalaikumussalam"

Aisyah menutup telponnya dengan mata berkaca-kaca, Aisyah mengingat kejadian beberapa tahun lalu. Dimana ia mengetahui kebenaran tentang dirinya dan mengetahui bahwa Fatih mencintainya.

Aisyah membuka notebook kesayangannya, seperti biasa ia mulai menuliskan isi hatinya di blog pribadinya.

Dalam hidup ini begitu banyak suatu yang terjadi. Setiap detiknya adalah hal yang indah yang harus dilalui dengan keikhlasan. Kita pun tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam setiap detik dihidup ini. Ya, hanya Allah yang mampu mengatur segala perjalanan hidup ini sesuai skenario yang telah DIA susun. Layaknya pena dan penghapus, Allah memilih menjadi penghapus saat kita menjadi pena dalam hidup kita. Kitalah pemeran dalam pena itu, kita menuliskan segala rencana dalam hidup ini dan Allah adalah penghapus nya, Allah akan menghapus rencana kita yang menurut-Nya bukan yang terbaik bagi kita. Sungguh Allah maha mengetahui apa yang tidak kita ketahui.

Aisyah kembali menutup notebook nya, seperti biasanya Aisyah menutup malamnya dengan surat kesayangannya. Mata indah itupun telah mengakui kekalahannya malam ini. Begitu indahnya ketika hati terus menyebut nama-nama Allah.

****
Fatih POV

Aku merindukannya, ya adikku. Allah mengabulkan doa ku untuk bisa melupakan perasaan yang salah dalam diriku. Entah mengapa kini aku bahagia dengan kembalinya hati ini.

Aku merindukan sahabatku, apa kabarnya? setelah beberapa tahun ini aku tak mendengar kabar darinya.

drrttt...

Notifikasi dari laptopnya membuat mata Fatih terbelalak, ia tak menyangka ada email masuk dari sahabatnya yang tengah ia rindukan. Dengan cepat ia menekan angka-angka yang tertera dilayar laptopnya.

"oh yes. hallo.. Gilaaaa kemana aja kamu?"cecar Fatih

"Oh bisakah tidak berteriak ditelpon Fatih aku bisa tuli dengan suaramu"

"oh hehe sorry."

"Hmm.. Kamu masih di Belanda ?"

"tentu, setahun lalu aku telah menyelesaikan gelar Phd ku. Kau tahu aku kini tengah bekerja menjadi dosen di Belanda. Dan ya kau harus tahu Gilang, aku akan segera melepas masa lajang ku"

"apa???"

"ya aku serius"

"oh tunggu-tunggu, kau tidak ingin menikah bersama nanti dengan ku?"

"hahahha akan terlalu lama untuk ku menunggu lelaki pengecut seperti mu"

"ah sial, cepat ceritakan padaku siapa calon istrimu itu?"

"dia adalah mahasiswi ku, kau tahu dia adalah salah satu mahasiswi yang menutup auratnya. dan aku jatuh cinta padanya"

"hahaha apa dia mahasiswi mu? benarkah itu. Rupanya kau memang selalu mencintai gadis kecil ya"

"sudahlah tak usah mengejekku, pikirkan dirimu. Waktu akan terus berjalan, apa kau masih betah menyandang gelar jomblo terhormat haha"

"haha. sudah lah aku tau kau akan terus mengejekku"

"Dengarkan aku Gilang, jangan jadi laki-laki pengecut. aku tahu kau masih mencintai Aisyah"

"hmm kau tahu itu. ah sudahlah aku masih harus mengurus pasien ku. Cepatlah pulang dan bawa calon istrimu"

"hehe dasar dokter jomblo"

Aku menutup telponku, sudah kuduga Gilang masih mencintai Aisyah.

****
Gilang POV

"Ya kau benar Fatih aku adalah laki-laki pengecut."

Aku mengambil kotak berwarna merah dilaciku, mengambil beberapa lembaran foto.

"Aisyah tunggulah aku, aku akan segera mengkhitbahmu" lirihku.

"Dokter Gilang"

"bisa kah kau mengetuk pintu dahulu sebelum masuk keruanganku?"

"oh maaf dokter, aku terburu-buru karena ada pasien kritis akibat kecelakaan Dokter"

"baik. cepat bawa keruangan UGD aku akan menyusul"

Begitulah keseharian Gilang sebagai dokter selalu disibukkan dengan tugasnya membantu pasien nya.

****

Hai hai hai.....
sebentar lagi cerita nya selesai..
jangan lupa vote yaa teman😘

see you, dari author yang sayang kalian🤗😍

Cahaya Cinta di Langit BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang